
Bola.net - Masalah finansial tampaknya masih menjadi kendala utama bagi tim-tim peserta unifikasi liga musim depan. Seperti diketahui, finansial yang sehat menjadi salah satu syarat utama untuk dapat berpartisipasi di unifikasi liga.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen PSSI, Joko Driyono, yang menilai bahwa masalah finansial merupakan salah satu dari lima aspek yang dinilai. Kemampuan sebuah klub untuk mengikuti kompetisi akan terlihat pada laporan keuangan yang dibuat.
Selain masalah finansial, aspek yang dinilai oleh Departemen Lisensi PSSI adalah masalah administrasi dan personal, supporting, legal, dan infrastruktur yang meliputi keberadaan stadion.
"Khusus finansial ada tiga parameter yaitu audit laporan musim lalu, proyeksi keuangan klub untuk satu musim ke depan dan tidak memiliki tunggakan," kata Sekjen PSSI, Joko Driyono.
"PSSI akan melihat laporan keuangan serta kontrak pemain yang telah ada. Kalau laporannya tidak sesuai, akan kami hukum," katanya.
Dari data yang dikeluarkan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), terdapat beberapa klub yang bermasalah dengan pelunasan gaji pemainnya di antaranya Persela Lamongan dan Sriwijaya FC Palembang.
Selain Persela dan Sriwijaya FC, Persija Jakarta juga sempat terkendala masalah tunggakan gaji. Begitu juga dengan klub promosi Persijap Jepara. Klub asal Jawa Tengah ini mempunyai tunggakan musim lalu kurang lebih Rp1,8 miliar.
Sesuai dengan jadwal yang ada, pada hari Kamis merupakan batas akhir bagi 25 klub calon peserta kompetisi unifikasi memasukkan data dan laporan terkait dengan lima aspek yang telah ditentukan.
Setelah semuanya masuk, PSSI bersama dengan Departemen Lisensi akan melakukan verifikasi dan hasilnya akan dibawa ke rapat pleno 10 Desember nanti. Dalam rapat akan terlihat kondisi riil dari klub. (ant/dzi)
Hal ini disampaikan oleh Sekjen PSSI, Joko Driyono, yang menilai bahwa masalah finansial merupakan salah satu dari lima aspek yang dinilai. Kemampuan sebuah klub untuk mengikuti kompetisi akan terlihat pada laporan keuangan yang dibuat.
Selain masalah finansial, aspek yang dinilai oleh Departemen Lisensi PSSI adalah masalah administrasi dan personal, supporting, legal, dan infrastruktur yang meliputi keberadaan stadion.
"Khusus finansial ada tiga parameter yaitu audit laporan musim lalu, proyeksi keuangan klub untuk satu musim ke depan dan tidak memiliki tunggakan," kata Sekjen PSSI, Joko Driyono.
"PSSI akan melihat laporan keuangan serta kontrak pemain yang telah ada. Kalau laporannya tidak sesuai, akan kami hukum," katanya.
Dari data yang dikeluarkan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), terdapat beberapa klub yang bermasalah dengan pelunasan gaji pemainnya di antaranya Persela Lamongan dan Sriwijaya FC Palembang.
Selain Persela dan Sriwijaya FC, Persija Jakarta juga sempat terkendala masalah tunggakan gaji. Begitu juga dengan klub promosi Persijap Jepara. Klub asal Jawa Tengah ini mempunyai tunggakan musim lalu kurang lebih Rp1,8 miliar.
Sesuai dengan jadwal yang ada, pada hari Kamis merupakan batas akhir bagi 25 klub calon peserta kompetisi unifikasi memasukkan data dan laporan terkait dengan lima aspek yang telah ditentukan.
Setelah semuanya masuk, PSSI bersama dengan Departemen Lisensi akan melakukan verifikasi dan hasilnya akan dibawa ke rapat pleno 10 Desember nanti. Dalam rapat akan terlihat kondisi riil dari klub. (ant/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
-
News 22 Oktober 2025 17:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:12
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:29
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...