
Ancaman Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang akan menghentikan Indonesia Soccer Championship (ISC) menimbulkan polemik baru. Setelah pemain yang bersuara, kini petinggi klub pun turut memberikan tanggapan.
CEO Mitra Kukar, Endry Erawan berharap Menpora mau menahan diri. Sebab, banyak masalah yang akan dihadapi klub andai ancaman tersebut benar-benar direalisasikan.
"Kami berharap ISC jangan diberhentikan. Ini berkaitan dengan kontrak-kontrak klub dengan pemain dan pihak sponsor," ujar Endri saat dihubungi , Senin (27/6).
Endri menilai, sejauh ini penyelenggaraan ISC sudah jauh lebih baik dari kompetisi Indonesia Super league (ISL). Pasalnya, PT GTS selaku operator ISC menuntut klub-klub untuk lebih profesional.
Selain itu, PT GTS juga telah memberikan pembinaan kepada klub-klub. Hal tersebut direspon oleh klub-klub termasuk Mitra Kukar dengan melakukan pembenahan-pembenahan.
"Dulu asuransi pemain masih belum wajib, tapi saat ini seluruh pemain wajib diasuransikan. Lalu setiap bulan kami harus melaporkan kepada operator bahwa kami sudah membayar gaji pemain beserta official dan melaporkan pajak-pajak yang datang dari gaji tersebut," ungkap pria berkacamata itu.
"Kemudian jadwal juga sudah mulai teratur, setiap minggu seluruh klub bermain satu kali. Selain itu masih ada beberapa lagi perbaikan yang dilakukan operator seperti salary cap maupun ketentuan transfer pemain asing yang wajib mempunyai visa," tambahnya.
Untuk itu, Endri berharap ISC dapat bergulir hingga selesai. Sebab, kompetisi tanpa promosi dan degradasi tersebut dianggap sebagai ajang pemanasan sebelum kompetisi resmi ISL digelar.
Sebelumnya, ancaman Menpora untuk menghentikan ISC menyusul sejumlah insiden kekerasan yang terjadi sepanjang kompetisi tersebut digelar. Terakhir, bentrok antara The Jakmania dengan pihak Kepolisian di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (24/6) malam
"Jika saat berlangsungnya ISC terjadi insiden seperti di GBK kemarin, jalankan saja sesuai peraturan yang berlaku. Di ISC kan ada komdis yang dapat menghukum klub ataupun suporter yang bersangkutan, seperti pada saat insiden penyalaan flare di Madura," pungkas Endri. [initial]
Baca Juga:
- Imbas Insiden GBK, Arema Cronus Terapkan Pengamanan Maksimal
- Bad Mood, Pelatih BSU: Bikin Cepat Mati Muda
- Kapten Persija Tanggapi Ancaman Menpora
- Arema Minta Kemenpora Tak Reaktif Sikapi Insiden Bentrokan di GBK
- Suporter Rusuh, Kapten Persib Tagih Solusi dari Menpora
- Kemenpora Pertimbangkan Hentikan Sementara ISC
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:23
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:35
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:26
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:14
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...