Mengkritik Duo Termahal Chelsea: Enzo Fernandez dan Moises Caiceido

Mengkritik Duo Termahal Chelsea: Enzo Fernandez dan Moises Caiceido
Aksi gelandang Chelsea, Enzo Fernandez vs pemain Aston Villa, Boubacar Kamara. (c) Adam Davy/PA via AP

Bola.net - Kekalahan Chelsea dari Aston Villa pada laga Liga Inggris pekan lalu memicu kritik pedas. Steve Nicol menolak alasan klise soal skuad muda The Blues.

Mantan pemain Liverpool itu menunjuk dua biang kerok utama. Enzo Fernandez dan Moises Caicedo dinilai gagal total pada laga itu.

Chelsea sejatinya sempat memimpin lewat gol Joao Pedro. Namun, Ollie Watkins masuk dan mencetak brace mematikan.

Kekalahan 1-2 ini membuat posisi Enzo Maresca terjepit. Nicol mendesak sang pelatih segera bertindak tegas.

1 dari 4 halaman

Alasan 'Skuad Muda' Sudah Basi

Nicol mengaku muak dengan pembelaan soal umur. Menurutnya, skuad Chelsea saat ini sudah cukup matang.

Banyak pemain kunci yang berada di usia emas. Pengalaman mereka di level atas tidak bisa diremehkan.

"Saya benci kalimat tentang Chelsea yang masih muda," tegas Steve Nicol kepada ESPN.

Ia merinci usia para pemain pilar The Blues. Fakta ini mematahkan argumen soal kurangnya pengalaman.

"Sanchez 27 tahun, Cucurella 28 tahun, Anda punya gelandang tengah berusia 24 tahun, tapi mereka punya pengalaman sebanyak siapa pun," lanjutnya.

"Reece James berusia 26 tahun, jadi saya sudah melewati (alasan) hal muda itu," tambah Nicol.

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 31 Desember 2025
Chelsea Chelsea
02:30 WIB
Bournemouth Bournemouth
Premier League Premier League | 31 Desember 2025
Arsenal Arsenal
03:15 WIB
Aston Villa Aston Villa
2 dari 4 halaman

Sorotan Tajam Duo Mahal Chelsea

Kritik utama Nicol tertuju pada lini tengah. Enzo Fernandez dan Caicedo dianggap tidak becus mengatur ritme.

Sebagai pemain termahal, mereka harusnya menjadi pemimpin. Terutama saat tim sedang dalam posisi unggul.

"Pada akhirnya, khususnya Enzo Fernandez dan Moises di lini tengah, semuanya bermula dari mereka," ujar Nicol.

Nicol menilai nyawa permainan Chelsea ada di kaki mereka. Namun, keduanya gagal memberikan ketenangan yang dibutuhkan.

"Tapi nyawa tim adalah dua orang itu (Fernandez dan Caicedo)," tegas sang legenda.

3 dari 4 halaman

Kurang Pintar Kelola Pertandingan

Nicol menuntut Maresca untuk "menjewer" kedua pemain tersebut. Mereka harus diajari cara bermain cerdas, bukan cuma berlari.

Saat unggul, taktik harus berubah menjadi pragmatis. Terkadang, tim perlu melakukan "hal kotor" demi kemenangan.

"Anda memainkan sepak bola Anda, Anda unggul tetapi kemudian Anda harus cerdas," kritik Nicol.

Status juara dunia dan Eropa yang disandang keduanya diungkit. Pengalaman mentereng itu seolah tak terlihat di lapangan.

"Dan maaf, kedua orang ini sudah punya cukup pengalaman. Juara Dunia antarklub, mereka memenangkan gelar Eropa," cetusnya.

"Berapa banyak pengalaman yang Anda butuhkan?" tanya Nicol retoris.

4 dari 4 halaman

Pengakuan Jujur Maresca

Di sisi lain, Enzo Maresca mengakui kerapuhan mental timnya. Gol penyeimbang Villa benar-benar meruntuhkan moral.

Chelsea kehilangan kendali permainan setelah satu jam. Mereka gagal merespons situasi sulit tersebut.

"Saya pikir gol yang membuat kami kebobolan adalah titik baliknya," aku Maresca usai laga.

Pelatih asal Italia itu menyadari masalah manajemen laga. Ini menjadi PR besar jelang laga kontra Bournemouth.

"Dan ketika kami kebobolan, bahkan jika kami menang dan kami kebobolan, kami sedikit kesulitan dengan manajemen permainan," tutupnya.