
Bola.net - Tahun sudah berganti, kabar nestapa tetap datang dari sepakbola Indonesia. Pelatih Perseman Manokwari musim lalu, Wanderley Junior mengaku gajinya dan para penggawa tim berjuluk Hino Cofu itu ditunggak manajemen.
"Saya sekarang masih tertahan di Manokwari. Saya menunggu pembayaran gaji agar bisa pulang dan bertemu keluarga," ujar Wanderley, pada Bola.net.
"Saya masih memiliki pembayaran empat bulan gaji yang tertunggak. Selain itu, ada juga tanggungan visa," sambung pelatih asal Brasil ini.
Wanderley mengaku karut-marut keuangan timnya bermula sejak awal paruh kedua musim kompetisi lalu. Manajemen, yang membawanya ke klub tersebut, lepas tangan atas nasib Perseman. Padahal, sampai paruh pertama kompetisi, Lukas Latuperissa dan kawan-kawan tampil luar biasa. Bahkan, mereka menjadi kandidat kuat lolos ke ISL.
"Meski demikian, kami tetap bermain membela nama Perseman. Kalau tidak main, klub ini bisa didegradasi. Dengan hanya 13 orang pemain tersisa, kami berjuang sebisa mungkin dan berhasil. Kita bisa selamat," tuturnya.
Namun, meski mampu selamat dengan skuat compang-camping, perjuangan Wanderley dan anak asuhnya tak mendapat apresiasi manajemen. Gaji -yang merupakan hak mereka- tetap tak kunjung dibayarkan sampai saat ini.
Memang sempat ada bantuan dari salah seorang pejabat Manokwari. Namun, menurut Wanderley, kini bantuan tersebut tak lagi memadai.
"Saat ini, kami dalam situasi sulit, terlebih lagi saya sebagai orang asing," tandasnya. (den/pra)
"Saya sekarang masih tertahan di Manokwari. Saya menunggu pembayaran gaji agar bisa pulang dan bertemu keluarga," ujar Wanderley, pada Bola.net.
"Saya masih memiliki pembayaran empat bulan gaji yang tertunggak. Selain itu, ada juga tanggungan visa," sambung pelatih asal Brasil ini.
Wanderley mengaku karut-marut keuangan timnya bermula sejak awal paruh kedua musim kompetisi lalu. Manajemen, yang membawanya ke klub tersebut, lepas tangan atas nasib Perseman. Padahal, sampai paruh pertama kompetisi, Lukas Latuperissa dan kawan-kawan tampil luar biasa. Bahkan, mereka menjadi kandidat kuat lolos ke ISL.
"Meski demikian, kami tetap bermain membela nama Perseman. Kalau tidak main, klub ini bisa didegradasi. Dengan hanya 13 orang pemain tersisa, kami berjuang sebisa mungkin dan berhasil. Kita bisa selamat," tuturnya.
Namun, meski mampu selamat dengan skuat compang-camping, perjuangan Wanderley dan anak asuhnya tak mendapat apresiasi manajemen. Gaji -yang merupakan hak mereka- tetap tak kunjung dibayarkan sampai saat ini.
Memang sempat ada bantuan dari salah seorang pejabat Manokwari. Namun, menurut Wanderley, kini bantuan tersebut tak lagi memadai.
"Saat ini, kami dalam situasi sulit, terlebih lagi saya sebagai orang asing," tandasnya. (den/pra)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 Januari 2019 17:57
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:50
-
Otomotif 6 September 2025 20:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:33
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...