
Bola.net - Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Agum Gumelar, menilai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, tidak bijaksana dalam menjalankan tugasnya. Bahkan, dilanjutkan Agum, cenderung melakukan pendekatan kekuasaan.
Karena itu, Agum Gumelar juga mengemukakan imbauan sekaligus harapannya kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.
"Sikap Menpora Imam Nahrawi dengan keukeuh mempertahankan pembekuan terhadap PSSI, meski terus dikecam oleh berbagai elemen masyarakat, juga dikesankan sebagai wujud dari penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
Tidak mengherankan kalau BOPI, mungkin karena dilindungi oleh Menteri, cenderung terus melontarkan statemen yang ngawur," ungkapnya.
"Sudah sering saya menegaskan, BOPI jangan jadi alat kekuasaan. Tetapi itulah yang terus terjadi. Hal-hal seperti tidak boleh dibiarkan. Presiden harus menegur menterinya," terang Agum Gumelar.
Mantan Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI bentukan FIFA pada tahun 2011 tersebut, juga menuturkan sisi lain dari adanya rencana kunjungan petinggi FIFA ke Indonesia. Menurut Agum Gumelar, apa yang diberitakan di media sebenarnya kurang tepat.
Kata Agum, wacana kunjungan otoritas sepak bola dunia tersebut sebenarnya mengemuka dari Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA), Fahad Al Sabah, saat diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 19 Agustus lalu.
Selain membahas rencana persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan dukungan penuh Presiden Jokowi untuk gelaran Pesta Olahraga empat tahunan Negara-negara Benua Asia itu, Presiden OCA yang didampingi oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, juga membicarakan kondisi persepakbolaan Tanah Air.
Terkait dengan itu, Presiden OCA mengungkapkan niatnya untuk menghadirkan petinggi FIFA ke Indonesia. Hal tersebut, kemudian didukung Presiden Jokowi.
"Jadi, terkait dengan wacana kunjungan otoritas sepak bola dunia itu ke Indonesia, itulah proses yang sebenarnya," imbuh Agum Gumelar.
Menpora Imam Nahrawi sebelumnya menyatakan bahwa ia sudah mendapat kepastian akan adanya kunjungan FIFA ke Indonesia dalam waktu dekat, kemungkinan sebelum Oktober. Namun, klaim Imam Nahrawi tersebut langsung dibantah mandataris sepak bola dunia yang bermarkas di Swiss itu.
FIFA tidak pernah berencana melakukan kunjungan ke Indonesia, apalagi atas permintaan pihak yang melakukan intervensi terhadap kewenangan FIFA.
Masih terkait dengan kunjungan Presiden OCA itu, sebelum diterima oleh Presiden Jokowi, Fahad Al Sabah yang disertai oleh beberapa pengurus KOI menghadap Menpora Imam Nahrawi di kantornya. Disayangkan, bahwa Menpora Imam tidak langsung menerima orang nomor satu di OCA itu.
Fahad Al Sabah dibiarkan menunggu hampir seperempat jam di ruang tunggu bersama sejumlah tamu lainnya. Menpora baru menerima utusan resmi OCA setelah salah seorang pengurus KOI, yakni Ahmed Solihin, berinisiatif mengetuk pintu ruangan Menpora Imam.
Saat menerima Fahad Al Sabah bersama rombongannya, Menpora Imam Nahrawi justru mengatakan bahwa karena kesibukannya, Presiden Jokowi tidak bisa menerima mereka. (esa/dzi)
Karena itu, Agum Gumelar juga mengemukakan imbauan sekaligus harapannya kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.
"Sikap Menpora Imam Nahrawi dengan keukeuh mempertahankan pembekuan terhadap PSSI, meski terus dikecam oleh berbagai elemen masyarakat, juga dikesankan sebagai wujud dari penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
Tidak mengherankan kalau BOPI, mungkin karena dilindungi oleh Menteri, cenderung terus melontarkan statemen yang ngawur," ungkapnya.
"Sudah sering saya menegaskan, BOPI jangan jadi alat kekuasaan. Tetapi itulah yang terus terjadi. Hal-hal seperti tidak boleh dibiarkan. Presiden harus menegur menterinya," terang Agum Gumelar.
Mantan Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI bentukan FIFA pada tahun 2011 tersebut, juga menuturkan sisi lain dari adanya rencana kunjungan petinggi FIFA ke Indonesia. Menurut Agum Gumelar, apa yang diberitakan di media sebenarnya kurang tepat.
Kata Agum, wacana kunjungan otoritas sepak bola dunia tersebut sebenarnya mengemuka dari Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA), Fahad Al Sabah, saat diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 19 Agustus lalu.
Selain membahas rencana persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan dukungan penuh Presiden Jokowi untuk gelaran Pesta Olahraga empat tahunan Negara-negara Benua Asia itu, Presiden OCA yang didampingi oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, juga membicarakan kondisi persepakbolaan Tanah Air.
Terkait dengan itu, Presiden OCA mengungkapkan niatnya untuk menghadirkan petinggi FIFA ke Indonesia. Hal tersebut, kemudian didukung Presiden Jokowi.
"Jadi, terkait dengan wacana kunjungan otoritas sepak bola dunia itu ke Indonesia, itulah proses yang sebenarnya," imbuh Agum Gumelar.
Menpora Imam Nahrawi sebelumnya menyatakan bahwa ia sudah mendapat kepastian akan adanya kunjungan FIFA ke Indonesia dalam waktu dekat, kemungkinan sebelum Oktober. Namun, klaim Imam Nahrawi tersebut langsung dibantah mandataris sepak bola dunia yang bermarkas di Swiss itu.
FIFA tidak pernah berencana melakukan kunjungan ke Indonesia, apalagi atas permintaan pihak yang melakukan intervensi terhadap kewenangan FIFA.
Masih terkait dengan kunjungan Presiden OCA itu, sebelum diterima oleh Presiden Jokowi, Fahad Al Sabah yang disertai oleh beberapa pengurus KOI menghadap Menpora Imam Nahrawi di kantornya. Disayangkan, bahwa Menpora Imam tidak langsung menerima orang nomor satu di OCA itu.
Fahad Al Sabah dibiarkan menunggu hampir seperempat jam di ruang tunggu bersama sejumlah tamu lainnya. Menpora baru menerima utusan resmi OCA setelah salah seorang pengurus KOI, yakni Ahmed Solihin, berinisiatif mengetuk pintu ruangan Menpora Imam.
Saat menerima Fahad Al Sabah bersama rombongannya, Menpora Imam Nahrawi justru mengatakan bahwa karena kesibukannya, Presiden Jokowi tidak bisa menerima mereka. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...