
Bola.net - Butuh 120 menit bagi Manchester United untuk mengalahkan West Ham 1-0 pada duel putaran kelima FA Cup, Rabu (10/2/2021). Menang tetap menang, tapi seharusnya MU bisa membuat laga lebih mudah.
Ole Gunnar Solskjaer mencoba merotasi skuad dan mengistirahatkan beberapa pemain inti, tapi keputusan ini justru merepotkan MU. Terlalu banyak peluang yang terbuang di babak pertama, dan West Ham pun akhirnya berani melawan.
Gol semata wayang MU dicetak Scott McTominay di menit ke-97, babak extra time pertama. Artinya para penyerang MU pun tumpul pada laga ini, masalah lainnya.
Untungnya MU tetap menang dan melangkah ke perempat final, dua langkah lagi untuk mencapai final. Solskjaer boleh puas, meski harus memperbaiki sejumlah kesalahan timnya.
Setidaknya ada 5 pelajaran yang bisa dipetik dari kemenangan MU kali ini. Apa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
Pelapis kerepotan
Ole Gunnar Solskjaer mencoba merombak skuad MU pada laga ini dan mengistirahatkan sejumlah pemain inti, sayangnya keputusan ini nyaris membuat MU kehilangan tiket ke putaran berikutnya.
Perbedaan level permainan Setan Merah begitu jelas. Tanpa Bruno Fernandes dan sejumlah pemain ini, starting XI MU tidak benar-benar membuat West Ham tertekan.
West Ham bermain rapi dengan pertahanan berlapis pada laga ini, dan MU tidak punya pemain yang bisa membuat perbedaan di starting XI.
Absennya Paul Pogba dan Bruno Fernandes berdampak besar.
Van de Beek kian menderita
Donny van de Beek (c) AP Photo
Masih soal rotasi, Solskjaer sepertinya bermaksud mengistirahatkan Bruno yang kelelahan dan memberi kesempatan pada Donny van de Beek dalam peran gelandang serang, sayangnya rencana ini gagal total.
Van de Beek bermain begitu buruk. Jangankan memberikan sentuhan kreatif, dia tampak takut setiap kali membawa bola dan aliran bola sering terhenti di kakinya.
Mungkin eks Ajax ini tak sepenuhnya bersalah, gaya mainnya hanya tidak cocok untuk MU. Van de Beek lebih cocok bermain dalam gaya dominasi bola dan umpan-umpan pendek.
Scott McTominay lagi
7 - Scott McTominay has scored seven goals in his 30 appearances in all competitions this season, the same number has he managed in his 84 other Manchester United matches prior to this campaign. Sauce. #MNUWHU pic.twitter.com/izfwji15i9
— OptaJoe (@OptaJoe) February 9, 2021
Ketika para penyerang tumpul, MU beruntung masih punya Scott McTominay yang bisa jadi pembeda. Gelandang favorit Solskjaer ini mencetak gol kemenangan di menit ke-97 meski masuk sebagai pengganti.
Ini bukan kali pertama McTominay menetak gol penting, padahal dia merupakan salah satu pemain yang jarang naik ke depan.
Marcus Rashford dan Anthony Martial bermain buruk di laga ini, untung ada McTominay yang bisa bikin gol.
Harus lebih baik
Skuad Manchester United merayakan gol ke gawang West Ham, Rabu (10/2/2021) (c) Pool PA via AP Photo
MU melangkah ke perempat final, tapi performa seperti ini tidak akan cukup untuk jadi juara. Solskjaer perlu membuat timnya tampil lebih baik demi meraih trofi pertamanya.
MU bahkan tidak benar-benar mengancam West Ham pada laga ini, dan kesulitan membongkar pertahanan berlapis. Yang terpenting adalah bagaimana reaksi Solskjaer untuk masalah ini.
Dia perlu mengambil risiko, memainkan pemain-pemain yang bisa jadi pembeda. Jika MU ingin juara FA Cup musim ini, mereka tidak bisa terus bermain aman.
West Ham main oke
3 - West Ham managed just three shots against Manchester United, the fewest by a team in an FA Cup match (first round onwards) that went to extra-time since Bury against Bradford City in a third round replay in January 2016 (also 3). Timid. pic.twitter.com/cvSmPinZjP
— OptaJoe (@OptaJoe) February 9, 2021
MU boleh menang, tapi sebenarnya West Ham tidak bermain buruk sepanjang laga. Memang mereka kerepotan di babak pertama, tapi situasi berubah usai jeda paruh waktu.
Moyes mengubah formasi jadi 5-4-1 khas West Ham dan gaya main baru ini benar-benar membuat MU kelimpungan. Moyes tahu betul taktik yang bisa merepotkan manan klubnya itu.
Dengan kombinasi tiga bek sentral dan dua wing-back, lini peratahanan West Ham nyaris tak bercelah. Hanya mereka kurang efektif dalam memaksimalkan peluang.
Sumber: Squawka, Bola
Baca ini juga ya!
- 'Mohamed Salah adalah Lionel Messi-nya Afrika'
- Donny van de Beek Bermain dengan Raut Wajah Ketakutan?
- Parade 'Juara Buruk' di Premier League, Dari Manchester United Sampai Chelsea
- Dikritik Secara Terbuka Oleh Jose Mourinho, Luke Shaw Tak Pernah Berpikir Tinggalkan MU
- Liverpool Butuh 3 Pemain Baru Agar Bisa Perkasa di Musim Depan
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
MOST VIEWED
- Andai Saja 2 Tahun Lalu Manchester United Mendengarkan Saran Rio Ferdinand
- No Baleba No Problem! MU Sudah Punya 'Baleba' Mereka Sendiri!
- Penyesalan Terbesar MU? Dibuang Murah, Bintang Ini Sekarang Nilai Pasarnya Lebih Mahal dari Sesko & Mbeumo
- Transfer Joao Pedro ke Chelsea Bikin Rio Ferdinand Lupakan Rekor Isak di Liverpool, Apa Alasannya?
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...