Leicester vs Liverpool: Satu Panggung, Dua Nasib yang Berseberangan

Leicester vs Liverpool: Satu Panggung, Dua Nasib yang Berseberangan
Duel antarpemain di laga Liverpool vs Leicester City, Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Bola.net - Aroma pesta dan duka bisa saja berpadu di King Power Stadium akhir pekan ini, Minggu (20/4). Liverpool datang dengan peluang meraih gelar Premier League, sementara tuan rumah Leicester City bersiap menghadapi kemungkinan terdegradasi ke Championship.

Kemenangan The Reds atas Leicester bisa memastikan gelar mereka jika Arsenal terpeleset di markas Ipswich Town. Sebaliknya, kekalahan atau hasil imbang akan resmi mengirim Leicester turun kasta, terlepas dari hasil tim-tim di sekitarnya.

Dua tujuan besar di ujung musim yang sangat kontras: trofi untuk Liverpool, kepedihan degradasi bagi Leicester. Pertemuan ini tak sekadar duel, tetapi simbol dari dua musim yang berjalan di arah berlawanan.

1 dari 7 halaman

Liverpool Makin Dekat ke Takhta

Liverpool Makin Dekat ke Takhta

Kapten Liverpool Virgil van Dijk merayakan golnya ke gawang West Ham di Anfield, Minggu (13/04/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Keputusan Mikel Arteta merotasi pemain Arsenal saat melawan Brentford memberi sinyal jelas bahwa Liga Champions kini menjadi fokus utama The Gunners. Liverpool memanfaatkan situasi itu dengan memetik kemenangan atas West Ham lewat gol Luis Diaz dan Virgil van Dijk.

April ini bisa menjadi bulan bersejarah bagi Liverpool. Setelah Mohamed Salah, Van Dijk juga memperpanjang kontraknya, menegaskan stabilitas skuad Arne Slot menjelang penutupan musim.

Dengan hanya butuh dua kemenangan dari enam laga sisa, Liverpool sangat dekat dengan gelar kedua era Premier League. Akhir pekan ini bisa menjadi momen resmi penahbisan, tergantung hasil Arsenal.

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 14 September 2025
Burnley Burnley
20:00 WIB
Liverpool Liverpool
2 dari 7 halaman

Konsistensi dan Produktivitas Jadi Modal Liverpool

Konsistensi dan Produktivitas Jadi Modal Liverpool

Mohamed Salah (kiri) merayakan gol Luis Diaz di laga Liverpool vs West Ham di Anfield, Minggu (13/04/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Meski tumbang 2-3 dari Fulham dalam laga tandang terakhir, Liverpool belum pernah menelan dua kekalahan tandang beruntun sejak April 2023. Catatan itu mempertegas mentalitas dan stabilitas The Reds di bawah tekanan.

Lebih impresif lagi, Liverpool mencetak dua gol atau lebih dalam enam laga tandang terakhir mereka di Premier League. Rata-rata, mereka juga melakukannya di 11 dari 12 laga tandang terakhir.

Dengan performa seperti itu, Leicester patut khawatir. Gol hiburan pun bisa jadi kemewahan jika Liverpool bermain tanpa ampun.

3 dari 7 halaman

Leicester: Menuju Gerbang Degradasi

Leicester: Menuju Gerbang Degradasi

Pelatih Leicester City, Ruud van Nistelrooy (c) AP Photo/Rui Vieira

Leicester akhirnya mencetak gol lagi pekan lalu, memutus delapan laga tanpa gol di Premier League saat bermain imbang 2-2 melawan Brighton. Namun, itu datang terlambat untuk menyelamatkan nasib mereka musim ini.

Dengan jarak 17 poin dari zona aman dan hanya 18 poin tersisa untuk diperebutkan, nasib mereka praktis sudah di ujung tanduk. Kecuali ada keajaiban, musim depan tampaknya akan mereka habiskan di Championship.

Meski begitu, gol-gol ke gawang Brighton dan sebelumnya ke gawang Liverpool pada Boxing Day memberi sedikit harapan bahwa mereka belum sepenuhnya kehilangan sentuhan menyerang.

4 dari 7 halaman

Arne Slot Leluasa Menjaga Ritme Kemenangan Liverpool

Arne Slot Leluasa Menjaga Ritme Kemenangan Liverpool

Manajer Liverpool Arne Slot memberikan instruksi pada Alexis Mac Allister di laga lawan Fulham, Minggu (06/04/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Trent Alexander-Arnold belum memperpanjang kontrak, tetapi dia berpeluang kembali ke skuad setelah pulih dari cedera pergelangan kaki. Darwin Nunez juga diprediksi akan tersedia usai absen karena sakit.

Slot hanya kehilangan Joe Gomez dan Tyler Morton, memberi keleluasaan dalam rotasi untuk menjaga ritme kemenangan. Dengan Salah terus mencatat rekor, ancaman lini depan Liverpool masih sangat berbahaya.

Salah kini hanya butuh tiga kontribusi gol lagi untuk mencetak rekor baru dalam sejarah Premier League. Dia juga berpeluang menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam enam laga melawan tim promosi dalam satu musim.

5 dari 7 halaman

Semangat Saja Tak Cukup buat Sang Rubah

Semangat Saja Tak Cukup buat Sang Rubah

Jeremy Monga menjalani debutnya di Premier League bersama Leicester City dalam laga versus Newcastle, Selasa (8/4/2025). (c) Leicester City FC Official

Ruud van Nistelrooy bisa menyambut kembali Wout Faes dan Jeremy Monga ke skuad. Kristiansen dan Buonanotte juga kembali tersedia, menambah opsi dalam susunan pemain.

Namun, absennya Harry Winks dan Abdul Fatawu menjadi kerugian signifikan, terutama dari sisi kedalaman lini tengah dan kreativitas. Van Nistelrooy bisa memilih formasi lima bek, tetapi performa pekan lalu mungkin membuatnya tetap percaya pada komposisi serupa.

Dengan Jamie Vardy masih menjadi andalan utama di usia 38 tahun, Leicester akan berharap pada semangat dan pengalaman. Akan tetapi, melawan mesin kemenangan seperti Liverpool, semangat saja bisa jadi tak cukup.

6 dari 7 halaman

Malam Kelam di King Power?

Malam Kelam di King Power?

Mohamed Salah dikawal lawan di laga Liverpool vs Leicester City, Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Liverpool memang mulai memberi peluang bagi lawan untuk menciptakan peluang. Namun, serangan mereka biasanya membalas tiga hingga empat kali lebih tajam.

Leicester mungkin mampu mencetak satu gol hiburan. Namun, pada akhirnya, yang tersisa dari laga ini sepertinya hanyalah tangis perpisahan dengan kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Sumber: SportsMole