4 Fakta Menarik Hari Perdana BRI Super League 2025/2026: Gol 'Berdarah' hingga PSM Makassar Kena Sanksi FIFA

4 Fakta Menarik Hari Perdana BRI Super League 2025/2026: Gol 'Berdarah' hingga PSM Makassar Kena Sanksi FIFA
Laga Persebaya Surabaya vs PSIM Yogyakarta pada pekan ke-1 BRI Super League 2025/2026 (c) Abdul Aziz

Bola.net - Kompetisi BRI Super League 2025/2026 resmi dimulai pada Jumat (8/8), menjadi penanda perjalanan panjang klub-klub peserta di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim ini.

Pada hari pembukaan, tersaji tiga pertandingan yang langsung menghadirkan drama, gol-gol krusial, hingga kontroversi di luar lapangan.

Tiga laga tersebut mempertemukan Borneo FC kontra Bhayangkara FC, PSM Makassar melawan Persijap Jepara, dan Persebaya Surabaya menghadapi PSIM Yogyakarta.

Hasilnya beragam: Borneo FC sukses mengamankan tiga poin dengan kemenangan tipis 1-0, PSM harus puas berbagi angka 1-1 dengan Persijap, sementara Persebaya tumbang 0-1 di kandang sendiri.

Namun, yang membuat hari pertama kompetisi ini menarik bukan sekadar hasil akhir. Ada sejumlah fakta unik yang mencuat, mulai dari sulitnya tuan rumah memetik kemenangan, gol-gol dramatis di menit-menit kritis, hingga nasib PSM Makassar yang tak bisa diperkuat pemain anyar akibat sanksi FIFA. Berikut ulasan lengkapnya.

1 dari 5 halaman

1. Tuan Rumah Tak Selalu Menang

Keuntungan bermain di kandang kerap dianggap sebagai faktor penting untuk meraih kemenangan. Dukungan suporter, atmosfer stadion yang akrab, dan adaptasi terhadap kondisi lapangan biasanya menjadi modal berharga.

Namun, di pekan perdana BRI Super League musim ini, kenyataan berkata lain.

Dari tiga laga yang dimainkan, hanya Borneo FC yang berhasil memaksimalkan status tuan rumah dengan kemenangan tipis 1-0 atas Bhayangkara FC lewat gol Mariano Peralta di menit ke-66.

Persebaya Surabaya dan PSM Makassar justru gagal meraih poin penuh di hadapan pendukung mereka sendiri.

Pertandingan Selanjutnya
Liga 1 Liga 1 | 3 Oktober 2025
Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya
19:00 WIB
Persijap Persijap
2 dari 5 halaman

2. Gol-gol di Penghujung Laga

Hari pertama BRI Super League 2025/2026 juga dihiasi gol-gol dramatis yang tercipta di menit-menit akhir. Dari total empat gol, dua di antaranya lahir pada 10 menit terakhir pertandingan.

Satu-satunya gol di babak pertama dicetak Victor Dethan pada menit ke-8 untuk Borneo FC.

Gol telat kerap dijuluki sebagai "gol berdarah" karena tercipta dalam situasi penuh tekanan. Persebaya harus menerima kekalahan setelah Ezequiel Vidal membobol gawang mereka pada menit 90+3.

Hal serupa dialami PSM Makassar, yang kehilangan dua poin akibat kebobolan di menit 90+9 saat melawan Persijap Jepara.

3 dari 5 halaman

3. PSM Makassar Tanpa Amunisi Baru

Hal menarik terjadi pada daftar susunan pemain PSM Makassar saat menjamu Persijap. Tak satu pun rekrutan anyar tampil di laga tersebut.

Juku Eja hanya menurunkan skuad musim lalu, termasuk dua pemain asing yang tersisa. Situasi ini menimbulkan pertanyaan, terlebih bursa transfer sudah dibuka.

Faktanya, saat laga berlangsung, PSM Makassar masih terkena sanksi FIFA berupa larangan melakukan transfer dan mendaftarkan pemain baru akibat sengketa dengan eks pemain mereka, Wiljan Pluim.

Kondisi tersebut memaksa pelatih memaksimalkan kekuatan yang ada tanpa tambahan pemain baru.

4 dari 5 halaman

4. Tim Promosi Tunjukkan Taji

Menariknya, seluruh laga di hari pembukaan melibatkan tim promosi: PSIM Yogyakarta sebagai juara Liga 2 musim lalu, Bhayangkara FC sebagai runner-up, dan Persijap Jepara sebagai peringkat ketiga.

Meski berstatus pendatang baru, ketiga tim tampil cukup meyakinkan.

PSIM membuat kejutan besar dengan menaklukkan Persebaya di Surabaya. Persijap sukses membawa pulang satu poin dari markas PSM.

Sementara itu, Bhayangkara FC memberikan perlawanan ketat sebelum takluk tipis dari Borneo FC. Capaian ini menjadi sinyal bahwa tim-tim promosi musim ini tidak bisa dianggap enteng.