
Bola.net - Dari sekian banyak perseteruan di lapangan, kisah antara Roy Keane dengan Alf-Inge Haaland adalah salah satu yang cukup seru untuk dibicarakan. Kisah ini kembali terangkat setelah Erling Braut Haaland muncul sebagai penyerang hebat di masa sekarang.
Benar, Erling adalah anak Alf-Inge. Suatu ketika Manchester United dikabarkan ingin merekrutnya dari RB Salzburg pada tahun 2020 lalu. Namun sang pemain memilih pindah ke klub raksasa Jerman, Borussia Dortmund.
Kegagalan Manchester United menciptakan dugaan baru di tengah-tengah masyarakat. Banyak yang percaya kalau Haaland tak bisa pindah ke Old Trafford karena pengaruh sang ayah. Publik pun mengangkat insidennya dengan Roy Keane dulu.
Perseteruannya dengan Keane dimulai pada tahun 1997 ketika masih memperkuat Leeds United. Saat bertemu Manchester United, Haaland melakukan tackling keras yang membuat Keane harus absen selama satu tahun.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Keane Mengenang Kembali Insiden Itu
Cedera adalah hal yang wajar di dunia sepak bola. Namun yang membuat Keane dendam kesumat adalah kata-kata pedas dari mulut Alf-Inge ketika dirinya sedang mengerang kesakitan di atas lapangan.
Alf-Inge tak tahu kalau Keane benar-benar kesakitan dan yakin kalau itu hanya akal-akalannya saja agar bisa mendapatkan penalti. Keane kemudian menyiapkan aksi balas dendam di tahun 2000 ketika Alf-Inge memperkuat Manchester City.
Pria asal Republik Irlandia tersebut melakukan tackling keras dan mengarahkan kakinya tepat ke lutut kanan Alf-Inge. Aksi itu membuatnya diganjar kartu merah dan larangan tampil sebanyak tiga pertandingan.
"Buat saya, itu adalah sebuah pertarungan dengan seseorang, kala itu saya berada di tengah lapangan," kenang Keane saat berbincang dengan eks Manchester City, Micah Richards, dalam sebuah segmen khusus SkyBet's Road to Wembley.
Memang Berniat Menyakiti Pemain
Dalam kesempatan itu juga, Keane secara terang-terangan mengakui kalau dirinya memang berniat mencelakai Alf-Inge. Namun tidak sampai ke taraf kelewatan yang bisa membuat lawannya jadi cedera.
"Apakah saya berniat menyakiti pemain? Tentu saja iya. Saya tidak pernah meminta maaf untuk itu. Dan orang-orang juga bisa menyakiti saya," lanjutnya.
"Saya tidak pernah bermain untuk mencederai seorang pemain dalam hudup saya, [tapi] apakah saya bermain untuk menyakiti pemain lain? Tentu saja."
"Ketika anda mengejar bola di tengah-tengah lapangan, selalu ada kemungkinan bahwa seseorang bakalan tersakiti," tutup pria yang sekarang bekerja sebagai pandit tersebut.
(SkyBet's Road to Wembley - via Daily Mail)
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 21:25
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 21:15
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...