Arsenal Tajam Di Depan, Rapuh Di Belakang

Arsenal Tajam Di Depan, Rapuh Di Belakang
Samir Nasri dan Robin van Persie (c) AFP
Bola.net - Lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions, empat klub Inggris harus segera menghadapi pertandingan yang tidak kalah berat di liga domestik akhir minggu ini, ketika Manchester United (MU) harus menjamu Arsenal, dan Totenham Hotspur menghadapi Chelsea.

Di masa awal-awal Arsene Wenger menangani Arsenal, bentrok dengan MU sering menjadi faktor penentu jawara Liga Inggris di antara kedua klub, tetapi kebangkitan Chelsea sebagai kekuatan utama telah menyisihkan The Gunners dari statusnya sebagai pangeran calon perebut tahta jawara Liga Inggris.

Terakhir kali Arsenal memenangi Liga Inggris pada 2004, dan semenjak 2005 mereka bahkan tidak mampu mencapai posisi runner-up. Pertandingan mereka Minggu malam (12/12) di Old Trafford adalah suatu pertaruhan untuk kembali mengulangi jalan menuju tangga juara Liga Inggris karena merekalah pemuncak klasemen sementara yang tengah dahaga kemenangan setelah tidak pernah berhasil menaklukkan tuan rumah MU dalam empat tahun terakhir.

Pemain kunci untuk mewujudkan impian Arsenal saat ini adalah Samir Nasri yang selalu mencetak gol dalam pertandingan-pertanding terakhir mereka, yaitu ketika melawan Fulham 2-1 dan melawan Partizan Belgrade 3-1 yang membuat Arsenal mampu mencapai babak 16 besar Liga Champions.

"Dia telah menjelma menjadi pemain yang semakin efisien dan dewasa meskipun umurnya baru 23 tahun," kata Wenger mengomentari Nasri.

"Dia merupakan pemain yang cerdas dan memahami bahwa fungsinya adalah memberi yang terbaik untuk membantu tim. Ia memiliki semua ramuan yang diperlukan untuk bermain di semua lini, baik kanan, kiri, tengah atau dimana pun sebab ia senang berada dimana pun saya menempatkannya," puji Wenger.

Pulihnya Robin van Persie dari cedera semakin menambah rasa percaya diri Wenger untuk memainkan pola menyerang nantinya, meskipun ada kekhawatiran tentang kekuatan lini belakang.

Karena Thomas Vermaelen masih berkutat dengan cedera sampai akhir tahun, Arsenal terlihat agak rapuh di lini pertahanan tengah, apalagi ketika Laurent Koscielny dan Sebastien Squillaci saling bertabrakan sewaktu menahan gempuran Fulham, yang membuat lawan mereka itu berhasil menyamakan kedudukan.

"Kami harus berjuang mati-matian dalam hal pertahanan, untuk itu gol kami harus lebih banyak dari gol lawan," demikian pemain depan Andriy Arshavin menjelaskan.

MU saat ini berada satu poin di bawah Arsenal dengan keuntungan satu pertandingan. Meski MU masih tertatih-tatih selama tahun ini dengan enam kali hasil seri, mereka masih tetap tangguh kalau bermain di kandang sendiri dengan hasil tujuh kali menang dan satu kali seri.    (reut/ant/fjr)

Berita Terkait