4 Transfer Gratis yang Bisa Bikin Geger Premier League: Vardy ke MU, Eriksen ke Everton?

Bola.net - Musim panas selalu menghadirkan kejutan di bursa transfer, termasuk dari para pemain yang berstatus bebas agen. Tidak sedikit dari mereka yang masih punya kualitas dan pengalaman untuk memberi dampak instan di klub baru.

Beberapa nama veteran Premier League kini tersedia secara gratis setelah dilepas klub masing-masing. Menariknya, sebagian dari mereka justru cocok mengisi kekosongan di tim-tim besar yang sedang membangun ulang skuad.

Jamie Vardy, Christian Eriksen, hingga Victor Lindelof masuk dalam daftar tersebut. Ke mana mereka akan berlabuh selanjutnya bisa jadi penentu arah musim depan.

Berikut adalah prediksi penempatan empat pemain bebas transfer dari Premier League ke klub-klub yang dinilai paling cocok untuk mereka.

Jamie Vardy ke Manchester United: Mentor Sekaligus Opsi Cadangan

Di usia 38 tahun, Jamie Vardy masih memiliki sesuatu yang bisa ditawarkan, terutama bagi klub seperti Manchester United. Meski bukan untuk jadi ujung tombak utama, pengalaman dan insting golnya bisa jadi senjata penting di ruang ganti.

Rasmus Hojlund masih butuh banyak belajar sebagai striker muda andalan. Vardy bisa berperan seperti Jonny Evans musim lalu, bukan sebagai starter reguler, tapi mentor penting bagi Hojlund, Joshua Zirkzee, dan Matheus Cunha.

Dengan United gagal mendapatkan Liam Delap, kehadiran Vardy bisa menjadi solusi jangka pendek yang hemat biaya. Ia juga bisa membantu mengurangi tekanan di pundak Hojlund yang masih dalam tahap berkembang.

Meski terasa aneh membayangkan Vardy berseragam Setan Merah, secara taktik dan kebutuhan tim, ini justru masuk akal. Kadang, keputusan paling tak terduga justru yang paling efektif.

Christian Eriksen ke Everton: Kreativitas yang Sudah Lama Hilang

Eriksen mungkin sudah bukan pemain inti lagi di klub papan atas, tapi sentuhan dan visinya belum memudar. Dalam 90 menit musim lalu, ia menciptakan 2,63 peluang dari open play, hanya kalah dari Bruno Fernandes, Bukayo Saka, dan Kevin De Bruyne di Premier League.

David Moyes, yang kini menukangi Everton, butuh gelandang dengan kaki dingin dan otak cerdas. Eriksen bisa menjadi pemain cadangan mewah yang mengubah jalannya pertandingan dari bangku cadangan.

Salah satu perubahan signifikan Everton di bawah Moyes adalah jumlah umpan terobosan yang meningkat. Sayangnya, para penyerang seperti Beto masih kurang klinis dalam menyelesaikannya.

Dengan kehadiran Eriksen, The Toffees punya potensi untuk meningkatkan ancaman serangan balik mereka. Meski usianya tak muda, ia tetap bisa menjadi pemecah kebuntuan.

Kyle Walker-Peters ke Aston Villa: Solusi Serbaguna di Lini Belakang

Walker-Peters memang sempat menjadi incaran klub top saat Southampton terdegradasi pada 2023. Tapi ia memilih bertahan dan membantu The Saints bangkit, meski kini harus kembali hengkang setelah klubnya turun kasta lagi.

Pemain 28 tahun ini bisa bermain di dua sisi bek dengan sama baiknya. Dengan status bebas transfer, dia menjadi opsi menarik bagi klub seperti Aston Villa.

Matty Cash sejauh ini masih inkonsisten di posisi bek kanan. Kehadiran Walker-Peters bisa memberi kompetisi sehat dan mungkin saja merebut posisi utama di bawah arahan Unai Emery.

Villa butuh kedalaman skuad untuk mengarungi musim dengan banyak pertandingan, termasuk Eropa. Bek serbaguna seperti Walker-Peters bisa jadi kunci rotasi yang efisien.

Victor Lindelof ke Wolves: Pengalaman Tanpa Biaya

Victor Lindelof memang bukan pemain yang mengesankan selama berseragam Manchester United. Namun, dia tetap memiliki jam terbang tinggi di Premier League dan bisa jadi solusi darurat bagi klub dengan kedalaman bek tengah yang tipis.

Wolves tengah kehilangan Craig Dawson dan membutuhkan bek tengah baru yang berpengalaman. Lindelof bisa menjadi opsi ekonomis yang masuk akal di tengah kondisi pasar yang ketat.

Bournemouth hingga Everton sempat dipertimbangkan sebagai destinasi Lindelof. Namun, Wolves tampaknya paling butuh jasanya saat ini.

Meski tak lagi menjanjikan di level elite, pemain seperti Lindelof tetap bisa memberi kestabilan di lini belakang klub papan tengah. Kadang, pemain rata-rata pun bisa tampil luar biasa dengan sistem yang tepat.

Sumber: Football365