
Bola.net - Langkah persuasif lebih ditempuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai termohon dalam menjalani persidangan sengketa informasi publik dengan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI).
Sehingga, tidak emosional menghadapi tuntutan Helmy Atmaja dan Rifqi Azmi sebagai pemohon. Keduanya, mengklaim sebagai perwakilan para suporter yang tergabung dalam Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) dan menuntut PSSI transparan dalam hal keuangan.
Karena itu, Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangribuan, menegaskan bakal mengikuti sidang hingga akhir yang digelar KIP (Komisi Informasi Pusat).
"Ini kami jadikan panggung untuk mengedukasi publik. Dengan begitu, kami bisa memberikan pelajaran. Terbukti, mereka tidak punya dasar kuat dalam meminta kami untuk menyampaikan laporan keuangan ke publik," tuturnya.
"Mereka hanya perlu diberikan pemahaman. Sehingga, kami tidak perlu menempuh jalur hukum yang ekstrem," lanjutnya.
Helmy Atmaja dan Rifqi Azmi, menggugat PSSI terkait pemaparan dokumen publik. Di antaranya saja, dokumen kontrak antara PSSI dengan stasiun televisi, rincian penerimaan dan penggunaan hak siar Timnas senior dan Timnas U-19 selama 2012-2014.
Lalu, pengelolaan dana hak siar dan sponsorship temasuk berapa tiket yang telah dicetak PSSI sepanjang penyelenggaraan Piala AFF U-19, Pra Piala Asia U-19 tahun 2013 dan Tur Nusantara U-19 tahun 2014, juga rincian distribusi keseluruhan kategori tiket yang telah dicetak.
"Kalau soal tiket, itu bisnis. Jadi tidak perlu ada laporannya kepada mereka. Bahkan, tidak ada dasar hukumnya buat mereka mengetahui hal tersebut," tuntasnya (esa/dzi)
Sehingga, tidak emosional menghadapi tuntutan Helmy Atmaja dan Rifqi Azmi sebagai pemohon. Keduanya, mengklaim sebagai perwakilan para suporter yang tergabung dalam Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) dan menuntut PSSI transparan dalam hal keuangan.
Karena itu, Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangribuan, menegaskan bakal mengikuti sidang hingga akhir yang digelar KIP (Komisi Informasi Pusat).
"Ini kami jadikan panggung untuk mengedukasi publik. Dengan begitu, kami bisa memberikan pelajaran. Terbukti, mereka tidak punya dasar kuat dalam meminta kami untuk menyampaikan laporan keuangan ke publik," tuturnya.
"Mereka hanya perlu diberikan pemahaman. Sehingga, kami tidak perlu menempuh jalur hukum yang ekstrem," lanjutnya.
Helmy Atmaja dan Rifqi Azmi, menggugat PSSI terkait pemaparan dokumen publik. Di antaranya saja, dokumen kontrak antara PSSI dengan stasiun televisi, rincian penerimaan dan penggunaan hak siar Timnas senior dan Timnas U-19 selama 2012-2014.
Lalu, pengelolaan dana hak siar dan sponsorship temasuk berapa tiket yang telah dicetak PSSI sepanjang penyelenggaraan Piala AFF U-19, Pra Piala Asia U-19 tahun 2013 dan Tur Nusantara U-19 tahun 2014, juga rincian distribusi keseluruhan kategori tiket yang telah dicetak.
"Kalau soal tiket, itu bisnis. Jadi tidak perlu ada laporannya kepada mereka. Bahkan, tidak ada dasar hukumnya buat mereka mengetahui hal tersebut," tuntasnya (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...