
Bola.net - Puluhan tahun lalu, Indonesia pernah menghadapi penyakit mematikan lainnya jauh sebelum pandemi virus corona. Namanya, wabah pes atau maut hitam. Wabah itu menyerang hampir seluruh daratan Eropa dan merembet ke Asia.
Melansir Historia, tidak banyak dokter yang berani untuk menangani wabah pes ini. Salah satu dari sedikit dokter yang tergerak untuk memberantas wabah ini ialah dr. Cipto Mangunkusumo.
Wabah pes ini mempertemukan dr. Cipto dengan seorang bayi yatim piatu. Saat itu, ia tengah berada di sebuah desa yang diserang pes dan salah satu gubuk di desa itu hampir rata dengan tanah karena dilalap oleh api.
Potret Nenek Pesyati (kanan) bersama dr. Tjipto Mangunkusumo memangku Ibu dari Hanif di tahun 1942 (c) Dok pribadi Hanifditya untuk Bola.net
Dr. Cipto kemudian memutuskan untuk mengasuh bayi tersebut, dan diberi nama Pesjati untuk mengenang wabah pes saat itu.
Silsilah keluarga Pesjati lalu mengerucut kepada Hanifditya, salah satu pelakon di sepak bola Indonesia yang aktif sebagai anggota panitia pertandingan (panpel) Persija Jakarta. Hanif merupakan cucu dari pasangan Pesjati dan Pratomo.
"Jadi nenek Perjati punya enam orang anak, dan ibu saya yang bernama Sri Parwati adalah anak kedua. Kebetulan saya garis lurus dari nenek saya. Jadi ya andai kata ketika itu tidak ada peristiwa itu, atau kemudian nenek saya tidak terselamatkan dari peristiwa itu, mungkin tidak ada saya," ujar Hanif yang lahir pada 16 Desember 1975, saat ibunya tengah mengambil program Master of Public Health di Amerika Serikat.
Potret Nenek Pesyati menggendong Hanifditya kecil di tahun 1976 (c) Dok Pribadi Hanifditya untuk Bola.net
"Saya ingat nenek kemudian tinggal di Surabaya. Sementara saya dan orang tua di Jakarta. Nenek waktu saya kecil sering mengirim makanan atau paket-paket buat cucunya," katanya menambahkan.
Potret Nenek Pesyati bersama dengan ibu Rahmi Hatta (istri Bung Hatta), Bapak Roeslan Abdulgani dan Ibu Poppy Sjahrir (istri Sutan Sjahrir) (c) Dok pribadi Hanifditya untuk Bola.net
Cerita penamaan nenek Hanif kembali terulang pada saat ini. Sejumlah orang tua menamai anak mereka yang baru lahir dengan nama corona atau covid lantaran terinspirasi dari pandemi virus corona atau COVID-19.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Kisah Hanif di Persija
Hanif mengawali kiprahnya di Persija sejak 2007 sebagai anggota panpel. Lalu pada 2008-2009 dan 2012-2012, ia menjadi ketua panpel. Namun saat ini, ia kembali menjadi anggota panpel.
Keterikatan Hanif dengan Persija bermula sejak tahun 1986-an. Sewaktu kecil, ia kerap bermain sepak bola di Stadion Menteng, tempat bersejarah bagi Macan Kemayoran.
"Tapi kalau dari sejarah ya salah satu yang membuat saya terikat dengan Persija karena dulu waktu Sekolah Dasar (SD) saya ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) Persija di Stadion Menteng," tutur Hanif.
Kisah pada 1986 hingga 1990 itu membuat Hanif teringat dengan Ketua Umum (Ketum) Persija, Todung Barita Lumbanraja. Kemudiam pelatih di SSB-nya waktu itu, Sugih Hendarto.
"Berjalan beberapa masa, ketika saya sudah kuliah di Universitas Indonesia, bertemu lagi dengan mereka. Ketika itu Pak Todung sebagai Ketum Persija menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik UI, sedangkan Om Sugih Hendarto menjadi pelatih UKM Sepak Bola di UI," katanya.
Berkat pertemuan dengan kedua sosok tersebut, Hanif kembali aktif terlibat di dalam kegiatan Persija. Nama dan perawakannya cukup terkenal di kalangan The Jakmania.
"Kalau sekarang posisi saya di Persija menjadi anggota panpel, tetap mencoba memberikan kontribusi positif bagi Klub kesayangan saya" imbuh Hanif.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 5 Desember 2025 23:24BRI Super League: Pelatih Borneo FC Akui Kekalahan, Persib Layak Menang
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 5 Desember 2025 23:32 -
Bola Indonesia 5 Desember 2025 23:24 -
Piala Dunia 5 Desember 2025 22:52 -
Piala Dunia 5 Desember 2025 22:32 -
Piala Dunia 5 Desember 2025 22:17 -
Otomotif 5 Desember 2025 22:03
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
- Akhirnya Bicara, Conor Gallagher Respons Rumor Transfer ke Manchester United pada Januari 2026: Saya Ingin Bermain 90 Menit Tiap Laga
- Skenario Idaman Persib Rayakan Tahun Baru di Puncak Klasemen BRI Super League 2025/2026
- Debut Sensasional Wonderkid 17 Tahun! Nazriel Alfaro Curi Panggung Saat Persib Bantai Madura United
HIGHLIGHT
- 7 Pemain dengan Jumlah Assist Terbanyak Sepanjang ...
- 10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions...
- 4 Calon Pengganti Benjamin Sesko di Manchester Uni...
- 8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Prem...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...













:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434459/original/034032800_1764928015-Bupati_aceh_selatan_mirwan.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434703/original/094368700_1764948916-IMG_5364.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434631/original/080864300_1764936738-Bupati_Aceh_Selatan.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/658/original/longsor-ilustrasi-131201b.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434699/original/021325500_1764947886-179436.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434698/original/075693800_1764947628-1000017326__1_.jpg)

