
Bola.net - Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menegaskan tidak ingin adanya sanksi dari FIFA. Hanya saja dikatakan Ketua Tim Pokja Komunikasi Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, Indonesia tidak perlu terlalu khawatir.
Sebab diterangkannya, sanksi FIFA bukan berarti kiamat bagi sepak bola Indonesia. Bahkan, bisa menjadi momentum dan titik balik kemajuan sepak bola nasional seperti yang telah terjadi terhadap beberapa negara yang disanksi FIFA.
"Kita bisa belajar dari Australia. Pemerintah Australia juga pernah melakukan intervensi untuk memperbaiki kebobrokan yang terjadi di federasi sepak bolanya. Tetapi apa yang terjadi kemudian, road map pembenahan yang diajukan pemerintah Australia justru mendapat dukungan dari FIFA. setelah itu, prestasi sepak bola Australia maju pesat," ujar Zuhairi.
"Poinnya bukan soal sanksi, tetapi pembenahan tata kelola organisasi demi peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Kami tidak menghendaki jatuhnya sanksi. Akan tetapi, apabila sampai jatuh sanksi dari FIFA, kami akan bekerja keras untuk memperbaiki persepakbolaan nasional," sambungnya.
Selain itu disampaikannya, bakal melakukan percepatan untuk menggelar kompetisi. Karena itu, dilanjutkan Zuhairi Misrawi, jika pihaknya tengah mencari operator yang profesional dan transparan.
"Sepak bola ini kan hiburan rakyat. Dengan terhentinya kompetisi, otomatis rakyat kehilangan tontonan. Karena itu, kami akan segera memutar kompetisi agar rakyat kembali mendapatkan hiburan," pungkasnya. (esa/dzi)
Sebab diterangkannya, sanksi FIFA bukan berarti kiamat bagi sepak bola Indonesia. Bahkan, bisa menjadi momentum dan titik balik kemajuan sepak bola nasional seperti yang telah terjadi terhadap beberapa negara yang disanksi FIFA.
"Kita bisa belajar dari Australia. Pemerintah Australia juga pernah melakukan intervensi untuk memperbaiki kebobrokan yang terjadi di federasi sepak bolanya. Tetapi apa yang terjadi kemudian, road map pembenahan yang diajukan pemerintah Australia justru mendapat dukungan dari FIFA. setelah itu, prestasi sepak bola Australia maju pesat," ujar Zuhairi.
"Poinnya bukan soal sanksi, tetapi pembenahan tata kelola organisasi demi peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Kami tidak menghendaki jatuhnya sanksi. Akan tetapi, apabila sampai jatuh sanksi dari FIFA, kami akan bekerja keras untuk memperbaiki persepakbolaan nasional," sambungnya.
Selain itu disampaikannya, bakal melakukan percepatan untuk menggelar kompetisi. Karena itu, dilanjutkan Zuhairi Misrawi, jika pihaknya tengah mencari operator yang profesional dan transparan.
"Sepak bola ini kan hiburan rakyat. Dengan terhentinya kompetisi, otomatis rakyat kehilangan tontonan. Karena itu, kami akan segera memutar kompetisi agar rakyat kembali mendapatkan hiburan," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...