
Bola.net - Rencana kedatangan klub Italia, AS Roma, ke Indonesia nampaknya sulit direalisasikan. Semula, promotor Nine Sport Inc mengumumkan hadirnya Francesco Totti dan kawan-kawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 25 Juli.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI), Azwan Karim, mengatakan jika hal tersebut bakal sulit terlaksana. Apalagi, jika melakukan pertandingan resmi di Indonesia selama masih dalam masa sanksi FIFA.
"Kalau dalam situasi normal, AS Roma harus bersurat atau FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) bersurat ke PSSI. Ini karena ada anggota FIGC ingin melakukan kegiatan sepak bola di yuridiksi PSSI. Tapi, PSSI dalam posisi cut off, termasuk dengan FIGC dan AS Roma," ungkap Azwan Karim.
"Jadi, AS Roma tidak bisa bermain. Kalau bermain Indonesia akan kena pasal 14, AS Roma juga akan ikut kena," sambungnya.
Masih dikatakannya, kesulitan akan dihadapi jika AS Roma ingin bertanding melawan klub Indonesia. Adapun soal rencana AS Roma melakukan pertandingan atau sekedar jumpa fans, Azwan mengaku perlu memastikan lebih lagi.
"Biasanya untuk klub luar yang ingin bertanding di Indonesia, harus ke konfederasinya masing-masing. Awalnya ke federasi lebih dulu, setelah itu ke UEFA. Setelah mendapat dari UEFA kirim surat ke tuan rumah dan PSSI kemudian melaporkan ke FIFA," tuturnya.
"Ini memang agak abu-abu. Tapi, setahu saya jika main di teritori PSSI, seharusnya ada perizinan dari federasi setempat. Kalau hanya coaching clinic atau jumpa fans, itu juga abu-abu karena di luar pertandingan resmi 2x45 menit," pungkasnya. (esa/dzi)
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI), Azwan Karim, mengatakan jika hal tersebut bakal sulit terlaksana. Apalagi, jika melakukan pertandingan resmi di Indonesia selama masih dalam masa sanksi FIFA.
"Kalau dalam situasi normal, AS Roma harus bersurat atau FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) bersurat ke PSSI. Ini karena ada anggota FIGC ingin melakukan kegiatan sepak bola di yuridiksi PSSI. Tapi, PSSI dalam posisi cut off, termasuk dengan FIGC dan AS Roma," ungkap Azwan Karim.
"Jadi, AS Roma tidak bisa bermain. Kalau bermain Indonesia akan kena pasal 14, AS Roma juga akan ikut kena," sambungnya.
Masih dikatakannya, kesulitan akan dihadapi jika AS Roma ingin bertanding melawan klub Indonesia. Adapun soal rencana AS Roma melakukan pertandingan atau sekedar jumpa fans, Azwan mengaku perlu memastikan lebih lagi.
"Biasanya untuk klub luar yang ingin bertanding di Indonesia, harus ke konfederasinya masing-masing. Awalnya ke federasi lebih dulu, setelah itu ke UEFA. Setelah mendapat dari UEFA kirim surat ke tuan rumah dan PSSI kemudian melaporkan ke FIFA," tuturnya.
"Ini memang agak abu-abu. Tapi, setahu saya jika main di teritori PSSI, seharusnya ada perizinan dari federasi setempat. Kalau hanya coaching clinic atau jumpa fans, itu juga abu-abu karena di luar pertandingan resmi 2x45 menit," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 24 Oktober 2025 17:53 -
Liga Italia 24 Oktober 2025 16:39
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 24 Oktober 2025 21:41 -
Liga Spanyol 24 Oktober 2025 21:34 -
Liga Spanyol 24 Oktober 2025 21:28 -
Liga Italia 24 Oktober 2025 21:24 -
Liga Spanyol 24 Oktober 2025 21:15 -
Liga Inggris 24 Oktober 2025 21:15
MOST VIEWED
- Nonton Persib Bandung vs Selangor FC, Live Streaming RCTI dan GTV - AFC Champions League Two 2025/2026
- Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
- Pengamat Sepak Bola Respons Anggapan Thom Haye Terlalu Bagus Bersama Persib untuk BRI Super League
- Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 6 Pemain Manchester United Bisa Gagal Tampil di Pi...
- 5 Klub yang Bisa Jadi Tujuan Robert Lewandowski Se...
- 3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut J...
- Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik...
- Nasib 6 Pemain MU yang Dilepas Ruben Amorim Musim ...
- 6 Striker Baru Premier League dengan Harga Fantast...
- Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier Le...

















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391389/original/040085800_1761313361-Penyebab_macet_di_Tol_Dalam_Kota.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391351/original/011473200_1761310195-Mahasiswa_menyamar_jadi_perempuan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391250/original/061422400_1761304006-WhatsApp_Image_2025-10-23_at_15.59.06.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391288/original/011449000_1761306223-Bupati_Kepulauan_Talaud_Welly_Titah.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391265/original/017056900_1761304795-Kondisi_SDN_Gunungbatu_Sukabumi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5389191/original/039454500_1761190615-ibrahima_konate__2_.jpg)

