
Bola.net - Nama Antonio Conte beberapa hari terakhir ramai diperbicangkan para pecinta sepak bola. Ini dikarenakan manajer asal Italia itu kini dijagokan menjadi manajer baru Manchester United.
Ya, Manchester United sedang digosipkan akan melakukan pergantian manajer. Ole Gunnar Solskjaer tengah terancam dipecat akibat rentetan hasil buruk yang diraih setan merah.
Saat ini memang tidak banyak manajer top yang sedang menganggur. Alhasil Conte disebut-sebut bakal jadi opsi yang sangat menarik untuk Setan Merah.
Mengapa tidak? Conte merupakan manajer yang sudah terbukti. Tiga klub terakhir yang ia tangani berhasil menjadi juara, salah satunya adalah ketika ia menyudahi 21 tahun penantian Inter Milan menjadi juara.
Sebagai manajer, ia juga sudah terbukti saat melatih klub Inggris. Ia berhasil membawa Chelsea menjadi juara EPL di musim perdananya.
Namun melatih MU bukan tugas yang mudah bagi Conte. Ada banyak pekerjaan besar yang harus ia benahi agar Setan Merah menjadi juara.
Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Benahi Lini Pertahanan
Tugas pertama dan utama yang harus diselesaikan Conte di Manchester United adalah membenahi lini pertahanan mereka.
Ya, empat tahun terakhir Manchester United punya masalah yang kronis dengan lini pertahanan mereka. Meski sudah berganti manajer dan mendatangkan bek-bek top, pertahanan MU masih saja rentan kebobolan.
Conte sendiri memiliki reputasi sebagai manajer yang suka lini pertahanannya bermain dengan kokoh. Jadi United punya orang yang tepat untuk membenahi penyakit kronis ini.
Merekatkan Tim
PR kedua Conte jika ia dipercaya menangani Manchester United adalah bagaimana ia membuat Manchester United bermain sebuah tim.
Saat ini Manchester United bisa dikatakan memiliki salah satu skuat terbaik di Eropa. Dari kiper hingga penyerang, Manchester United punya pemain-pemain terbaik di setiap posisi.
Namun salah satu penyebab MU tampil buruk belakangan ini adalah para pemain ini seperti bermain sendiri-sendiri. Mereka seakan tidak bermain sebagai sebuah tim.
Jika Conte berhasil menjadikan MU bermain sebagai sebuah tim, maka Setan Merah akan jadi tim yang sangat sulit dihentikan baik di Eropa maupun di Inggris.
Konsistensi
PR lain yang harus diselesaikan oleh Conte dari skuat Manchester United adalah bagaimana ia menjaga konsistensi permainan timnya dari pekan ke pekan.
Seperti yang kami tulis sebelumnya, MU punya salah satu skuat terbaik di Eropa saat ini. Di saat mereka berada di performa terbaik mereka, Setan Merah bisa mengalahkan tim-tim terbaik di Eropa dan itu sudah terjadi di era Solskjaer.
Namun masalahnya, Solskjaer tidak mampu membuat para pemain itu bermain dengan konsisten setiap pekan. Jadi itulah yang membuat Setan Merah kerap terpeleset, sehingga Conte benar-benar harus bekerja keras agar para pemain ini bisa bermain di performa terbaik mereka di setiap pekan.
Suksesi Pemain Muda
Salah satu PR terbesar Conte sebagai manajer Manchester United adalah bagaimana ia menjaga suksesi pemain muda di skuatnya.
Semenjak melatih Juventus, Conte dikenal sebagai pelatih yang suka pemain 'instan'. Dalam artian ia lebih suka memainkan pemain-pemain yang sudah terbukti ketimbang mengembangkan pemain muda.
Masalahnya ia saat ini menangani tim yang punya sejarah kuat dengan pemain muda. Direksi Manchester United pasti mengajukan syarat bagi Conte untuk memberikan kesempatan pada pemain akademi mereka untuk mendapatkan kesempatan di tim utama MU.
Di sini, Conte mau tidak mau harus berbesar hati dan sedikit mengubah kebiasaannya yang selalu mengandalkan pemain 'jadi' dan mulai membentuk pemain-pemain muda berbakat MU.
Turunkan Ego?
Satu PR besar Conte yang harus ia selesaikan jika ingin berkarir lama sebagai manajer Manchester United adalah menurunkan egonya.
Conte dikenal sebagai salah satu manajer yang keras kepala. Ketika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai kehendaknya, ia tidak akan sungkan-sungkan untuk mengkonfrontasi pihak yang tidak sejalan dengannya.
Situasi ini sudah terjadi di Juventus, Chelsea dan Inter Milan. Ia kerap menyudahi karir manajerial di sebuah klub ketika tidak sepaham dengan Direksi klub.
Masalahnya, MU punya owner yang cukup keras kepala juga. Jika ia tidak mau menurunkan egonya, ia bisa dengan cepat berkonflik dengan direksi MU dan itu bakal membuat internal MU menjadi kurang baik.
Klasemen Premier League
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
Jose Mourinho Kagum Newcastle Bisa Pulih Cepat Usai Ditinggal Alexander Isak
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...