Takluk dari PS Kopa, Persema 1953 Akui Kehilangan Jati Diri

Takluk dari PS Kopa, Persema 1953 Akui Kehilangan Jati Diri
Liga 3 Nasional (c) ist

- Sebuah pengakuan diungkapkan Joko Kuspito ihwal kekalahan anak asuhnya pada laga perdana mereka di ajang 16 Besar Liga 3 Regional Jawa Timur, kontra PS Kota Pahlawan. Pelatih Persema 1953 ini mengakui anak asuhnya kehilangan jati diri permainan mereka pada laga ini.

"Kami terbuai dengan permainan mereka," ujar Joko Kuspito, usai pertandingan.

"Ciri khas permainan kami sama sekali tidak tampak. Entah karena gugup atau apa. Yang pasti, kami sering kehilangan bola," sambungnya.

Selain itu, Joko menilai bahwa pada pertandingan ini anak asuhnya juga terlalu berambisi mencetak gol. Namun, hal ini justru menjadi bumerang kala ketergesaan mereka bisa dimanfaatkan lawan.

"Kami sering membuat kesalahan sendiri," ucapnya.

Menurut Joko, selain jati diri permainan yang hilang, anak asuhnya juga bermasalah dalam penyelesaian akhir. Hal ini, sambung pelatih berusia 39 tahun tersebut, tak lepas dari minimnya stok penyerang yang mereka miliki.

"Hanya ada dua penyerang yang siap. Inilah yang kami maksimalkan," tuturnya.

Sebelumnya, Persema 1953 gagal meraih poin kala menjamu PS Kota Pahlawan. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gajayana Kota Malang, Rabu , gawang Yusuf Wahyu Prayudha digelontor tiga gol tanpa balas.

Dalam pertandingan ini, penyerang PS Kopa, Bobbi Ambarsari, sukses menjadi bintang. Ia mencetak dua gol ke gawang Persema 1953. Sementara, satu gol lain dicetak Hendra Tristiandy.

Lebih lanjut, Joko Kuspito tak mau lempar handuk menyusul kekalahan anak asuhnya. Eks pemain Persija Jakarta tersebut menegaskan bahwa anak asuhnya siap meraih poin penuh pada dua laga setelahnya, kontra PSID Jombang dan PSSS Situbondo.

"Ini pekerjaan rumah yang saya punya. Saya pasti akan membenahi tim dan siap membalas," tandasnya.