
Bola.net - Kecaman kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus bermunculan.
Satu demi satu, daerah dari seluruh Indonesia mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan tersebut. Sekretaris Asosiasi Provinsi Aceh, Tengku Mahmud Khaidir, mengatakan jika pihaknya mulai melakukan pembicaraan dengan kompetisi lain.
"Kami sudah berkirim surat dengan AFC dan sudah melakukan komunikasi dengan Malaysia dan Singapura. Peraturan daerah kami, juga sudah mengizinkan. Bahwa budaya dan olahraga di Aceh, boleh melakukan hubungan dengan pihak luar negeri," terangnya.
"Karena itu, kami lakukan hal ini daripada kami ikut Indonesia yang jelas-jelas sudah dibekukan oleh anak bangsa sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, banyaknya klub yang mengalami kerugian karena sudah banyak mengeluarkan uang dalam persiapan tim untuk berkompetisi. Karena itu, keputusan Kemenpora dinilai menghancurkan sistem sepak bola nasional di berbagai daerah.
"Jadi kami harap, Menpora (Imam Nahrawi) segera mencabut keputusan pembekuan. Dahulukan kepentingan bangsa dan negara, jangan sepak bola malah menjadi korban kebuasan kekuasaan ini," tuturnya.
Bahkan ditambahkannya, kondisi pengurus sepak bola saat ini sudah lepas dari dualisme. Ketua Umum PSSI periode 2015-2019, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dilanjutkannya, sudah membantu menyelamatkan sepak bola dan masuk ke dalam jalur yang tepat.
"Untuk itu, jangan lagi diacak-acak. Kami harap, Menpora segera tarik surat keputusan pembekuan tersebut," pungkasnya (esa/dzi)
Satu demi satu, daerah dari seluruh Indonesia mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan tersebut. Sekretaris Asosiasi Provinsi Aceh, Tengku Mahmud Khaidir, mengatakan jika pihaknya mulai melakukan pembicaraan dengan kompetisi lain.
"Kami sudah berkirim surat dengan AFC dan sudah melakukan komunikasi dengan Malaysia dan Singapura. Peraturan daerah kami, juga sudah mengizinkan. Bahwa budaya dan olahraga di Aceh, boleh melakukan hubungan dengan pihak luar negeri," terangnya.
"Karena itu, kami lakukan hal ini daripada kami ikut Indonesia yang jelas-jelas sudah dibekukan oleh anak bangsa sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, banyaknya klub yang mengalami kerugian karena sudah banyak mengeluarkan uang dalam persiapan tim untuk berkompetisi. Karena itu, keputusan Kemenpora dinilai menghancurkan sistem sepak bola nasional di berbagai daerah.
"Jadi kami harap, Menpora (Imam Nahrawi) segera mencabut keputusan pembekuan. Dahulukan kepentingan bangsa dan negara, jangan sepak bola malah menjadi korban kebuasan kekuasaan ini," tuturnya.
Bahkan ditambahkannya, kondisi pengurus sepak bola saat ini sudah lepas dari dualisme. Ketua Umum PSSI periode 2015-2019, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dilanjutkannya, sudah membantu menyelamatkan sepak bola dan masuk ke dalam jalur yang tepat.
"Untuk itu, jangan lagi diacak-acak. Kami harap, Menpora segera tarik surat keputusan pembekuan tersebut," pungkasnya (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:29
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:09
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 15:57
-
News 22 Oktober 2025 15:50
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 15:48
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...