
Bola.net - Coaching clinic bersama legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6) petang, batal digelar.
Padahal, hal tersebut begitu menggebu-gebu dijanjikan Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) Eddy Sofyan serta Isran Noor, selaku promotor kedatangan Maradona.
Tidak ingin sebagai pihak yang disalahkan, Maradona kemudian menjelaskan perihal kondisi tersebut. Dikatakannya, kegiatan coaching clinic dan tango football tidak ada dalam perjanjian kontrak kerjanya dengan Eddy Sofyan dan Isran Noor.
"Bahkan, saya tidak tahu kalau ada kegiatan tersebut. Sejauh ini, saya sudah melakukan apa yang panitia minta dan berdasarkan perjanjian kerja semula," kata sosok kelahiran Buenos Aires, Argentina, 30 Oktober 1960, tersebut.
Meski begitu, Diego Armando Maradona langsung memberikan angin segar sebagai pelipur lara. Yakni, mengungkapkan ketertarikannya untuk menangani tim nasional Indonesia yang kini menempati rangking FIFA ke-170.
"Mungkin nanti, saya bisa melatih Indonesia. Tpi sekarang, tidak mungkin sebab Indonesia sudah memiliki pelatih. Dalam sepak bola, apapun bisa terjadi. Sehingga, tidak tertutup peluang untuk saya melatih Timnas Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Eddy Sofyan berkilah jika pembatalan coaching clinic terjadi akibat kondisi peserta yang kurang mendukung. Selain itu, Eddy justru mengkambing hitamkan longgarnya keamanan dan gemuruhnya media massa dalam melakukan peliputan bagi mantan pemain klub Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla dan Newell's Old Boys tersebut.
"Situasi kemarin sangat tidak tertib. Akibatnya, Maradona menolak untuk turun lapangan melakukan coaching clinic karena merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Kemudian, maradona memilih untuk kembali menuju hotel," pungkasnya. (esa/dzi)
Padahal, hal tersebut begitu menggebu-gebu dijanjikan Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) Eddy Sofyan serta Isran Noor, selaku promotor kedatangan Maradona.
Tidak ingin sebagai pihak yang disalahkan, Maradona kemudian menjelaskan perihal kondisi tersebut. Dikatakannya, kegiatan coaching clinic dan tango football tidak ada dalam perjanjian kontrak kerjanya dengan Eddy Sofyan dan Isran Noor.
"Bahkan, saya tidak tahu kalau ada kegiatan tersebut. Sejauh ini, saya sudah melakukan apa yang panitia minta dan berdasarkan perjanjian kerja semula," kata sosok kelahiran Buenos Aires, Argentina, 30 Oktober 1960, tersebut.
Meski begitu, Diego Armando Maradona langsung memberikan angin segar sebagai pelipur lara. Yakni, mengungkapkan ketertarikannya untuk menangani tim nasional Indonesia yang kini menempati rangking FIFA ke-170.
"Mungkin nanti, saya bisa melatih Indonesia. Tpi sekarang, tidak mungkin sebab Indonesia sudah memiliki pelatih. Dalam sepak bola, apapun bisa terjadi. Sehingga, tidak tertutup peluang untuk saya melatih Timnas Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Eddy Sofyan berkilah jika pembatalan coaching clinic terjadi akibat kondisi peserta yang kurang mendukung. Selain itu, Eddy justru mengkambing hitamkan longgarnya keamanan dan gemuruhnya media massa dalam melakukan peliputan bagi mantan pemain klub Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla dan Newell's Old Boys tersebut.
"Situasi kemarin sangat tidak tertib. Akibatnya, Maradona menolak untuk turun lapangan melakukan coaching clinic karena merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Kemudian, maradona memilih untuk kembali menuju hotel," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...
















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386014/original/097769300_1760951252-WhatsApp_Image_2025-10-20_at_15.47.37__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387738/original/076818800_1761101181-Rumah_duka_mahasiswa_IPB_Anggit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388932/original/013310200_1761172568-Polda_NTT.jpeg)
![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 8 Hal SPPG Polri [Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 8 Hal SPPG Polri](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bG0tqOwy-_YI5YVW1p05N-EYIAY=/673x379/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388639/original/065791800_1761125754-WhatsApp_Image_2025-10-21_at_16.53.30__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4056987/original/071041600_1655545181-bee4c6fc-b1c6-43a7-ae8f-fb56f7cb0fe2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388847/original/010048000_1761138714-Prabowo_Ramaphosa.jpg)

