
Bola.net - Berlarunya kemelut sepak bola Indonesia terbukti tidak menghasilkan hal positif. Bahkan, FIFA sempat bersikukuh akan memberikan sanksi bagi sepak bola Indonesia, terkait berlarutnya kemelut ini.
Sikap FIFA ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz. Bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman, Halim bertemu dengan Jerome Valcke, Kamis (22/11) pekan lalu. Pertemuan ini juga dihadiri Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi, Thierry Regenass.
Menurut Halim dalam pertemuan tersebut, delegasi PSSI dan delegasi FIFA membahas situasi terakhir dan upaya PSSI untuk menegakkan statuta di Indonesia. Selain itu, mereka berupaya membahas solusi agar kisruh di sepak bola nasional ini tak makin berlarut.
"Pada mulanya, FIFA bersikukuh harus ada sanksi untuk Indonesia meski kita tetap berkomitmen untuk menegakkan statuta. Ini karena FIFA melihat masalah di Indonesia sangat sederhana, yaitu ada dua kelompok yang berbeda pendapat," ujar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
"Di mata FIFA, kedua kelompok sama-sama dianggap ngotot dan tak mau berunding apalagi berdamai," imbuhnya.
Namun, hasrat FIFA untuk menjatuhkan sanksi itu akhirnya batal. Hal ini setelah delegasi Indonesia, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, menjelaskan beda antara dua kelompok yang berseteru saat ini.
"Saya jelaskan perbedaan antara dua kelompok itu. Selain itu, kami juga adu data dan fakta," tegasnya. (den/dzi)
Sikap FIFA ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz. Bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman, Halim bertemu dengan Jerome Valcke, Kamis (22/11) pekan lalu. Pertemuan ini juga dihadiri Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi, Thierry Regenass.
Menurut Halim dalam pertemuan tersebut, delegasi PSSI dan delegasi FIFA membahas situasi terakhir dan upaya PSSI untuk menegakkan statuta di Indonesia. Selain itu, mereka berupaya membahas solusi agar kisruh di sepak bola nasional ini tak makin berlarut.
"Pada mulanya, FIFA bersikukuh harus ada sanksi untuk Indonesia meski kita tetap berkomitmen untuk menegakkan statuta. Ini karena FIFA melihat masalah di Indonesia sangat sederhana, yaitu ada dua kelompok yang berbeda pendapat," ujar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
"Di mata FIFA, kedua kelompok sama-sama dianggap ngotot dan tak mau berunding apalagi berdamai," imbuhnya.
Namun, hasrat FIFA untuk menjatuhkan sanksi itu akhirnya batal. Hal ini setelah delegasi Indonesia, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, menjelaskan beda antara dua kelompok yang berseteru saat ini.
"Saya jelaskan perbedaan antara dua kelompok itu. Selain itu, kami juga adu data dan fakta," tegasnya. (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 10:08
-
Olahraga Lain-Lain 23 Oktober 2025 09:52
-
Tim Nasional 23 Oktober 2025 09:51
-
News 23 Oktober 2025 09:34
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 09:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 09:17
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...