
Bola.net - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, tengah menjalankan ibadah umroh dengan rombongan pengurus lainnya. Keberangkatan mereka, ditengarai dibiayai penuh Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti.
Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto menilai, mengenai pengurus federasi yang ramai-ramai melaksanakan umroh tersebut, menimbulkan kesan tersendiri.
Dikatakannya, bahwa setelah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta pada 17 Maret lalu, sudah sangat terang benderang bahwa kelompok lama seperti sedang mempertontonkan politik balas budi yang diselimuti sebuah kepentingan kelompok.
"Ini sangat jelas, bahwa Djohar sedang merangkai hasilnya. Salah satunya, dengan umroh bareng," kata Richard.
Dilanjutkannya, sepakbola nasional masih menjadi kendaraan sekelompok orang dalam memainkan peran dan popularitasnya. Akibatnya, sudah dipastikan bahwa sepakbola Indonesia masih dalam aura kegelapan.
Menurut Richard, kembalinya gerbong mafia tersebut, terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Secara perlahan namun pasti, menggeser rezim Djohar.
Misalnya saja, adanya sanksi 10 tahun berupa larangan aktif di pentas sepakbola nasional bagi enam Komite Eksekutif (Exco), masing-masing Sihar Sitorus, Farid Rahman, Bob Hippy, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso dan Tuty Dau. Selain itu, pencabutan Surat Keterangan (SK) 14 carateker Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI.
Selain itu, Wakil Ketua Umum The Jakmania- sebutan suporter Persija Jakarta- menduga jika Djohar Arifin Husin telah menerima suap atas keputusannya membentuk Badan Tim Nasional (BTN). Yakni, berupa mobil dengan nomor polisi B 139 JAH dengan merek Mitsubishi Pajero warna merah seharga kurang lebih Rp 496,500.000,00.
"Dengan pemberian tersebut, mempengaruhi penyalahgunaan wewenang berupa pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) secara pribadi. Padahal seharusnya, melalui rapat Exco PSSI," kata Richard, ketika mengadukan dugaan tersebut kepada Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis di Jakarta, Jumat (15/3) sore.
Selain itu, ditambahkan Richard, Djohar juga diduga telah melakukan penyunatan terhadap dana bantuan masyarakat kepada Timnas PSSI dan saat Piala AFF 2012 sebesar Rp240 juta. Sumbangan senilai Rp1 milyar tersebut, diduga disunat oleh Djohar dan hanya diberikan kepada bendahara PSSI sebesar Rp760 juta. (esa/dzi)
Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto menilai, mengenai pengurus federasi yang ramai-ramai melaksanakan umroh tersebut, menimbulkan kesan tersendiri.
Dikatakannya, bahwa setelah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta pada 17 Maret lalu, sudah sangat terang benderang bahwa kelompok lama seperti sedang mempertontonkan politik balas budi yang diselimuti sebuah kepentingan kelompok.
"Ini sangat jelas, bahwa Djohar sedang merangkai hasilnya. Salah satunya, dengan umroh bareng," kata Richard.
Dilanjutkannya, sepakbola nasional masih menjadi kendaraan sekelompok orang dalam memainkan peran dan popularitasnya. Akibatnya, sudah dipastikan bahwa sepakbola Indonesia masih dalam aura kegelapan.
Menurut Richard, kembalinya gerbong mafia tersebut, terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Secara perlahan namun pasti, menggeser rezim Djohar.
Misalnya saja, adanya sanksi 10 tahun berupa larangan aktif di pentas sepakbola nasional bagi enam Komite Eksekutif (Exco), masing-masing Sihar Sitorus, Farid Rahman, Bob Hippy, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso dan Tuty Dau. Selain itu, pencabutan Surat Keterangan (SK) 14 carateker Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI.
Selain itu, Wakil Ketua Umum The Jakmania- sebutan suporter Persija Jakarta- menduga jika Djohar Arifin Husin telah menerima suap atas keputusannya membentuk Badan Tim Nasional (BTN). Yakni, berupa mobil dengan nomor polisi B 139 JAH dengan merek Mitsubishi Pajero warna merah seharga kurang lebih Rp 496,500.000,00.
"Dengan pemberian tersebut, mempengaruhi penyalahgunaan wewenang berupa pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) secara pribadi. Padahal seharusnya, melalui rapat Exco PSSI," kata Richard, ketika mengadukan dugaan tersebut kepada Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis di Jakarta, Jumat (15/3) sore.
Selain itu, ditambahkan Richard, Djohar juga diduga telah melakukan penyunatan terhadap dana bantuan masyarakat kepada Timnas PSSI dan saat Piala AFF 2012 sebesar Rp240 juta. Sumbangan senilai Rp1 milyar tersebut, diduga disunat oleh Djohar dan hanya diberikan kepada bendahara PSSI sebesar Rp760 juta. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...