
Bola.net - Manajemen Persipasi Bekasi bergerak lambat dalam melakukan negosiasi kontrak pemain dan tim pelatih. Hal tersebut, dikeluhkan Pelatih Kepala Persipasi Bekasi, Warta Kusuma.
Tak ayal, hal tersebut membuat Warta ketakutan ditinggal kabur para pemainnya. Karena itu, Warta dan kawan-kawan terus mendesak supaya manajemen segera merampungkan kontrak pemain sepekan sebelum laga perdana digulirkan.
Apalagi, melengkapi draf kontrak pemain dan tim pelatih, menjadi salah satu persyaratan dari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator Divisi Utama. Jika merujuk pada jadwal PT LI, jadwal kasta kedua bakal dimulai pada 15 April mendatang.
"Karena itu, kekhawatiran saya cukup beralasan. Jika manajemen tidak mampu menyelesaikan kontak sepekan sebelum laga bergulir, kami bisa gagal tampil di Divisi Utama," kata Warta Kusuma.
Dikatakannya lagi, manajemen sudah melakukan negosiasi dengan 14 pemain, Kamis (3/4). Sehingga, kini masih menyisakan 11 pemain lainnya.
Pada musim ini, Warta hanya menyiapkan sebanyak 25 pemain saja. Jumlah tersebut, sudah termasuk dengan dua pemain asing. Masing-masing yakni, Stephen Nagbe Mennoch (Liberia) dan Rogriguez Wallace da Silva.
"Kabarnya lagi, negosiasi dilanjutkan Senin depan. Semoga saja, pemain yang sudah dinego, bisa cepat-cepat mencapai kesepakatan. Tujuannya, supaya kami tenang dan tidak was-was untuk mencari pemain pengganti," sambung Warta Kusuma.
"Mayoritas pemain musim lalu yang masih bertahan, sempat mengatakan pada saya jika kisaran kontraknya tidak jauh dari musim sebelumnya. Begitupun, dengan pemain yang baru bergabung pada musim ini. Artinya, itu harga yang wajar dan bisa dipenuhi manajemen," pungkasnya.
Kekhawatiran Warta jika Persipasi terancam batal mengikuti kompetisi, bukan hanya di latar belakangi lemahnya manajemen dalam mencari pendanaan. Melainkan, karena masih belum mendapatkan kepastian berlaga di Stadion Patriot, Kota Bekasi.
Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto, mengatakan jika hal tersebut berdampak pada kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
"Sponsor memilih mundur karena ketidakjelasan kandang Persipasi. Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot," katanya.
"Musim ini, kebutuhan total kami mencapai Rp7,5 miliar. Larangan penggunaan stadion, justru terganjal dengan birokrasi. Ini sangat miris dan ironis," pungkasnya. (esa/dzi)
Tak ayal, hal tersebut membuat Warta ketakutan ditinggal kabur para pemainnya. Karena itu, Warta dan kawan-kawan terus mendesak supaya manajemen segera merampungkan kontrak pemain sepekan sebelum laga perdana digulirkan.
Apalagi, melengkapi draf kontrak pemain dan tim pelatih, menjadi salah satu persyaratan dari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator Divisi Utama. Jika merujuk pada jadwal PT LI, jadwal kasta kedua bakal dimulai pada 15 April mendatang.
"Karena itu, kekhawatiran saya cukup beralasan. Jika manajemen tidak mampu menyelesaikan kontak sepekan sebelum laga bergulir, kami bisa gagal tampil di Divisi Utama," kata Warta Kusuma.
Dikatakannya lagi, manajemen sudah melakukan negosiasi dengan 14 pemain, Kamis (3/4). Sehingga, kini masih menyisakan 11 pemain lainnya.
Pada musim ini, Warta hanya menyiapkan sebanyak 25 pemain saja. Jumlah tersebut, sudah termasuk dengan dua pemain asing. Masing-masing yakni, Stephen Nagbe Mennoch (Liberia) dan Rogriguez Wallace da Silva.
"Kabarnya lagi, negosiasi dilanjutkan Senin depan. Semoga saja, pemain yang sudah dinego, bisa cepat-cepat mencapai kesepakatan. Tujuannya, supaya kami tenang dan tidak was-was untuk mencari pemain pengganti," sambung Warta Kusuma.
"Mayoritas pemain musim lalu yang masih bertahan, sempat mengatakan pada saya jika kisaran kontraknya tidak jauh dari musim sebelumnya. Begitupun, dengan pemain yang baru bergabung pada musim ini. Artinya, itu harga yang wajar dan bisa dipenuhi manajemen," pungkasnya.
Kekhawatiran Warta jika Persipasi terancam batal mengikuti kompetisi, bukan hanya di latar belakangi lemahnya manajemen dalam mencari pendanaan. Melainkan, karena masih belum mendapatkan kepastian berlaga di Stadion Patriot, Kota Bekasi.
Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto, mengatakan jika hal tersebut berdampak pada kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
"Sponsor memilih mundur karena ketidakjelasan kandang Persipasi. Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot," katanya.
"Musim ini, kebutuhan total kami mencapai Rp7,5 miliar. Larangan penggunaan stadion, justru terganjal dengan birokrasi. Ini sangat miris dan ironis," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 23 Januari 2017 17:46
-
Bola Indonesia 16 Januari 2017 09:30
-
Bola Indonesia 16 Januari 2017 09:19
-
Bola Indonesia 16 Januari 2017 09:08
-
Bola Indonesia 12 Januari 2017 11:39
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 20:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:17
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:35
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...