Benjamin Sesko Sulit, MU Bisa Berpaling ke Striker Prancis Ini

Benjamin Sesko Sulit, MU Bisa Berpaling ke Striker Prancis Ini
Ekspresi kekecewaan penyerang Juventus, Randal Kolo Muani usai gagal memaksimalkan peluang gol melawan Real Madrid di 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Rebecca Blackwell

Bola.net - Manchester United dikabarkan sedang menyiapkan opsi alternatif jika upaya mereka merekrut Benjamin Sesko gagal. Setan Merah disebut akan beralih ke striker PSG, Randal Kolo Muani.

Belakangan ini, MU memang gencar dikaitkan dengan Benjamin Sesko. Penyerang RB Leipzig itu disebut sebagai target utama pelatih baru Ruben Amorim.

Namun proses transfer Sesko ternyata tidak semudah yang diperkirakan. MU menghadapi beberapa kendala serius dalam upaya memboyong sang pemain.

Sebagai antisipasi, MU pun menyiapkan rencana cadangan. Menurut Evening Standard, Setan Merah kini mempertimbangkan untuk mendatangkan Randal Kolo Muani dari PSG.

1 dari 3 halaman

Performanya Menjanjikan

Laporan tersebut menyebutkan bahwa MU tertarik pada Kolo Muani berkat performa impresifnya saat dipinjamkan ke Juventus musim lalu.

Dalam 16 penampilan bersama Si Nyonya Tua, striker Prancis itu berhasil mencetak 8 gol. Ruben Amorim menilai Kolo Muani bisa menjadi solusi untuk lini serang MU, terutama karena gaya bermainnya dinilai cocok dengan sistem pelatih asal Portugal itu.

2 dari 3 halaman

Peluang Transfer Lebih Terbuka

Kabarnya, Kolo Muani menjadi target yang lebih realistis bagi MU dibandingkan Sesko.

PSG dikabarkan tidak memasukkan Kolo Muani dalam rencana mereka untuk musim depan, sehingga membuka peluang bagi klub lain untuk mengajukan tawaran.

Dari segi harga, Kolo Muani juga disebut lebih terjangkau dibandingkan Sesko, sehingga memudahkan MU dalam proses negosiasi.

3 dari 3 halaman

Ada Pesaing Lain

Meski begitu, MU tidak akan sendirian dalam perburuan Kolo Muani.

Juventus, klub tempatnya bermain selama masa peminjaman musim lalu, juga dikabarkan sangat berminat untuk memboyongnya secara permanen.

Sumber: Evening Standard