
Bola.net - Keputusan PSSI yang menjatuhkan sanksi pada Hermawan dan Eka Hera direspon keras oleh Dejan Antonic. Pelatih Arema Indonesia IPL ini menyebut ada ketidakadilan dalam keputusan sanksi ini.
Dalam sesi konferensi pers seusai laga antara Arema versus Persibo Bojonegoro di laga Piala Indonesia, Rabu (06/06), Dejan mengungkapkan rasa kesalnya pada keputusan ini. "Bayangkan, sehari sebelum pertandingan ini, turun surat keputusan mereka yang mengatakan Hermawan dan Eka Hera tidak boleh bermain," ujarnya dengan nada tinggi.
"Saya tidak memasalahkan hukuman ke Hermawan dan Eka Hera. Tapi PSSI dan LPIS juga tak bisa menutup mata bahwa tiga pemain PSM dan seorang asisten pelatih mereka juga memukul wasit di insiden tersebut," sambung dia.
Sebelumnya, protes keras juga dilontarkan oleh Manajer Arema Indonesia, Brillyanes Sanawiri. Menurutnya, Arema Indonesia menghormati PSSI dan PT. LPIS sebagai regulator kompetisi. "Tapi apabila kita diperlakukan seperti ini, kita akan melawan," ujar pria yang juga dosen di Universitas Brawijaya ini.
"Kita melakukan protes karena proses belum berjalan sesuai ketentuan. Dua pemain ini seharusnya dipanggil lebih dulu dan diberi kesempatan membela diri dan menjelaskan duduk perkaranya. Tapi, ini tidak dilakukan PSSI dan LPIS. Bahkan tidak ada tanggapan terhadap permohonan banding mereka lalu tiba-tiba keluar Nota Larangan Bertanding pada dua pemain itu," tandasnya. (den/dzi)
Dalam sesi konferensi pers seusai laga antara Arema versus Persibo Bojonegoro di laga Piala Indonesia, Rabu (06/06), Dejan mengungkapkan rasa kesalnya pada keputusan ini. "Bayangkan, sehari sebelum pertandingan ini, turun surat keputusan mereka yang mengatakan Hermawan dan Eka Hera tidak boleh bermain," ujarnya dengan nada tinggi.
"Saya tidak memasalahkan hukuman ke Hermawan dan Eka Hera. Tapi PSSI dan LPIS juga tak bisa menutup mata bahwa tiga pemain PSM dan seorang asisten pelatih mereka juga memukul wasit di insiden tersebut," sambung dia.
Sebelumnya, protes keras juga dilontarkan oleh Manajer Arema Indonesia, Brillyanes Sanawiri. Menurutnya, Arema Indonesia menghormati PSSI dan PT. LPIS sebagai regulator kompetisi. "Tapi apabila kita diperlakukan seperti ini, kita akan melawan," ujar pria yang juga dosen di Universitas Brawijaya ini.
"Kita melakukan protes karena proses belum berjalan sesuai ketentuan. Dua pemain ini seharusnya dipanggil lebih dulu dan diberi kesempatan membela diri dan menjelaskan duduk perkaranya. Tapi, ini tidak dilakukan PSSI dan LPIS. Bahkan tidak ada tanggapan terhadap permohonan banding mereka lalu tiba-tiba keluar Nota Larangan Bertanding pada dua pemain itu," tandasnya. (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 12:05
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:04
-
News 6 September 2025 11:41
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:28
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...