
Bola.net - Pendaftaran pencalonan Ketua Umum (Ketum) dan Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2019, terbilang sangat sepi.
Alhasil, persaingan di posisi Ketua Umum masih ada dua nama. Masing-masing yakni, Djohar Arifin Husin selaku Ketua Umum PSSI dan La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN).
Padahal, batas akhir pendaftaran hanya menyisakan satu hari lagi atau ditutup pada Rabu (21/1). Pemilihan tersebut, nantinya akan digelar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/4).
"Saya menilai, sosialisasinya sangat kurang. Saya tidak melihat PSSI aktif dalam menyampaikan hal tersebut kepada publik. Terbukti, pendaftaran sepi dan adem ayem. Bukan masyarakat enggan, tapi karena mereka tidak tahu," terang mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes.
"Hal tersebut, mencerminkan PSSI seakan tidak terbuka. Seharusnya, PSSI benar-benar mempublikasikannya dengan aktif," imbuh sosok yang menjabat sebagai Sekjen PSSI selama 30 tahun tersebut (1981 sampai 2012).
Lebih jauh dikatakannya, tidak sedikitpun terlintas untuk menempati salah satu posisi tersebut. Sebab diterangkannya, mengurus sepak bola tidak mudah dan perlu diisi figur-figur yang berkompeten.
"Saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan sepak bola dan organisasinya. Karena itu, saya menyadari kapasitas saya," tutupnya. (esa/dzi)
Alhasil, persaingan di posisi Ketua Umum masih ada dua nama. Masing-masing yakni, Djohar Arifin Husin selaku Ketua Umum PSSI dan La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN).
Padahal, batas akhir pendaftaran hanya menyisakan satu hari lagi atau ditutup pada Rabu (21/1). Pemilihan tersebut, nantinya akan digelar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/4).
"Saya menilai, sosialisasinya sangat kurang. Saya tidak melihat PSSI aktif dalam menyampaikan hal tersebut kepada publik. Terbukti, pendaftaran sepi dan adem ayem. Bukan masyarakat enggan, tapi karena mereka tidak tahu," terang mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes.
"Hal tersebut, mencerminkan PSSI seakan tidak terbuka. Seharusnya, PSSI benar-benar mempublikasikannya dengan aktif," imbuh sosok yang menjabat sebagai Sekjen PSSI selama 30 tahun tersebut (1981 sampai 2012).
Lebih jauh dikatakannya, tidak sedikitpun terlintas untuk menempati salah satu posisi tersebut. Sebab diterangkannya, mengurus sepak bola tidak mudah dan perlu diisi figur-figur yang berkompeten.
"Saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan sepak bola dan organisasinya. Karena itu, saya menyadari kapasitas saya," tutupnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...