6 Poin Penting Hasil RUPS PT LIB: Dari Liga 1 jadi Super League hingga Regulasi Pemain U-23

6 Poin Penting Hasil RUPS PT LIB: Dari Liga 1 jadi Super League hingga Regulasi Pemain U-23
Takeyuki Oya (kiri), diangkat menjadi Manager (GM) Competition and Operation LIB (c) PT LIB

Bola.net - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah resmi menggelar RUPS sebagai langkah persiapan menuju musim kompetisi 2025/2026. Dalam rapat tersebut, sejumlah keputusan strategis disepakati, mulai dari rebranding liga hingga penetapan regulasi anyar terkait pemain asing dan pemain U-23.

Operator yang sebelumnya dikenal sebagai PT LIB kini akan mengusung nama baru, yakni I League, yang tetap bertanggung jawab atas penyelenggaraan Liga 1 dan kompetisi kasta kedua, Liga 2. Saat ini, sebanyak 99 persen saham I League dimiliki oleh klub-klub peserta Liga 1.

Pada RUPS, diputuskan bahwa Liga 1 musim 2025/2026 akan dimulai pada 8 Agustus 2025 dan berakhir Mei 2026. Laga pembuka mempertemukan Persebaya Surabaya melawan tim promosi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo.

"Karena kami enggak punya keharusan menghadirkan juara Liga 1 dengan Liga 2 di laga pembuka. Kami ingin aspek komersial dan tampilan pertandingan lebih maksimal," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.

Secara rinci, ada enam poin lain hasil RUPS yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kompetisi musim depan. Berikut rangkuman lengkapnya:

1 dari 6 halaman

Rebranding Liga dan Perusahaan

Rebranding Liga dan Perusahaan

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Salah satu keputusan paling mencolok dari RUPS adalah perubahan nama liga dan perusahaan. Liga 1 kini dikenal sebagai Super League, sementara Liga 2 berganti nama menjadi Championship. PT LIB sendiri bertransformasi menjadi I-League, sebuah identitas baru yang diharapkan membawa semangat segar dalam pengelolaan kompetisi.

Rebranding ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga mencerminkan visi baru untuk meningkatkan kualitas dan daya saing liga. Dengan nama baru ini, diharapkan Super League dan Championship dapat menarik lebih banyak minat dari penggemar, sponsor, dan investor.

Perubahan nama ini juga sejalan dengan upaya PT LIB untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia. I-League diharapkan dapat menjadi operator liga yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.

2 dari 6 halaman

Regulasi 11 Pemain Asing

Regulasi 11 Pemain Asing

PSM Makassar merayakan gol ke gawang Persija Jakarta dalam laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025. (c) PSM Makassar Official

RUPS juga menyetujui penambahan kuota pemain asing untuk klub-klub Super League. Setiap klub kini diperbolehkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing. Namun, hanya maksimal 8 pemain asing yang dapat bermain di lapangan dalam satu pertandingan.

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertandingan dan daya tarik liga. Selain itu, regulasi itu juga dinilai mewadahi kepentingan klub-klub yang mewakili Indonesia pada kompetisi antarklub di Asia.

"Kalau klub hanya mau mendaftarkan delapan, ya enggak apa-apa. Intinya regulasi ini akan tetap dan tidak bergeser lagi," kata Ferry Paulus.

3 dari 6 halaman

Pemain U-23 Wajib Tampil

Pemain U-23 Wajib Tampil

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena memberikan instruksi kepada Muhammad Ferrari pada laga melawan Dewa United. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

RUPS juga menetapkan regulasi baru terkait pemain U-23. Setiap klub diwajibkan mendaftarkan minimal lima pemain U-23. Satu di antaranya harus bermain minimal 45 menit dalam setiap pertandingan. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada pemain muda untuk mengembangkan potensi mereka.

Regulasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di level kompetisi tertinggi. Dengan mendapatkan kesempatan bermain yang reguler, pemain-pemain muda diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan mereka dan menjadi tulang punggung tim di masa depan.

"Regulasi untuk pemain U-23: kelahiran 2003, lima harus didaftarkan, dan satu wajib main 45 menit," kata Ferry Paulus.

4 dari 6 halaman

Takeyuki Oya Jadi General Manager I-League

Takeyuki Oya Jadi General Manager I-League

Takeyuki Oya (kiri) menjadi Manager (GM) Competition and Operation LIB (c) PT LIB

PT LIB menunjuk Takeyuki Oya sebagai General Manager (GM) Kompetisi dan Operasional I-League. Takeyuki Oya merupakan mantan petinggi J League yang memiliki pengalaman luas di dunia sepak bola. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia.

Dengan pengalamannya di J League, Takeyuki Oya diharapkan dapat membawa standar profesionalisme yang lebih tinggi dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia. Ia akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompetisi berjalan dengan lancar, adil, dan transparan.

Penunjukan Takeyuki Oya sebagai GM I-League menunjukkan komitmen PT LIB untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi dan profesionalisme pengelolaan sepak bola di Indonesia. Diharapkan, dengan kehadiran Takeyuki Oya, Super League dan Championship dapat menjadi kompetisi yang lebih berkualitas dan menarik bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.

5 dari 6 halaman

Pergantian Komisaris LIB

Pergantian Komisaris LIB

Glenn Sugita Dalam Launching Kampung Persib (c) Fitri Apriani

Terjadi perubahan dalam susunan komisaris di PT LIB. Glenn Sugita, sebagai perwakilan dari tim juara Liga 1 musim lalu, menggantikan Teddy Tjahjono. Perubahan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan perusahaan.

Dengan adanya perwakilan dari tim juara, diharapkan pengambilan keputusan di PT LIB dapat lebih representatif dan sesuai dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia. Glenn Sugita diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan liga dan peningkatan kualitas kompetisi.

"Komisaris utama tetap Pak Zainudin Amali. Komisaris independen Pak Mohammad Lutfi. Komisaris dari tim juara adalah Pak Glenn Sugita," jelas Ferry.

6 dari 6 halaman

Liga 2 Punya Badan Usaha Sendiri

Liga 2 Punya Badan Usaha Sendiri

Aksi pemain Barito Putera di BRI Liga 1 2024/2025 (c) PT LIB

Mulai musim depan, Liga 2 akan memiliki badan usaha sendiri. Struktur kepemilikan sahamnya adalah 52 persen milik I-League dan 48 persen dimiliki oleh klub-klub Liga 2. Langkah ini bertujuan untuk memberikan otonomi lebih besar kepada Liga 2 dalam pengelolaan kompetisi.

Dengan memiliki badan usaha sendiri, Liga 2 diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengelola aspek komersial, broadcasting, dan title sponsorship. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada Liga 2 untuk mengembangkan potensi bisnisnya dan meningkatkan kualitas kompetisi.

"Semua indikator yang berkaitan dengan Liga 2, termasuk komersial, broadcast, dan title, akan dikelola sendiri. Ini langkah besar untuk profesionalisasi kompetisi," kata Ferry.