
Bola.net - Thomas Tuchel beruntung bisa lolos dari tekanan akibat hasil buruk Chelsea dalam dua bulan terakhir. Kemenangan Chelsea atas Tottenham di liga dan Carabao Cup sangat membantu.
Minggu (23/1/2022), Chelsea menundukkan Spurs dengan skor 2-0 dalam duel lanjutan Premier League. Kemenangan ini lebih penting dari sekadar torehan tiga poin.
Betapa tidak, performa Chelsea di liga terus merosot sejak Desember 2021 lalu. Mereka kehilangan banyak pemain inti karena Covid-19 dan cedera, tapi Tuchel tetap bersikeras dengan taktik yang sama.
Tuchel terus memaksa Chelsea bermain dengan formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1, padahal sudah jelas Chelsea kehilangan pemain penting untuk melancarkan formasi tersebut.
Adaptasi Tuchel
Sejak Desember 2021 lalu fans Chelsea telah mendesak Tuchel untuk mengubah formasi. Namun, entah mengapa pelatih asal Jerman itu terus bersikeras memainkan formasi tiga bek.
Chelsea jadi kehilangan banyak poin berharga dan perlahan-lahan kehilangan posisi di puncak klasemen. Tuchel semakin tertekan dan gosip pemecatan menguat.
Untungnya, dua pekan terakhir Tuchel mulai mengubah formasi Chelsea jadi 4-1-4-1 atau 4-2-2-2. Hasilnya terbukti memuaskan.
Lebih cocok
Situasi Tuchel juga diamati oleh analis Premier League, Julien Laurens. Menurutnya, Tuchel harus mengubah formasi dan taktik karena sudah jelas gaya main itu lebih cocok dengan pemain Chelsea yang sekarang.
"Dia [Tuchel] mengubah formasi, gaya main mereka juga berubah. Mereka bermain dengan formasi 4-1-4-1 karena ingin lebih menyesuaikan dengan pemain," ujar Laurens di ESPN FC.
"Mungkin dia ingin membuat Lukaku berada di lingkungan yang lebih baik, untuk mencetak lebih banyak gol, dan untuk menggunakan Lukaku dengan lebih baik."
Khawatir dipecat?
Laurens menyadari bahwa Tuchel sempat bersikap keras kapala. Dia sudah sangat mengenal sifat Tuchel yang demikian. Meski begitu, dia pun yakin Tuchel menyadari posisi sulitnya.
"Tentu saja dia pelatih keras. Anda harus jadi pelatih keras di klub top. Namun, dia juga memahami bahwa terkadang mungkin dia perlu mengubah beberapa hal," lanjut Laurens.
"Dia tahu tekanan akan selalu ada dan ketika tiba waktunya kemenangan terhenti, dia akan berada di posisi berbahaya," pungkasnya.
Sumber: ESPN FC
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:30
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...