Sepak bola Indonesia kembali berduka usai ratusan suporter Arema FC meninggal dunia usai terkena gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Laga yang hanya dihadiri oleh suporter Arema FC tersebut berakhir ricuh. Sejumlah oknum yang tidak puas dengan hasil pertandingan yang dimenangkan oleh rival mereka, Persebaya Suarabaya memasuki lapangan pertandingan.
Situasi berubah menjadi tidak kondusif yang mengakibatkan polisi mengambil keputusan menembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Namun gas air mata tersebut malah menjadi petaka bagi suporter yang berada di salah satu tribune Stadion Kanjuruhan. Korban tewas pun berjatuhan.
Tercatat sebanyak 127 orang meninggal termasuk 2 polisi yang sedang bertugas dalam kerusuhan suporter yang pecah seusai pertandingan derbi Jawa Timur, Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejumlah oknum suporter juga terlihat menghancurkan fasilitas yang ada di stadion serta 13 kendaraan bermotor menjadi sasasran amukan massa pada Sabtu kelabu itu.
Keluarga korban pun tak dapat menutupi kesedihan saat menunggu jasad keluarganya keluar dari Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang.
Mereka hanya bisa menangis dan menahan pilu ketika tahu bahwa kerabatnya menjadi salah satu korban dalam tragedi kelam di sejarah sepak bola Indonesia.