
Bola.net - Performa Arsenal ketika melawan Crystal Palace akhir pekan lalu jauh dari kata sempurna, pada akhirnya mereka hanya bisa bermain imbang 1-1. Namun, pertandingan ini sekali lagi menyuguhkan cuplikan permainan koheren ala Mikel Arteta.
30 menit pertama pertandingan itu menyuguhkan dorongan semangat para pemain, terutama karena pergerakan Arsenal pada periode ini tampaknya berjalan otomatis.
Ini merupakan pergerakan yang terus dilatih berulang-ulang, jadi para pemain bisa melakukannya secara instingtif pada pertandingan alias otomatis. Inilah awal dari improvisasi permainan.
Pola permainan ala Arteta ini terbukti pada satu-satunya gol Arsenal pada pertandingan itu. Menukil Goal internasional, baca ulasan selengkapnya ya, Bolaneters!
Pola Permainan Ala Arteta
Gol Arsenal tercipta lewat permainan cepat yang mengindikasikan bahwa proses gol ini telah dilatih berulang-ulang. Mesut Ozil menerima umpan dan langsung memberikannya pada Alexandre Lacazette, Ozil tahu Lacazette bakal mengisi ruang kosong itu.
Lalu, Lacazette menyodorkan bola untuk Pierre-Emerick Aubameyang, yang sebenarnya sudah mulai berlari diagonal bahkan sebelum Ozil mendapatkan bola.
Pergerakan seperti ini tentu tidak terjadi tiba-tiba dalam pertandingan, tidak instan. Arsenal jelas sudah berlatih keras untuk membentuk pola yang bakal merepotkan lawan.
Bukti Lainnya
Salah satu momen pembuktian lainnya adalah ketika Sead Kolasinac -- yang sebenarnya pemain penuh keraguan tanpa visi bermain -- berani menggiring bola ke tengah lapangan dan memberikan umpan tanpa melihat di sisi kiri, tapi tidak ada yang menerima bola.
Alih-alih disalahkan, Kolasinac justru dianggap benar, bahkan Aubameyang sampai meminta maaf karena tidak berada di posisi untuk menerima bola. Lagi-lagi pola seperti ini hanya bisa tercipta karena latihan berulang.
Arsenal tampaknya dilatih untuk terbiasa mengalirkan bola pada titik-titik tertentu dan bagaimana bergerak untuk menerimanya. Hasil kerja Arteta mulai terlihat.
Belum Sempurna
Tanda-tanda perkembangan itu memuaskan, tapi Arsenal jelas belum benar-benar maksimal. Palace mulai menemukan cara untuk melawan, yakni dengan menaikkan lini defensif mereka.
Pada saat ini, Lucas Torreira dan Granit Xhaka mulai panik, membiarkan Palace berkembang. Arsenal masih rapuh.
Cara terbaik menghentikan pola otomatis permainan mereka adalah dengan memberikan tekanan intens dan tidak membiarkan ruang kosong dikuasai mereka.
Sumber: Goal
Baca ini juga ya!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:01
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
MOST VIEWED
- Andai Saja 2 Tahun Lalu Manchester United Mendengarkan Saran Rio Ferdinand
- No Baleba No Problem! MU Sudah Punya 'Baleba' Mereka Sendiri!
- Penyesalan Terbesar MU? Dibuang Murah, Bintang Ini Sekarang Nilai Pasarnya Lebih Mahal dari Sesko & Mbeumo
- Transfer Joao Pedro ke Chelsea Bikin Rio Ferdinand Lupakan Rekor Isak di Liverpool, Apa Alasannya?
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...