Liverpool Kehilangan Kestabilan, Duet Gravenberch-Mac Allister yang Dulu Jadi Kunci Kini Jarang Tampil

Liverpool Kehilangan Kestabilan, Duet Gravenberch-Mac Allister yang Dulu Jadi Kunci Kini Jarang Tampil
Pemain Liverpool Alexis Mac Allister beraksi dalam pertandingan Liga Inggris melawan Arsenal, Minggu, (31/8/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool mengawali musim ini dengan penampilan yang tidak seimpresif musim lalu. Meskipun hasil yang diraih belum sepenuhnya mengecewakan, level permainan mereka dinilai mengalami penurunan.

Salah satu faktor utama di balik kemunduran ini adalah hilangnya konsistensi di lini tengah. Duet Ryan Gravenberch dan Alexis Mac Allister yang musim lalu menjadi fondasi sukses The Reds kini jarang tampil bersama.

Musim lalu, keduanya menampilkan performa yang nyaris sempurna. Gravenberch bahkan meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik Premier League, sementara Mac Allister masuk dalam nominasi Pemain Terbaik PFA.

Namun kini, keduanya jarang turun bersamaan sejak Liverpool menutup musim 2024/25 dengan gelar juara. Dalam enam bulan terakhir, duet ini hanya tampil bersama sebanyak empat kali sejak kemenangan atas Tottenham Hotspur di akhir April.

Total waktu mereka di lapangan secara bersamaan hanya 264 menit. Angka tersebut setara dengan kurang dari tiga pertandingan penuh.

1 dari 2 halaman

Masalah Fisik dan Inkonsistensi

Kendala utama berasal dari kondisi fisik Mac Allister. Gelandang berkebangsaan Argentina itu masih dalam tahap pemulihan cedera lama yang ditangani melalui program pemulihan bertahap, bukan melalui operasi.

Akibatnya, ia kesulitan mencapai kebugaran optimal. Penampilannya saat pertandingan Liga Champions melawan Galatasaray menunjukkan performa yang jauh dari tajam.

Sementara itu, Gravenberch sempat absen di dua pertandingan awal musim karena izin khusus dan hukuman larangan bermain. Ketika tampil, ia pun sering digantikan lebih cepat dari biasanya, seperti saat ditarik keluar di menit ke-62 melawan Galatasaray, yang merupakan penggantian tercepat sejak Februari lalu.

Akibat ketidakhadiran duet ini, Arne Slot harus terus melakukan rotasi di lini tengah. Ia mengandalkan pemain seperti Dominik Szoboszlai dan Curtis Jones untuk mengisi kekosongan tersebut.

Namun rotasi yang terlalu sering dilakukan membuat lini tengah kehilangan kestabilan. Struktur permainan menjadi tidak konsisten dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.

2 dari 2 halaman

Dampak pada Struktur Tim

Dampak pada Struktur Tim

Selebrasi gelandang Liverpool, Ryan Gravenberch bersama rekan setimnya usai membobol gawang Everton di lanjutan Liga Inggris di Anfield. (c) AP Photo/Rui Vieira

Ketidakhadiran duet Gravenberch–Mac Allister juga berdampak pada performa pemain lain. Florian Wirtz, misalnya, kesulitan tampil optimal di peran nomor 10 karena tidak adanya konsistensi di belakangnya.

Struktur permainan yang berubah-ubah membuat Liverpool belum menemukan ritme terbaiknya. Slot menyadari pentingnya kestabilan lini tengah, dan duet ini menjadi kunci yang hilang.

Namun dengan kondisi fisik Mac Allister yang belum sepenuhnya pulih dan tekanan dari pemain lain untuk merebut tempat utama, belum ada jaminan keduanya akan kembali tampil bersama secara reguler.

Jika Slot ingin mengembalikan performa solid Liverpool, ia harus menemukan cara agar Gravenberch dan Mac Allister kembali menjadi motor di lini tengah, sebelum The Reds kehilangan arah dalam persaingan papan atas.