
Bola.net - Manajemen Arema Indonesia (ISL) mengakui jika masih ada penundaan pembayaran gaji pemain karena dana dari sponsor belum cair.
Media Officer Arema, Sudarmaji, mengatakan, semua klub yang belum memenuhi kewajibannya kepada pemain itu tidak ada unsur kesengajaan atau keinginan untuk merugikan pemain.
"Kami ingin mengawali dan mengakhiri kompetisi ini dengan baik, jadi kedua belah pihak, pemain dan klub harus terjalin komunikasi dan menyatukan iktikad yang baik pula demi eksistensi klub maupun kompetisi itu sendiri," tegasnya.
Namun demikian, lanjutnya, manajemen tidak menutup mata terhadap kritik dan saran dari wadah pemain profesional, yakni Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Semua itu dilakukan agar industri sepak bola di Tanah Air lebih berkembang dan maju.
Hanya saja, lanjutnya, akan lebih baik dan bijaksana jika pemain juga ikut terlibat aktif bagaimana pengembangan klub yang berbasis profit oriented. Tidak hanya sekedar di lapangan, tapi juga turut mengembangkan business plan dari klub.
"Kami optimistis sponsorship tetap berkomitmen untuk segera memenuhinya dalam waktu dekat ini, sehingga pemain tidak resah dan lebih bersemangat dalam menjalani setiap laga," ujarnya.
Dalam pertemuan APPI di Jakarta, Senin (28/5), APPI merilis 13 klub, baik ISL maupun IPL yang masih belum memenuhi kewajiban membayar gaji pemain, di antaranya
Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persija Jakarta (IPL dan ISL), Arema (ISL), Deltras FC Sidoarjo, Sriwijaya FC, Pelita Jaya, PPSM Magelang, Bontang FC, Persiraja, Persela Lamongan, PSM Makasar, dan PSMS (ISL). (ant/end)
Media Officer Arema, Sudarmaji, mengatakan, semua klub yang belum memenuhi kewajibannya kepada pemain itu tidak ada unsur kesengajaan atau keinginan untuk merugikan pemain.
"Kami ingin mengawali dan mengakhiri kompetisi ini dengan baik, jadi kedua belah pihak, pemain dan klub harus terjalin komunikasi dan menyatukan iktikad yang baik pula demi eksistensi klub maupun kompetisi itu sendiri," tegasnya.
Namun demikian, lanjutnya, manajemen tidak menutup mata terhadap kritik dan saran dari wadah pemain profesional, yakni Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Semua itu dilakukan agar industri sepak bola di Tanah Air lebih berkembang dan maju.
Hanya saja, lanjutnya, akan lebih baik dan bijaksana jika pemain juga ikut terlibat aktif bagaimana pengembangan klub yang berbasis profit oriented. Tidak hanya sekedar di lapangan, tapi juga turut mengembangkan business plan dari klub.
"Kami optimistis sponsorship tetap berkomitmen untuk segera memenuhinya dalam waktu dekat ini, sehingga pemain tidak resah dan lebih bersemangat dalam menjalani setiap laga," ujarnya.
Dalam pertemuan APPI di Jakarta, Senin (28/5), APPI merilis 13 klub, baik ISL maupun IPL yang masih belum memenuhi kewajiban membayar gaji pemain, di antaranya
Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persija Jakarta (IPL dan ISL), Arema (ISL), Deltras FC Sidoarjo, Sriwijaya FC, Pelita Jaya, PPSM Magelang, Bontang FC, Persiraja, Persela Lamongan, PSM Makasar, dan PSMS (ISL). (ant/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 17:50
-
Otomotif 6 September 2025 17:46
-
Otomotif 6 September 2025 17:44
-
Otomotif 6 September 2025 17:25
-
Otomotif 6 September 2025 17:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...