
Bola.net - Satu hal yang jadi perbincangan saat Manchester City juara Liga Champions 2022/2023 adalah posisi John Stones. Pemain yang aslinya berposisi sebagai bek tengah, justru tampil apik sebagai gelandang.
Stones mencatatkan enam dribel sukses dari enam percobaan. Itu adalah jumlah tertinggi di final Liga Champions setelah Lionel Messi dengan total 10 kali pada 2015 lalu.
Tentu saja otak di belakang perubahan posisi Stones adalah Josep Guardiola. Seorang jenius yang lagi-lagi berhasil membuat formula strateginya mengundang decak kagum.
Menariknya, manajer timnas Inggris Gareth Southgate mengklaim bahwa dirinya sudah tahu dari lama bahwa Stones bisa bermain bagus sebagai gelandang. Ia hanya telat mencoba formula itu bersama The Three Lions.
Sudah Tahu dari Lama
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Evening Standard, Southgate telat mencobanya karena Stones lebih diperlukan di posisi bek tengah.
“Kami sudah memikirkan itu kok sejak lama. Kami ingin mencobanya bermain di lini tengah sebelum kami punya Declan Rice dan Kalvin Phillips,” ujar dia.
“Tapi pada akhirnya kami lebih membutuhkannya di bek tengah. Karena prinsipnya, kami ingin semua posisi ditempati para pemain terbaik,” ujar dia lagi.
Tidak Seperti Man City
Tidak seperti di timnas Inggris, perubahan posisi Stones di Man City ada pengaruh dari keterdesakan. Guardiola ingin punya pemain yang nyaman mengalirkan bola dari belakang.
Kalvin Phillips yang ada di skuad tidak dipercayai oleh sang manajer. Oleh sebab itu, ia lebih memilih Stones untuk jadi double pivot menemani Rodri.
Untungnya, Man City punya sejumlah pemain yang bisa bermain di posisi bek dalam sistem tiga bek. Hal ini yang tidak seperti di timnas Inggris karena mereka kekurangan orang untuk mengisi di belakang dan sudah cukup orang di lini tengah.
“Kami sudah berusaha untuk mendorong Stones supaya nyaman main di tengah. Cuman memang tidak sejelas perannya sekarang [di Man City],” papar Southgate.
Sejak dari Barnsley
Menurut penuturan Southgate, kemampuan Rice sebagai gelandang sudah tampak sejak dirinya membela Barnsley. Cara main sang pemain dinilainya tidak seperti bek tengah tradisional lain.
“Dia memang selalu punya atribut itu sejak dari Barnsley. Makanya cara mainnya pun sedikit berbeda dengan bek tengah pada umumnya,” tandas sang manajer.
Sumber: Evening Standard
Baca Juga:
- Didominasi Skuad Man City, Ini Team of the Season Liga Champions 2022/2023
- John Stones Menikmati Peran Kunci saat Manchester City Mengejar Kejayaan Treble
- Trauma! Stones Tak Ingin Kalah Lagi di Final Liga Champions!
- Alarm Bahaya! Bos Manchester City Dipusingkan dengan Kondisi Dua Pemain Ini
- Kunci Gelar Premier League, John Stones: Man City Masih Lapar!
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...