Martin Odegaard Kembali: Akankah Mikel Arteta Tetap Memberinya Kebebasan Bergerak?

Martin Odegaard Kembali: Akankah Mikel Arteta Tetap Memberinya Kebebasan Bergerak?
Pemain Arsenal, Martin Odegaard mengalami cedera di laga melawan Nottingham Forest, 14 September 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Arsenal baru saja gagal mengamankan kemenangan tandang ketiga beruntun setelah kebobolan di masa tambahan waktu di Stadium of Light. Meski demikian, posisi mereka di puncak klasemen tetap terjaga dengan selisih empat poin. Dalam kondisi skuad yang pincang, kembalinya para pemain kunci kini menjadi harapan besar.

Mikel Arteta menjalani dua laga tandang terakhir tanpa enam pemain inti, termasuk Martin Odegaard. Pelatih asal Spanyol itu sebelumnya mengisyaratkan bahwa beberapa di antaranya berpeluang kembali setelah jeda internasional. Situasi serupa juga menyelimuti Viktor Gyokeres dan Gabriel Martinelli.

Di antara nama-nama tersebut, kembalinya Odegaard menjadi perhatian tersendiri. Bukan hanya karena statusnya sebagai kapten, tetapi juga karena perubahan peran yang mulai dijalankan sebelum cedera menghentikan momentumnya.

1 dari 4 halaman

Cedera Menghentikan Proses Eksperimen Arteta

Cedera Menghentikan Proses Eksperimen Arteta

Kapten Arsenal Martin Odegaard berduel dengan pemain Olympiacos Daniel Podence dalam pertandingan Liga Champions, Kamis, 2 Oktober 2025. (c) AP Photo/Kin Cheung

Cedera medial collateral ligament yang dialami Odegaard datang saat performanya mulai menanjak.

Ia baru saja tampil menentukan melawan Newcastle United dan Olympiakos sebelum lutut kirinya bermasalah saat berduel dengan Crysencio Summerville. Momen itu memutus fase ketika Arteta mulai memberikan kebebasan lebih padanya.

Sebelum cedera, Odegaard terlihat lebih luwes dalam bergerak ke area tengah dan kiri. Perpindahan ruangnya membuka jalur umpan ke Myles Lewis-Skelly dan Gyokeres, menghasilkan peluang yang mengarah langsung maupun tidak langsung pada gol. Pola tersebut menjadi warna baru dalam alur serangan Arsenal.

Laga melawan West Ham menunjukkan bagaimana Odegaard menemukan zona sentuh yang lebih variatif.

Ia memulai dari lini tengah, turun sejajar Declan Rice, lalu berpindah untuk mengubah sudut serangan. Eksperimen itu memberi dinamika berbeda dalam struktur serangan The Gunners.

2 dari 4 halaman

Variasi Pergerakan yang Membuka Ruang Baru

Variasi Pergerakan yang Membuka Ruang Baru

Martin Odegaard merayakan golnya di laga Arsenal vs Newcastle di Singapura, Minggu (27/07/2025). (c) Dok. Arsenal X

Arteta coba menempatkan Odegaard bersama Rice dan Eberechi Eze dalam satu lini tengah. Kombinasi dua kreator di depan Rice memperlihatkan potensi serangan yang lebih cair, meski masih di fase awal.

Kehadiran Riccardo Calafiori yang kerap naik ke lini gelandang juga memperluas ruang gerak Odegaard.

Dalam beberapa momen, ia bergerak bebas baik ke kiri maupun ke kanan. Sentuhan awalnya kerap memancing pemain West Ham keluar dari posisi, menciptakan celah yang kemudian dimanfaatkan pemain lain.

Pendekatan ini berbeda dari pola lama yang lebih terfokus di sisi kanan bersama Bukayo Saka. Meski hanya bermain setengah jam, kontribusinya tetap signifikan.

Data menunjukkan ia ikut mencatatkan umpan pemecah garis ke sepertiga akhir di papan atas di antara pemain Arsenal. Dua di antaranya menghasilkan peluang berbahaya untuk Jurrien Timber dan Saka.

3 dari 4 halaman

Potensi Duet Kreator dan Dampaknya untuk Arsenal

Arteta tidak menutup kemungkinan menggunakan trio Rice, Odegaard, dan Eze kembali.

Ia menilai kombinasi tersebut membutuhkan waktu agar pola dan ritmenya terbentuk secara alami. Cedera Odegaard membuat proses itu terhenti lebih cepat dari yang direncanakan.

Martin Zubimendi telah tampil konsisten sepanjang musim, tapi memiliki opsi rotasi adalah keuntungan tersendiri. Arsenal dapat bereksperimen tanpa mengorbankan kontrol permainan.

Odegaard masih bisa memainkan peran tradisionalnya, tetapi dengan sentuhan kebebasan bergerak di lapangan yang kini mulai diasah.

Perubahan ini bisa membuat permainan Arsenal tidak terlalu terpaku pada dominasi sisi kanan seperti musim lalu. Gyokeres, misalnya, mendapat peluang berlari ke kanal kiri dari umpan-umpan Odegaard yang datang dari berbagai sudut lapangan.

4 dari 4 halaman

Arsenal Masih di Puncak dan Ruang untuk Tumbuh

Hasil imbang melawan Sunderland memberi ruang bagi Manchester City untuk mendekat, tetapi Arsenal tetap memimpin meski belum mencapai performa terbaik secara ofensif. Kekokohan pertahanan menjadi fondasi utama musim ini. Dengan basis itu, ruang untuk pertumbuhan di lini serang masih sangat terbuka.

Kembalinya Odegaard, entah pada derby London Utara atau setelahnya, menjadi penanda fase baru dalam evolusi serangan Arsenal.

Kebebasan bergerak yang sempat ia tampilkan sebelum cedera memberi gambaran tentang potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh.