
Bola.net - Hukuman yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin PSSI dan PT. LPIS pada dua penggawa Arema Indonesia IPL, Hermawan dan Eka Hera, dianggap tidak layak oleh kubu klub berjuluk Singo Edan ini. Mereka bahkan mengancam akan mogok bertanding menyusul keputusan PSSI dan PT. LPIS.
Menurut manajemen Arema Indonesia, Komdis PSSI dan LPIS, sejauh ini, hanya menjatuhkan vonis hukuman tanpa menjalankan sistem dan peratuan secara profesional. ”PSSI dan LPIS wajib menjalankan sistem dengan benar dan profesional. Hukuman yang mereka berikan kepada dua pemain kami tidak fair. Tapi mereka seperti menutup mata dengan fakta yang sebenarnya,” ujar CEO Arema, Fanda Soesilo.
Selain itu, ancaman mogok klub berlogo kepala singa ini juga disebabkan cederanya lima pemain inti mereka, yaitu: Fariz Bagus Dhinata, Talaouhu Abdul Musyafry, Ahmad Amirudin, Anggo Julian, serta Herman Rhomansyah.
Dengan cedera yang dialami lima orang pemain ini, ditambah sanksi pada Hermawan dan Eka Hera, kubu Arema Indonesia kehilangan lebih dari separuh kekuatan mereka. Ihwal cedera para pemain, Fanda beranggapan, hal ini disebabkan oleh padatnya jadwal kompetisi.
”Ini jadwal gila! Masa, pemain kita dipaksa bertanding tiga hari sekali dalam waktu 18 hari. Ini dampak yang harus kami terima, satu per satu pemain kami cedera,” cecar Fanda.
”Ini semua terjadi karena PSSI dan LPIS tidak menjalankan kompetisi secara profesional. Siapa yang harus kita mainkan kalo pemain kita habis? Tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mogok bertanding,” dia menandaskan dengan nada kesal. (den/dzi)
Menurut manajemen Arema Indonesia, Komdis PSSI dan LPIS, sejauh ini, hanya menjatuhkan vonis hukuman tanpa menjalankan sistem dan peratuan secara profesional. ”PSSI dan LPIS wajib menjalankan sistem dengan benar dan profesional. Hukuman yang mereka berikan kepada dua pemain kami tidak fair. Tapi mereka seperti menutup mata dengan fakta yang sebenarnya,” ujar CEO Arema, Fanda Soesilo.
Selain itu, ancaman mogok klub berlogo kepala singa ini juga disebabkan cederanya lima pemain inti mereka, yaitu: Fariz Bagus Dhinata, Talaouhu Abdul Musyafry, Ahmad Amirudin, Anggo Julian, serta Herman Rhomansyah.
Dengan cedera yang dialami lima orang pemain ini, ditambah sanksi pada Hermawan dan Eka Hera, kubu Arema Indonesia kehilangan lebih dari separuh kekuatan mereka. Ihwal cedera para pemain, Fanda beranggapan, hal ini disebabkan oleh padatnya jadwal kompetisi.
”Ini jadwal gila! Masa, pemain kita dipaksa bertanding tiga hari sekali dalam waktu 18 hari. Ini dampak yang harus kami terima, satu per satu pemain kami cedera,” cecar Fanda.
”Ini semua terjadi karena PSSI dan LPIS tidak menjalankan kompetisi secara profesional. Siapa yang harus kita mainkan kalo pemain kita habis? Tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mogok bertanding,” dia menandaskan dengan nada kesal. (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 12 September 2019 23:44
Daftar Larangan Bagi Pendaftar Calon Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI
-
Bola Indonesia 2 Agustus 2018 20:59
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
-
Piala Dunia 6 September 2025 10:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:57
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:48
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:37
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Membedah Karier Ong Kim Swee: Beda Nasib di Indonesia dan Malaysia, Persik Bakal Dibawa ke Mana di BRI Super League?
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...