
Bola.net - - Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola kembali mengamankan satu tersangka terkait kasus pengaturan skor. Kali ini, wasit yang memimpin pertandingan Persibara Banjarnegara versus Persekapas Pasuruan, yaitu Nurul Safarid.
Nurul diciduk pada Selasa (8/1/2019) di Garut, Jawa Barat. Dia disebut telah menerima uang suap sebesar Rp 45 juta untuk memenangkan Persibara.
Menanggapi kasus tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria buka suara. Dia menyebut pihaknya menghormati hukum yang berjalan, termasuk kemungkinan penyelidikan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
"Pokoknya begini, PSSI setiap hal yang berkaitan dengan hukum positif yang harus ditegakkan oleh kepolisian, PSSI menghargai hal tersebut, terkait dengan individu ya," ujar Tisha di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
"Kalau Komite Wasit itu pun hanya terkait dengan teknis ya, dan mereka seluruh wasit yang ada itu sudah menghadapi evalusi setiap pekannya, usai bertanding. Jadi tempatnya itu apabila ada pelanggaran, ya Komite Displin," katanya menambahkan.
Untuk info lebih lanjut, silakan baca halaman berikutnya ya Bolaneters.
Penugasan Wasit
PSSI tidak punya cara yang tidak sembarang dalam memilih wasit untuk memimpin jalannya pertandingan. Tahapannya lumayan panjang dan berliku.
Ada evaluasi, hingga bekerja saja dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA). Belum lagi, wasit yang akan bertugas tidak boleh berasal dari wilayah yang sama dengan kedua klub yang bertanding.
"Mekanisme untuk penugasan wasit itu bermula dari evaluasi dulu. Evaluasi secara teknis, ada wasit yang melakukan kesalahan keputusan, dievaluasi kenapa melakukan kesalahan keputusan, ternyata terhalang cara larinya salah. Kenapa cara larinya salah? Telat dia mengambil start, kenapa telat, fisiknya tidak kuat, kita evaluasi difisik, evaluasi sangat di teknik, hal ini penilaiannya dari tiga pihak, yang pertama referee assessor PSSI yang ada di lapangan. Kedua referee Direktur Teknik PSSI yang di kantor dan ketiga video kita kirimkan ke JFA (Federasi Sepak Bola Jepang) di sana ada Okada yang mengawasi untuk evaluasi seluruh assessor PSSI," tutur Tisha.
"Ketiga pihak ini dikombinasikan dan diberikan kepada Komite Wasit setiap pekan untuk di ranking, yang ini adalah performa terbaik dan ini performa terburuk. Wasit juga ketika melakukan tugasnya sama dengan pemain, kadang ada yang melakukan pik performa dan yang kurang di setiap pekannya pun dicocoknya di setiap pekannya," tambahnya.
"Level kesulitan dari pertandingan, contohnya pertandingan yang cepat, pertandingan dengan intensitas yang tinggi, harus dipilih wasit yang memang memiliki tingkat fitness tes yang tinggi, top 10 dalam fitnes tes, dan memiliki pengalaman sekian. Kemudian dicocokkan, ditugaskanlah wasit tersebut. Hal terakhir di cek apakah provinsinya double apa tidak, jadi itu adalah mekanisme umum yang dilakukan di seluruh dunia," Tisha mengakhiri.
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...