Manchester United Gelontorkan Rp2,8 Triliun untuk Duo Mbeumo-Cunha, Masihkah Butuh Striker Murni?

Manchester United Gelontorkan Rp2,8 Triliun untuk Duo Mbeumo-Cunha, Masihkah Butuh Striker Murni?
Bryan Mbeumo ketika meneken kontrak sebagai pemain baru Manchester United mulai musim 2025/2026 (c) Dok. Official Manchester United

Bola.net - Lini depan menjadi prioritas utama perbaikan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini. Produktivitas gol mereka di Premier League musim lalu hanya 44 gol, angka terburuk sejak kampanye 1973/1974.

Rata-rata 1,15 gol per pertandingan membuktikan betapa akutnya krisis efektivitas di sektor ofensif. Kondisi ini mendorong manajemen klub mengambil langkah drastis.United menggelontorkan dana £127,5 juta atau setara sekitar Rp2,8 triliun untuk merekrut dua pemain penyerang.

Bryan Mbeumo didatangkan dari Brentford dengan mahar £65 juta, sementara Matheus Cunha diambil dari Wolves.Namun muncul dilema baru karena kedua pemain tersebut bukanlah striker sejati. Mbeumo dan Cunha lebih efektif beroperasi di belakang penyerang utama, bukan sebagai target man.

1 dari 4 halaman

Hojlund Masih Dipertanyakan, Zirkzee Tak Meyakinkan

Hojlund Masih Dipertanyakan, Zirkzee Tak Meyakinkan

Rasmus Hojlund dalam laga Tottenham vs Manchester United di final Liga Europa 2024/2025, Kamis (22/5/2025). (c) AP Photo/Bernat Armangue

Chris Sutton, eks penyerang Blackburn Rovers, mengakui kebutuhan United untuk memperkuat lini serang mereka. Menurutnya, Mbeumo membawa atribut penting seperti etos kerja tinggi, energi berlimpah, dan kemampuan mencetak gol.

"Mbeumo memang tidak murah, namun demikianlah harga pemain Premier League yang sudah teruji. Mereka menginginkan pemain yang bukan sekadar talenta muda, melainkan sosok yang telah membuktikan kemampuannya," tegas Sutton.

Sutton juga mempertanyakan apakah United masih memerlukan striker murni mengingat performa yang ada. Rasmus Hojlund hanya berhasil mencetak empat gol liga pada musim sebelumnya.

Sementara itu, Joshua Zirkzee bahkan lebih minim dengan tiga gol saja. Kedua catatan ini menguatkan keraguan terhadap ketajaman lini depan United.

Kabar sempat beredar bahwa United tertarik merekrut Liam Delap dengan bandrol £30 juta. Namun pemain tersebut akhirnya memilih bergabung dengan Chelsea.

Pascapengeluaran besar-besaran ini, manajemen masih dilema antara mencari striker baru atau tetap mengandalkan Hojlund. Keputusan ini menjadi krusial mengingat investasi yang telah dikeluarkan.

2 dari 4 halaman

Opsi Terbatas, Keuangan Jadi Pertimbangan

Kendala finansial menjadi faktor pembatas dalam pencarian striker tambahan. United belum meraup pemasukan signifikan dari penjualan pemain, kecuali dari klausul transfer Elanga dan Carreras.

Nama seperti Ollie Watkins dari Aston Villa dinilai terlalu mahal untuk dikejar. Di sisi lain, opsi pemain bebas transfer seperti Dominic Calvert-Lewin dan Jamie Vardy dianggap mengandung risiko tinggi.

Hojlund sendiri didatangkan dengan investasi £72 juta dari Atalanta tahun lalu. Kontraknya masih berlaku hingga 2028, sehingga menjualnya sekarang tidak akan mengembalikan nilai investasi.

Meskipun performanya belum memuaskan, Sutton menilai Hojlund juga belum mendapat peluang memadai. Namun di sisi lain, pemain Denmark itu belum menunjukkan insting finishing yang mumpuni.

3 dari 4 halaman

Mbeumo Harus Tampil Instan, Bisa Jadi Solusi Sementara

Mbeumo Harus Tampil Instan, Bisa Jadi Solusi Sementara

Striker baru Manchester United, Matheus Cunha (c) MUFC Official

Kedatangan Mbeumo tetap dipandang sebagai langkah positif terlepas dari isu striker. Musim lalu, winger Kamerun itu mencetak 20 gol di Premier League, hanya kalah dari trio Salah, Isak, dan Haaland.

Namun pencapaian tersebut merupakan kali pertama Mbeumo menembus angka dua digit gol dalam satu musim liga. Konsistensi menjadi pertanyaan besar mengingat rekor sebelumnya.

Data statistik menunjukkan Mbeumo mencetak gol jauh di atas nilai expected goals (xG) sebesar 12,3. Fenomena semacam ini jarang terjadi dan sulit untuk direplikasi secara konsisten.

Dalam lima musim terakhir, hanya 14 pemain yang mampu melampaui xG mereka lebih dari lima gol. Fakta ini menimbulkan keraguan apakah performa gemilang Mbeumo dapat bertahan.

"Dia memang tampil baik di Brentford, tetapi bermain untuk Man United sangat berbeda. Dengan segala hormat, tidak ada tekanan ekspektasi di Brentford," ujar Sutton.

"Di United, dia akan menghadapi tekanan untuk langsung tampil impresif sejak hari pertama," tambahnya mengingatkan perbedaan level ekspektasi.

4 dari 4 halaman

Konsistensi Jadi Kunci, Amorim Harapkan Pemain Andal

Keunggulan utama Mbeumo terletak pada fleksibilitas posisinya di lapangan. Ia mampu bermain di sayap kanan, posisi tengah, maupun berperan sebagai false nine.

Kombinasinya dengan Cunha yang lebih sering beroperasi dari sisi kiri memberikan variasi taktis bagi United. Keduanya menawarkan solusi kreatif untuk diversifikasi serangan tim.

Mbeumo juga tercatat sebagai pemain dengan sentuhan bola terbanyak per 90 menit di antara pencetak 15+ gol musim lalu. Keterlibatannya dalam permainan tidak terbatas pada mencetak gol, tetapi juga kontribusi assist.

Sosok berpengalaman seperti Mbeumo diperkirakan cocok dengan sistem Ruben Amorim. Berbeda dengan pemain inkonsisten seperti Garnacho atau Antony, Mbeumo menawarkan stabilitas yang dibutuhkan.

Kontribusi dan konsistensi Mbeumo diyakini menjadi bagian vital dari strategi United musim ini. Investasi besar tersebut diharapkan dapat mengubah nasib lini serang Setan Merah.