Liverpool Menang Dramatis di Kandang Tottenham, Trio 300 Juta Pounds Mulai Menyatu!

Liverpool Menang Dramatis di Kandang Tottenham, Trio 300 Juta Pounds Mulai Menyatu!
Alexander Isak (Liverpool) meringis kesakitan usai cedera saat berduel dengan Micky van de Ven (Tottenham) meski berhasil mencetak gol pada laga Liga Inggris, 21 Desember 2025. (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net - Kilatan masa depan Liverpool muncul dan menghilang dalam hitungan detik di London Utara. Trio rekrutan anyar bernilai sekitar 300 juta pounds memecah pertahanan Tottenham, sebelum cedera Alexander Isak memadamkan euforia yang baru menyala.

Liverpool akhirnya menang dalam laga yang berantakan dan penuh kartu merah. Namun kemenangan itu datang dengan harga mahal: Isak kembali bermasalah dengan kebugaran.

Di sisi lain, Tottenham menutup malam dengan sembilan pemain setelah dua kartu merah, sekaligus menelan kekalahan kandang ke-11 mereka di liga sepanjang 2025.

1 dari 4 halaman

Kilatan Trio Mewah Liverpool yang Terhenti

Kilatan Trio Mewah Liverpool yang Terhenti

Skuad Liverpool merayakan gol Hugo Ekitike di laga lawan Tottenham, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Segalanya berawal dari kesalahan fatal di lini belakang Tottenham. Umpan ceroboh Cristian Romero dimanfaatkan Liverpool dalam tempo kilat, tak sampai enam detik, saat Hugo Ekitike mengirim bola ke Florian Wirtz yang menemukan ruang.

Wirtz hanya butuh satu sentuhan untuk membaca pergerakan Alexander Isak. Umpan terobosan pun dilepas, diselesaikan Isak dengan sepakan pertama yang klinis. 

Itulah gambaran yang diharapkan Liverpool ketika memecahkan rekor transfer klub untuk merekrut Isak dari Newcastle dengan nilai 125 juta pounds.

Sayangnya, visi itu tertutup secepat terbuka. Saat berusaha memblok, Micky van de Ven menabrak Isak. Wajah sang penyerang menunjukkan kekhawatiran instan, dan perayaan gol Liverpool pun terpotong. 

Isak sempat melanjutkan laga, tetapi akhirnya tertatih keluar 10 menit kemudian karena cedera pergelangan kaki.

2 dari 4 halaman

Ekitike Menjawab, Frank Menggugat

Ekitike Menjawab, Frank Menggugat

Selebrasi Hugo Ekitike dalam laga Premier League antara Tottenham vs Liverpool, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Liverpool tetap menemukan gol kedua melalui Ekitike. Sundulan kerasnya menggandakan keunggulan, meski memicu protes keras dari kubu tuan rumah. Romero meminta pelanggaran dan menerima kartu kuning pertamanya karena memprotes wasit.

Ekitike menegaskan posisinya dalam duel tersebut. “Ini bagian dari permainan. Dia bek, saya penyerang. Saya menilai umpan silang itu lebih baik darinya,” kata Ekitike.

Pelatih Tottenham, Thomas Frank, tidak sependapat. Ia menilai dorongan Ekitike terhadap Romero sebagai kesalahan terbesar wasit di laga yang penuh insiden itu. “Saya pikir ada dua tangan yang jelas tersembunyi di punggung. Saya tidak mengerti keputusannya,” ujar Frank.

Gol itu menjadi gol kelima Ekitike dalam tiga laga Premier League terakhir, sekaligus penentu kemenangan Liverpool.

3 dari 4 halaman

Kartu Merah, Amarah, dan Tottenham yang Kehilangan Arah

Tottenham sebenarnya tampil lebih menjanjikan sebelum segalanya berubah. Mereka kehilangan Xavi Simons di babak pertama setelah tekel dengan studs terangkat mengenai betis Virgil van Dijk.

Di stadion, tekel itu tampak tidak terlalu keras. Namun tayangan ulang dan gambar beku membuat kartu merah terasa tak terelakkan. Ketika wasit John Brooks melihat monitor pinggir lapangan, keputusan pun final, disambut kemarahan suporter tuan rumah.

Frustrasi itu menyatukan pemain dan penggemar Tottenham. Siulan di jeda babak kali ini bukan ditujukan kepada pemain sendiri, melainkan menjadi luapan emosi kolektif atas keputusan wasit.

Keadaan memburuk ketika Romero mendapat kartu merah kedua setelah menendang Ibrahima Konate, membuat Spurs harus bermain dengan sembilan pemain.

4 dari 4 halaman

Slot: Progres Ada, Kontrol Masih Kurang

Meski unggul jumlah pemain, Liverpool gagal menutup laga dengan tenang. Richarlison sempat memperkecil ketertinggalan, memicu tekanan late surge dari Spurs. 

Bahkan dengan sembilan pemain, Tottenham masih memaksa Alisson melakukan penyelamatan krusial untuk menggagalkan peluang Pedro Porro.

Pelatih Liverpool, Arne Slot, mengakui timnya belum sempurna. “Rasanya seperti kami yang bermain dengan sembilan pemain. Serangan demi serangan datang,” kata Slot.

Ia juga menyoroti pemborosan penguasaan bola dan kegagalan memanfaatkan keunggulan numerik. Namun Slot melihat tanda-tanda progres, termasuk assist Premier League perdana Wirtz. “Ini belum sempurna, tetapi tim terus membaik,” ujarnya.