
Bola.net - Chelsea akan segera merampungkan transfer bintang Bayer Leverkusen, Kai Havertz. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Havertz diyakini bakal menjadi rekrutan yang bagus untuk The Blues.
Kai Havertz merupakan satu di antara pesepak bola muda yang menonjol dalam dua musim terakhir. Pada musim 2018/2019, dia berhasil mengoleksi 20 gol plus tujuh assist dari 42 pertandingan di seluruh ajang.
Adapun pada musim lalu, pemain berusia 22 tahun tersebut berhasil mendulang 18 gol dan sembilan assist dari 45 penampilan di seluruh ajang. Dengan jumlah tersebut, Kai Havertz berstatus top skorer Bayer Leverkusen pada musim 2019/2020.
Performa gemilang pemain Timnas Jerman itu menarik minat sejumlah klub top Eropa. Dari beberapa klub yang tertarik meminang Kai Havertz, Chelsea berada di baris terdepan.
The Blues dikabarkan Bild telah mencapai kata sepakat dengan Bayer Leverkusen terkait transfer Havertz. Chelsea bakal mengeluarkan dana 90 juta poundsterling termasuk bonus, demi mengamankan jasa sang pemain.
Namun, peresmian transfer Kai Havertz harus tertunda. Pasalnya, kubu Leverkusen ingin mencari pengganti Havertz terlebih dahulu agar harganya tidak terlalu mahal.
Sementara itu, Kai Havertz telah mencapai kesepakatan personal dengan Chelsea. Bersama The Blues, Havertz dikabarkan menandatangani kontrak berdurasi lima musim atau sampai 30 Juni 2025.
Kehadiran Kai Havertz diyakini bakal mendongkrak performa Chelsea pada musim 2020/2021. Berikut ini adalah tiga kelebihan Havertz yang akan membawa dampak positif buat Tim London Biru.
Teknik dan Kecerdasan Tinggi
Kai Havertz merupakan satu di antara pemain muda yang memiliki teknik dan juga kecerdasan tinggi. Pesepak bola dengan postur 189 cm itu tidak hanya hebat dalam artian pesepak bola pada umumnya, namun juga konsisten, disiplin, dan jarang dihantam cedera.
Selain itu, Havertz berbahaya ketika bergerak tanpa bola. Otak sang pemain akan terus bekerja ketika menerima bola, mengantisipasi ke mana harus mengarahkan sentuhan pertamanya, memposisikan dirinya ketika membawa bola, hingga melepaskan umpan kepada rekan satu tim.
Kai Havertz juga memiliki kelebihan dalam melepaskan umpan, sehingga memungkinkan dia untuk menciptakan ruang bagi pemain lain atau dirinya sendiri, terutama di sepertiga penyerang.
Ketika berada di bawah tekanan, Kai Havertz mampu dengan cerdik menggunakan sentuhan pertamanya untuk menciptakan ruang bagi dirinya sendiri. Kemampuan Havertz tersebut diyakini akan memberi pengaruh positif terhadap kreativitas permainan Chelsea pada musim ini.
A reminder of Kai Havertz talent & what a great player he is. 📽:- @Nino12x pic.twitter.com/xMO3ggz5Ur
— Frank Khalid (@FrankKhalidUK) September 2, 2020
Bisa Tampil di Berbagai Posisi
Pada musim lalu, Kai Havertz lebih sering bermain sebagai gelandang serang. Dari 45 laga yang dimainkan, 25 di antaranya berposisi playmaker dalam formasi 4-2-3-1.
Tak hanya bisa bermain sebagai gelandang serang, dia juga bisa menghuni pos winger kanan dan penyerang. Sebagai winger kanan, Kai Havertz tercatat tampil dalam 12 pertandingan dan delapan laga lainnya adalah striker.
Dari ketiga peran tersebut, Havertz paling produktif ketika menempati posisi striker. Dia berhasil mendulang delapan gol sebagai striker, enam gol sebagai winger kanan, dan empat gol ketika bermain sebagai gelandang serang.
Bisa bermain di berbagai posisi dan juga piawai mencetak gol, Kai Havertz bakal menjadi solusi ideal jika Chelsea mengalami kebuntuan dalam membobol gawang lawan.
Gaya Bermain
Kai Havertz merupakan satu di antara pemain masa depan Timnas Jerman. Kemampuan mengolah bola yang di atas rata-rata membuat Havertz dianggap memiliki kemiripan gaya bermain dengan sejumlah legenda Jerman, mulai dari Michael Ballack, Toni Kroos, hingga Mesut Ozil.
Mantan pelatih Bayer Leverkusen, Heiko Herrlich, menganggap Havertz serupa dengan Kroos, sedangkan legenda Timnas Jerman, Rudi Voller, menyebut mirip dengan Ozil.
"Havertz memiliki bakat dengan kaki kirinya, dan dia memainkan bola seperti Ozil. Sensasional," ujar Voller kepada Bild pada Februari 2017.
Namun, Kai Havertz mengakui jika gaya bermainnya terinspirasi Mesut Ozil. Dia pun sering menonton video cuplikan pertandingan Ozil, baik bersama Arsenal ataupun Timnas Jerman.
"Saya merasa gaya permainan kami agak mirip, jadi saya mencoba belajar banyak dari menontonnya," kata Havertz tiga tahun lalu.
Sumber: Scouted Football, Bundesliga, Transfermarkt
Disadur dari Bola.com (Rizki Hidayat/3 September 2020)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:37
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:34
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:11
-
Liga Eropa Lain 6 September 2025 09:01
MOST VIEWED
- Grimsby Town Melanggar Aturan Pendaftaran Pemain, Manchester United Otomatis Lolos ke Carabao Cup?
- Alasan Manchester United Pilih Senne Lammens ketimbang Emi Martinez: Calon Pewaris Takhta Courtois!
- Cerita Kegagalan MU di Hari Terakhir Bursa Transfer: Donnarumma Memilih Man City, Gallagher Beda Kemauan!
- Sudah Tes Medis, Kenapa Transfer Marc Guehi ke Liverpool Malah Gagal di Menit Akhir?
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...