Mainoo Perlu Maksimalkan Bakatnya untuk Bersaing di Tim Utama United

Mainoo Perlu Maksimalkan Bakatnya untuk Bersaing di Tim Utama United
Kobbie Mainoo merayakan gol dalam laga FCSB vs Manchester United di Liga Europa, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Bola.net - Kobbie Mainoo menjadi salah satu pemain muda paling diperhitungkan di akademi Manchester United. Meski begitu, keinginan sang gelandang untuk pindah pada hari terakhir bursa transfer gagal terwujud.

Ruben Amorim kini menegaskan ekspektasinya terhadap Mainoo. Pelatih Portugal itu ingin sang pemain tampil lebih matang sebelum diberi peran besar di tim utama.

Mainoo sudah menjadi bagian penting masa depan United. Pemain asal Stockport ini bergabung dengan akademi sejak usia sembilan tahun dan pernah mencetak gol di final Piala FA 2024.

Meski berstatus salah satu prospek terbaik, kesempatan bermain Mainoo musim ini masih terbatas. Situasi itu membuatnya harus bekerja ekstra untuk membuktikan diri.

1 dari 2 halaman

Mainoo Dituntut Lebih Baik Lagi

Amorim menekankan ia sangat percaya pada bakat Mainoo. Namun, pelatih ingin pemain muda itu lebih konsisten dan mampu tampil maksimal di setiap laga.

Musim lalu, Mainoo lebih sering masuk sebagai pengganti. Ia hanya beberapa kali bermain penuh dan kerap digantikan di momen krusial.

“Saya sangat percaya padanya. Dia pemain top, tapi beberapa orang mengira Kobbie Mainoo sudah sempurna. Saya pikir dia bisa tampil jauh lebih baik,” ujar Amorim.

“Bakat saja tidak cukup untuknya. Mungkin ini terdengar tidak adil, tapi saya hanya ingin membantu Kobbie berkembang,” tambahnya.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Pemahaman Posisi dan Peran

Amorim menilai Mainoo harus memahami perannya sebagai gelandang nomor delapan dalam sistem 3-4-3. Ia perlu menutup ruang, ikut menyerang, dan kembali ke posisi bertahan dengan tepat.

Selain kemampuan teknis, pengaturan tempo permainan juga menjadi fokus. Kadang Mainoo harus bermain cepat, kadang lebih tenang, tergantung situasi di lapangan.

“Cara saya bermain berbeda dari manajer sebelumnya. Kobbie sangat bagus mengendalikan permainan, tapi sebagai nomor delapan dia harus sampai ke kotak penalti dan kembali ke posisi,” kata Amorim.

“Kami harus menyeimbangkan semuanya. Dia punya kemampuan teknis, tapi perlu memahami posisi lebih baik. Dia harus bisa bermain dengan kecepatan berbeda, kadang rendah, kadang cepat. Dia bisa memperbaiki itu,” tambahnya.