
Bola.net - Direktur Media Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Tommy Rusian Arief, mengungkapkan ada oknum Komite Eksekutif (Exco) yang sengaja mencatut nama Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin, untuk kepentingan kelompoknya.
Tak ayal, hal tersebut menimbulkan permasalahan yang kini semakin kencang menerpa para pengurusnya sendiri. Misalnya, seputar pengelolaan Timnas yang hanya boleh dikelola komite Adhoc yang dipimpin Sihar Sitorus. Di Komite yang sudah berjalan sejak Desember tersebut, melibatkan Penanggungjawab (Bernhard Limbong) dan Koordinator Timnas Indonesia (Bob Hippy).
"Menurut Statuta PSSI, Pasal 35 ayat 1 dan Pasal 38 ayat 1, jumlah Exco adalah 11 orang terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan 9 anggota. Sekarang, jumlahnya menyisakan 7 orang. Hanya Ketua Umum yang berhak memanggil rapat atau 50 persen anggota menginginkan rapat," ujarnya.
"Rapat Exco boleh mengambil putusan penting jika dihadiri 2/3 anggota. Artinya, rapat-rapat berdua yang dilakukan anggota Exco Sihar Sitorus dan Bob Hippy, yang mengatasnamakan Exco, adalah tindakan ilegal karena melanggar statuta. Karena itu, harus ada sanksi tegas," pungkasnya.
Tommy menilai, Exco yang terbukti lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan, harus mendapatkan sanksi. Sebab, Exco seharusnya berupaya menjaga keutuhan PSSI.
Jika tidak, dikatakannya lagi, maka persoalan sepak bola Indonesia akan semakin rumit akibat memanipulasi aturan dalam Statuta PSSI. (esa/dzi)
Tak ayal, hal tersebut menimbulkan permasalahan yang kini semakin kencang menerpa para pengurusnya sendiri. Misalnya, seputar pengelolaan Timnas yang hanya boleh dikelola komite Adhoc yang dipimpin Sihar Sitorus. Di Komite yang sudah berjalan sejak Desember tersebut, melibatkan Penanggungjawab (Bernhard Limbong) dan Koordinator Timnas Indonesia (Bob Hippy).
"Menurut Statuta PSSI, Pasal 35 ayat 1 dan Pasal 38 ayat 1, jumlah Exco adalah 11 orang terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan 9 anggota. Sekarang, jumlahnya menyisakan 7 orang. Hanya Ketua Umum yang berhak memanggil rapat atau 50 persen anggota menginginkan rapat," ujarnya.
"Rapat Exco boleh mengambil putusan penting jika dihadiri 2/3 anggota. Artinya, rapat-rapat berdua yang dilakukan anggota Exco Sihar Sitorus dan Bob Hippy, yang mengatasnamakan Exco, adalah tindakan ilegal karena melanggar statuta. Karena itu, harus ada sanksi tegas," pungkasnya.
Tommy menilai, Exco yang terbukti lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan, harus mendapatkan sanksi. Sebab, Exco seharusnya berupaya menjaga keutuhan PSSI.
Jika tidak, dikatakannya lagi, maka persoalan sepak bola Indonesia akan semakin rumit akibat memanipulasi aturan dalam Statuta PSSI. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 22 Februari 2016 22:25
-
Bola Indonesia 31 Januari 2016 19:16
-
Bola Indonesia 15 Maret 2014 14:08
-
Bola Indonesia 21 Mei 2013 20:15
Saran Roy Suryo Terkait Penggugat Djohar Dinilai Tak Populer
LATEST UPDATE
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...