
Bola.net - Pindah ke Kota Bekasi guna melanjutkan QNB League musim 2015, Pelita Bandung Raya langsung mendapatkan restu dari Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, untuk menggunakan Stadion Patriot.
Meski baru secara lisan lantaran hingga kini Peraturan Walikota (Perwal) belum terbit, hal tersebut langsung disorot Direktur Utama PT Patriot Indonesia (Persipasi), Muhammad Kartono Yulianto.
Bahkan Kartono Yulianto menegaskan, tengah menyiapkan gugatan lantaran PT Kreasi Performa Pasundan- yang menangani Pelita Bandung Raya- berani menggunakan nama Persipasi, Persipasi Bandung Raya (PBR). Menurut Yulianto, hal tersebut dilakukan tanpa seizin pihaknya yang menjadi manajemen dan pemilik Persipasi secara sah.
"Dulu, Walikota mengeluarkan kebijakan melarang kami menggunakan Stadion Patriot dengan alasan belum jadi. Terpaksa, kami terusir dari Bekasi. Tapi apakah sekarang sudah jadi? Nyatanya, semuanya tetap sama dan tidak ada perubahan apapun. Karena itu, kenapa PBR diizinkan? Merger ini adalah sebuah pembohongan publik," ungkapnya.
"Saya tidak menolak tim manapun main disini, demi kemajuan Kota Bekasi. Namun, saya meluruskan ketika PBR berani menggunakan nama Persipasi. Penggunaan nama ini, tidak mendasar dan menyalahi aturan hukum," tuturnya.
"Sampai saat ini, Persipasi masih menjadi milik PT Patriot Indonesia. Sehingga, pihak lain tidak boleh asal mengklaimnya. Kami (PT Patriot Indonesia), terdaftar di PSSI, PT LI, dan AFC," pungkasnya. (esa/dzi)
Meski baru secara lisan lantaran hingga kini Peraturan Walikota (Perwal) belum terbit, hal tersebut langsung disorot Direktur Utama PT Patriot Indonesia (Persipasi), Muhammad Kartono Yulianto.
Bahkan Kartono Yulianto menegaskan, tengah menyiapkan gugatan lantaran PT Kreasi Performa Pasundan- yang menangani Pelita Bandung Raya- berani menggunakan nama Persipasi, Persipasi Bandung Raya (PBR). Menurut Yulianto, hal tersebut dilakukan tanpa seizin pihaknya yang menjadi manajemen dan pemilik Persipasi secara sah.
"Dulu, Walikota mengeluarkan kebijakan melarang kami menggunakan Stadion Patriot dengan alasan belum jadi. Terpaksa, kami terusir dari Bekasi. Tapi apakah sekarang sudah jadi? Nyatanya, semuanya tetap sama dan tidak ada perubahan apapun. Karena itu, kenapa PBR diizinkan? Merger ini adalah sebuah pembohongan publik," ungkapnya.
"Saya tidak menolak tim manapun main disini, demi kemajuan Kota Bekasi. Namun, saya meluruskan ketika PBR berani menggunakan nama Persipasi. Penggunaan nama ini, tidak mendasar dan menyalahi aturan hukum," tuturnya.
"Sampai saat ini, Persipasi masih menjadi milik PT Patriot Indonesia. Sehingga, pihak lain tidak boleh asal mengklaimnya. Kami (PT Patriot Indonesia), terdaftar di PSSI, PT LI, dan AFC," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 12 April 2017 20:21
-
Bola Indonesia 12 April 2017 18:01
Marco Garcia Paulo Ikut Berkomitmen Selesaikan Kasus Gaji Darko
-
Bola Indonesia 12 April 2017 17:52
Madura United Diminta Ikut Tanggung Jawab Tunggakan Gaji Darko
-
Bola Indonesia 12 April 2017 16:42
-
Bola Indonesia 12 April 2017 14:54
Jokdri Minta Tunggakan Gaji Eks Pelatih PBR Diselesaikan Lewat PSSI
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...