
Bola.net - Pelatih Tim Indonesia di Danone Cup 2013, Timo Scheunemann membeberkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi anak asuhnya di London. Menurut pemegang Lisensi A Kepelatihan dari UEFA ini, tak mudah bagi delegasi Indonesia untuk meraih prestasi di ajang ini.
"Tantangan yang harus dihadapi di London berat. Pemain U-12 kita sering tegang, apalagi di hari pertama," ujar Timo.
"Power dan postur mereka juga kalah jauh dibanding lawan-lawannya. Hal ini karena saat ini penyaringan berdasar usia sangat ketat," sambungnya.
Lebih lanjut, pria berdarah Jerman ini juga menyebut bahwa masalah mental adalah tantangan yang harus ditaklukkan anak asuhnya untuk bisa meraih prestasi maksimal. Tantangan ini tak jauh dari euforia yang dialami para pemain setelah lolos dari ajang di Indonesia.
"Tim yang juara di Indonesia akan terbawa euforia. Mereka merasa akan menang di luar negeri. Orang tua, media dan lingkungan mereka akan mengompori macam ini. Sementara, sampai luar negeri mereka kaget," tutur mantan Pelatih Persema Malang ini.
Namun demikian, Timo menampik bahwa dia pesimistis anak asuhnya bakal meraih prestasi di ajang ini, Menurutnya, kans masih terbuka asal mereka masih mau kerja keras dalam mempersiapkan diri.
"Bukannya nggak bisa menang. Tapi, kita harus realistis. Kita harus percaya diri dan kerja keras sampai tetes darah penghabisan kalau mau punya kans. Saya juga akan menelepon orang tua dari para pemain yang timnya juara Indonesia. Saya akan meminta agar mereka mempersiapkan mental anaknya dengan benar," eks Direktur Pengembangan Usia Muda PSSI ini menandaskan. (den/dzi)
"Tantangan yang harus dihadapi di London berat. Pemain U-12 kita sering tegang, apalagi di hari pertama," ujar Timo.
"Power dan postur mereka juga kalah jauh dibanding lawan-lawannya. Hal ini karena saat ini penyaringan berdasar usia sangat ketat," sambungnya.
Lebih lanjut, pria berdarah Jerman ini juga menyebut bahwa masalah mental adalah tantangan yang harus ditaklukkan anak asuhnya untuk bisa meraih prestasi maksimal. Tantangan ini tak jauh dari euforia yang dialami para pemain setelah lolos dari ajang di Indonesia.
"Tim yang juara di Indonesia akan terbawa euforia. Mereka merasa akan menang di luar negeri. Orang tua, media dan lingkungan mereka akan mengompori macam ini. Sementara, sampai luar negeri mereka kaget," tutur mantan Pelatih Persema Malang ini.
Namun demikian, Timo menampik bahwa dia pesimistis anak asuhnya bakal meraih prestasi di ajang ini, Menurutnya, kans masih terbuka asal mereka masih mau kerja keras dalam mempersiapkan diri.
"Bukannya nggak bisa menang. Tapi, kita harus realistis. Kita harus percaya diri dan kerja keras sampai tetes darah penghabisan kalau mau punya kans. Saya juga akan menelepon orang tua dari para pemain yang timnya juara Indonesia. Saya akan meminta agar mereka mempersiapkan mental anaknya dengan benar," eks Direktur Pengembangan Usia Muda PSSI ini menandaskan. (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Maret 2020 19:09
Pandemi Virus Corona, Pertandingan Regional AQUA DNC Ditunda
-
Bolatainment 17 September 2019 18:23
Gandeng La Liga, Danone Berkomitmen Dukung Pengembangan Sepakbola non Profesional
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 08:08
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 08:01
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...