
Bola.net - Perasaan kecewa harus diterima orang tua dan para peserta coaching clinic bersama legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6) petang.
Pasalnya, rombongan Maradona yang berisikan Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) Eddy Sofyan serta Isran Noor, hadir pada pukul 16.15 WIB dan meninggalkan stadion pukul 16.35 WIB. Tidak ada aktifitas latihan seperti yang pernah dijanjikan Eddy dan Isran. Kesempatan latihan tersebut, hanya dipandu mentor yang berasal dari Basri.
"Ini membuat saya sangat kecewa. Pasalnya, saya berharap Maradona bisa turun lapangan dan langsung memberikan materi latihan," ujar Andi Wardana, bapak dari Farhan Prianggara (16), salah satu peserta coaching clinic.
Dilanjutkan Andi, supaya putranya bisa mengikuti hal tersebut harus mengeluarkan biaya sebesar Rp500 ribu. Itu karena, dikatakannya, Farhan berasal dari sekolah Sepak Bola Boca Junior, Pancoran, Jakarta.
"Seharusnya, membayar Rp2 juta. Tapi khusus siswa SSB Boca mendapatkan potongan harga. Sedangkan para peserta lainnya, banyak yang mengaku harus membayar Rp2-2,5 juta," tutur Andi.
Selain itu, Andi mengeluh, jika para peserta coaching clinic tidak mendapat jersey dan harus menyediakannya masing-masing. Alhasil, Andi menegaskan jika perasaannya lebih terpuaskan ketika Farhan mengikuti hal serupa bersama Radja Nainggolan di SUGBK, pada 17 Juni lalu.
"Walau harus membayar Rp750 ribu, saya puas karena mendapatkan jersey, sertifikat, foto dan Radja ikut turun langsung. Lebih membanggakannya lagi, Farhan mendapatkan sertifikat sebagai 11 dari 200 peserta terbaik berdasarkan penilaian Radja Nainggolan," pungkas warga Cibubur, Jakarta tersebut. (esa/dzi)
Pasalnya, rombongan Maradona yang berisikan Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) Eddy Sofyan serta Isran Noor, hadir pada pukul 16.15 WIB dan meninggalkan stadion pukul 16.35 WIB. Tidak ada aktifitas latihan seperti yang pernah dijanjikan Eddy dan Isran. Kesempatan latihan tersebut, hanya dipandu mentor yang berasal dari Basri.
"Ini membuat saya sangat kecewa. Pasalnya, saya berharap Maradona bisa turun lapangan dan langsung memberikan materi latihan," ujar Andi Wardana, bapak dari Farhan Prianggara (16), salah satu peserta coaching clinic.
Dilanjutkan Andi, supaya putranya bisa mengikuti hal tersebut harus mengeluarkan biaya sebesar Rp500 ribu. Itu karena, dikatakannya, Farhan berasal dari sekolah Sepak Bola Boca Junior, Pancoran, Jakarta.
"Seharusnya, membayar Rp2 juta. Tapi khusus siswa SSB Boca mendapatkan potongan harga. Sedangkan para peserta lainnya, banyak yang mengaku harus membayar Rp2-2,5 juta," tutur Andi.
Selain itu, Andi mengeluh, jika para peserta coaching clinic tidak mendapat jersey dan harus menyediakannya masing-masing. Alhasil, Andi menegaskan jika perasaannya lebih terpuaskan ketika Farhan mengikuti hal serupa bersama Radja Nainggolan di SUGBK, pada 17 Juni lalu.
"Walau harus membayar Rp750 ribu, saya puas karena mendapatkan jersey, sertifikat, foto dan Radja ikut turun langsung. Lebih membanggakannya lagi, Farhan mendapatkan sertifikat sebagai 11 dari 200 peserta terbaik berdasarkan penilaian Radja Nainggolan," pungkas warga Cibubur, Jakarta tersebut. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...