Kekuatan Misterius Arema FC Jelang Piala Presiden 2025

Kekuatan Misterius Arema FC Jelang Piala Presiden 2025
Lucas Frigeri mematahkan eksekusi penalti Everton di Piala Presiden 2024 (c) Dok. Arema FC

Bola.net - Arema FC akan melangkah ke Piala Presiden 2025 dengan aura yang berbeda. Bukan sekadar sebagai peserta, mereka datang dengan status mentereng: juara bertahan sekaligus tim tersukses sepanjang sejarah. Kini, target untuk menambah trofi kelima mulai mereka bentangkan dari Kota Malang.

Namun, menariknya, sambutan publik terhadap Arema FC kali ini tidak semeriah biasanya. Perhatian justru tertuju pada kontestan lain, Oxford United yang mencuri perhatian lewat performa impresif, Persib Bandung dengan skuad penuh bintang, serta Dewa United yang agresif membangun kekuatan.

Di tengah kegaduhan bursa transfer dan sorotan media, Arema FC justru bergerak dalam diam. Mereka tak tampil gemerlap, tapi penuh perhitungan. Tanpa mendatangkan nama-nama besar atau pemain tim nasional, manuver mereka terkesan senyap namun strategis.

Misteri ini bisa jadi kartu truf tersendiri. Minim ekspektasi eksternal dapat menjadi bahan bakar internal yang kuat. Saat laga pembuka melawan Liga Indonesia All Stars digelar pada Selasa (8/7/2025), kekuatan tersembunyi Arema FC bisa saja menjadi kejutan pertama menuju ambisi mempertahankan gelar.

1 dari 3 halaman

Dominasi Brasil: Wajah Baru Arema FC

Dominasi Brasil: Wajah Baru Arema FC

Lucas Frigeri mematahkan eksekusi penalti Everton di Piala Presiden 2024 (c) Dok. Arema FC

Transformasi terbesar Singo Edan musim ini datang dari arah yang tak terduga: Brasil. Dari delapan slot pemain asing yang mereka daftarkan untuk Piala Presiden 2025, tujuh diisi oleh legiun Negeri Samba. Ini bukan sekadar tren, melainkan proyek besar yang menjanjikan perubahan identitas permainan.

Di bawah mistar, Lucas Frigeri siap menjadi tembok terakhir. Di lini belakang, kombinasi Odivan Koerich, Thales Lira, dan Yann Motta menjanjikan pertahanan yang solid, memadukan kekuatan fisik dan kemampuan membaca permainan yang khas Brasil. Di sektor tengah, Valdeci Moreira akan memegang peran sebagai pengatur ritme permainan, didukung dua winger eksplosif, Paulinho Moccelin dan Dalberlo Luan, yang siap mengoyak sisi lapangan lawan.

Satu-satunya pemain asing non-Brasil yang bertahan adalah Julian Guevara. Gelandang asal Kolombia ini merupakan bagian dari skuad Arema sejak musim 2022/2023. Ia kini menjadi figur transisi antara era lama dan proyek baru yang sedang dibangun.

Kehadiran aroma Brasil tak hanya terasa di lapangan, tetapi juga di pinggirnya. Marquinhos Santos, pelatih anyar Arema FC, membawa warna baru dalam pendekatan taktik.

Meski belum punya nama besar di Indonesia, rekam jejaknya di Brasil menjanjikan sesuatu yang segar. Ia akan dibantu dua kompatriotnya, Andre Caldas dan Tiago Gomes, yang diharapkan bisa membawa semangat dan filosofi baru ke dalam tubuh tim.

2 dari 3 halaman

Antara Pengalaman dan Regenerasi

Antara Pengalaman dan Regenerasi

Penyerang Timnas Indonesia U-19 Razzaa Fachrezi merayakan golnya ke gawang Filipina U-19 di laga keempat Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (08/07/2022) malam WIB. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Di tengah ekspansi asing, Arema FC tetap mengandalkan pilar-pilar lokal berpengalaman sebagai fondasi tim. Johan Alfarizi, Dendi Santoso, dan Dedik Setiawan masih akan menjadi tumpuan, baik secara teknis di lapangan maupun secara psikologis di ruang ganti. Ketiganya telah melewati banyak pertempuran dan paham betul makna kompetisi seperti Piala Presiden.

Namun, regenerasi juga menjadi bagian penting dari proyek Arema musim ini. Nama Razzaa Fachrezi patut diperhatikan. Mantan pemain Timnas U-19 yang sempat menimba pengalaman di Eropa bersama Rayo Vallecano C ini kini kembali ke tanah air dengan ambisi besar.

Tak kalah menarik, muncul pula talenta-talenta muda seperti Dimas Aryaguna, Brandon Scheunemann, Iksan Lestaluhu, hingga Aswin. Mereka semua bersaing untuk menembus tim utama, mengikuti jejak Arkhan Fikri dan Achmad Maulana yang telah membuktikan diri sebagai pemain inti Singo Edan.

3 dari 3 halaman

Senjata Kejutan dan Tradisi Juara

Senjata Kejutan dan Tradisi Juara

Trofi Piala Presiden. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Arema FC tidak pernah memandang Piala Presiden sebagai turnamen biasa. Ini adalah panggung prestise dan ajang pembuktian. Mentalitas kompetitif yang mereka bangun di ajang ini sudah terbukti, dengan empat trofi sebagai buktinya. Dukungan penuh Aremania juga selalu menjadi elemen pembeda, terutama ketika atmosfer Malang memanas oleh semangat juang tim kesayangan mereka.

Saat publik mulai melupakan Arema FC karena minim gebrakan di bursa transfer, justru di situlah potensi kejutan muncul. Dengan perpaduan pelatih baru yang membawa ide segar, armada pemain Brasil yang mendominasi, pengalaman pilar lokal, serta semangat para pemain muda, Singo Edan punya modal komplet untuk kembali menguasai Piala Presiden.

Jika semua potensi ini mampu diramu menjadi satu kekuatan kolektif yang solid, bukan tidak mungkin Arema FC kembali berdiri di podium juara. Dan jika itu terjadi, jangan katakan itu kejutan, karena bagi mereka, menjadi juara adalah bagian dari tradisi.