Kesaksian Fisioterapis Diogo Jota: Bantah Isu Mabuk dan Pesta

Kesaksian Fisioterapis Diogo Jota: Bantah Isu Mabuk dan Pesta
Skuad Liverpool merayakan gol Diogo ke gawang Accrington Stanley di Anfield, Sabtu (11/01/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Fisioterapis Miguel Goncalves membantah keras rumor yang menyebut Diogo Jota dalam kondisi mabuk atau sedang berpesta sebelum kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Menurutnya, penyerang Liverpool itu justru sedang menjalani masa pemulihan cedera dengan disiplin tinggi dan semangat yang luar biasa.

Jota meninggal dunia bersama sang adik, Andre, dalam kecelakaan tunggal yang melibatkan mobil Lamborghini Huracan Evo Spyder di ruas jalan A-52, Cernadilla, Spanyol, pada Kamis (3/7/2025) dini hari waktu setempat. Mobil sport tersebut dilaporkan kehilangan kendali saat mencoba menyalip kendaraan lain, yang diduga dipicu oleh pecahnya ban.

Miguel Goncalves, fisioterapis yang bertugas di Rumah Sakit Sao Joao, Porto, merupakan sosok yang mendampingi proses pemulihan Jota pasca-diagnosis pneumotoraks atau kolapsnya paru-paru sebelah kanan. Ia menyebut bahwa Jota bahkan menunda operasi demi membela tim nasional Portugal di ajang UEFA Nations League.

“Saya bekerja dengannya setiap hari sejak Sabtu sampai Rabu malam. Saat makan malam sekitar pukul 8.30 malam, saya mengucapkan selamat tinggal kepada Diogo dan Andre,” ujar Goncalves kepada media Portugal, Record.

1 dari 3 halaman

Tegas Membantah Rumor Pesta dan Alkohol

Tegas Membantah Rumor Pesta dan Alkohol

Ucapan duka atas meninggalnya Diogo Jota yang dipasang di Stadion Anfield (c) AP Photo/Ian Hodgson

Goncalves dengan tegas menyanggah anggapan bahwa Jota dan Andre berpesta sebelum insiden nahas tersebut. "Saya membaca beberapa hal di internet yang sangat disesalkan, bahkan ada yang saya dengar dari media. Untuk lebih jelasnya, Diogo dan Andre sama sekali tidak berpesta," tegasnya.

Keduanya diketahui hendak menempuh perjalanan darat dari Portugal menuju Inggris untuk menghindari risiko yang mungkin timbul akibat tekanan udara selama penerbangan, mengingat kondisi paru-paru Jota belum sepenuhnya pulih.

Mereka dijadwalkan menyeberang menggunakan kapal feri Brittany Ferries dari Santander ke Plymouth, dengan jadwal keberangkatan Kamis sore dan estimasi tiba di Inggris pada Jumat pagi.

"Perjalanan itu direncanakan dengan sangat matang. Mereka akan berkendara malam hari karena suhu udara lebih dingin, dan akan menginap dulu di daerah Burgos sebelum lanjut ke Santander," jelas Goncalves.

2 dari 3 halaman

Dikenang Sebagai Sosok Profesional dan Penuh Dedikasi

Dikenang Sebagai Sosok Profesional dan Penuh Dedikasi

Skuad Liverpool merayakan gol Diogo ke gawang Accrington Stanley di Anfield, Sabtu (11/01/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Goncalves mengenang Jota sebagai pribadi yang sangat disiplin dan bertanggung jawab terhadap pemulihannya. Ia bahkan memutuskan untuk tidak ikut dalam tur pramusim Liverpool ke Jepang demi fokus memulihkan diri agar siap menghadapi musim 2025/2026.

"Dia adalah seorang profesional yang tak tertandingi. Dia sangat patuh terhadap setiap instruksi medis," tutur Goncalves.

Penyerang berusia 28 tahun tersebut baru saja menikahi kekasih masa kecilnya, Rute, dalam sebuah upacara Katolik yang sakral di Porto, dua pekan sebelum kecelakaan terjadi. Ia juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan medis lanjutan di Liverpool pada Senin mendatang.

Kecelakaan tragis itu terjadi hanya sekitar 10 mil dari perbatasan Portugal. Pejabat setempat, Angel Blanco, mengonfirmasi bahwa kedua korban meninggal di tempat kejadian.

3 dari 3 halaman

Jadwal Pemakaman Diogo Jota

Jadwal Pemakaman Diogo Jota

Suporter Liverpool memberikan tribute kepada mendiang Diogo Jota di Anfield, 3 Juli 2025. (c) AP Photo/Ian Hodgson

Upacara penghormatan terakhir untuk Jota akan dilangsungkan di São Cosme pada Jumat pukul 15.00 waktu setempat. Sementara prosesi pemakaman akan digelar pada Sabtu pukul 10.00 pagi di Igreja Matriz de Gondomar, yang berlokasi sekitar 30 menit dari Porto—kota kelahiran sekaligus tempat Jota menghembuskan napas terakhir.

Dunia sepak bola, khususnya di Portugal dan Inggris, sedang berkabung atas kepergian sosok yang dikenal rendah hati, disiplin, dan penuh dedikasi.

Pernyataan dari Goncalves menjadi pembelaan penting bagi reputasi dan warisan Diogo Jota, seorang pemain yang hidup dan wafat dengan kehormatan sebagai profesional sejati.