Rahasia Pergeseran Taktik: Bagaimana Arne Slot Mengubah Pertahanan Liverpool dari 4-2-4 menjadi 4-3-3

Rahasia Pergeseran Taktik: Bagaimana Arne Slot Mengubah Pertahanan Liverpool dari 4-2-4 menjadi 4-3-3
Milos Kerkez dan bosnya di Liverpool, Arne Slot. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool memulai musim dengan rekor sempurna, berhasil meraih empat kemenangan beruntun di Premier League. Di balik hasil yang mengesankan tersebut, terlihat jelas bahwa pelatih Arne Slot telah melakukan evolusi taktik yang cukup signifikan.

Slot tidak hanya fokus pada kreativitas lini serang, tetapi juga berupaya memperbaiki cara timnya bertahan. Kehadiran Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak menuntut koordinasi pressing yang lebih ketat dan terorganisir.

Ketika tim sedang membangun transisi di lini serang, Slot mulai memodifikasi bentuk pertahanan agar tetap seimbang. Ia menambahkan lapisan proteksi tambahan tanpa mengurangi agresivitas khas Liverpool.

Evolusi ini tampak jelas di lapangan, di mana terjadi pergeseran dari formasi 4-2-4 ke pola pertahanan baru yang lebih fleksibel. Mari kita bahas secara rinci perubahan ini.

1 dari 4 halaman

Dari 4-2-4 ke 4-3-3: Perubahan Signifikan

Dari 4-2-4 ke 4-3-3: Perubahan Signifikan

Skuad Liverpool berkumpul jelang duel lawan Burnley di Turf Moor, Minggu (14/09/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Pada musim lalu, Liverpool kerap membentuk formasi 4-2-4 ketika kehilangan bola. Dominik Szoboszlai sebagai gelandang serang bergerak maju sejajar dengan striker, sementara Mohamed Salah dan Luis Diaz tetap berada tinggi di sisi sayap.

Struktur ini efektif untuk menutup jalur umpan ke sayap dan memberikan tekanan dari area tengah. Namun, formasi ini memiliki risiko ketika dua gelandang bertahan berada terlalu jauh satu sama lain. Ruang yang terbentuk di antara mereka bisa dieksploitasi lawan, seperti yang terlihat dalam pertandingan melawan Chelsea musim lalu.

Musim ini, Slot menerapkan pendekatan yang berbeda. Liverpool kini lebih sering mundur ke formasi 4-3-3 saat bertahan. Florian Wirtz didorong ke depan bersama striker, Salah tetap tinggi di sisi kanan, sementara Cody Gakpo bergerak lebih dalam ke lini tengah.

Perubahan taktik ini diterapkan secara konsisten tanpa melihat lawan yang dihadapi. Bentuk 4-3-3 tersebut selalu dijalankan, baik saat melawan Bournemouth, Newcastle, maupun Arsenal.

2 dari 4 halaman

Peran Kunci Cody Gakpo di Lini Tengah

Keputusan Slot untuk memberikan peran baru pada Gakpo terbukti sangat krusial. Dari posisi aslinya sebagai sayap kiri, pemain asal Belanda ini kini lebih sering turun sejajar dengan Curtis Jones dan Ryan Gravenberch. Hasilnya, Liverpool memiliki tiga gelandang di lini tengah saat bertahan.

Formasi ini berhasil mengurangi celah yang sebelumnya bisa dimanfaatkan oleh lawan. Dengan Gakpo yang menutupi sisi kiri, Gravenberch tidak lagi terbebani untuk menutup ruang di sisi kanan sendirian. Ketiga gelandang ini membentuk segitiga yang kompak dan lebih sulit untuk ditembus.

Menariknya, tugas Gakpo tidak hanya untuk menutup ruang, tetapi juga siap melakukan transisi cepat. Berkat kemampuan atletisnya, ia bisa naik kembali ke depan saat tim berhasil merebut bola.

Slot seolah memanfaatkan keunggulan fisik Gakpo untuk menciptakan keseimbangan antara pressing dan cover. Hal ini juga memungkinkan Salah untuk bermain lebih leluasa di sisi kanan.

3 dari 4 halaman

Mohamed Salah Tetap Diberi Kebebasan

Mohamed Salah Tetap Diberi Kebebasan

Selebrasi Mohamed Salah dalam laga Burnley vs Liverpool di Premier League 2025/2026, Minggu (14/9/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Slot sendiri tidak menutupi alasan di balik taktik ini. Ia pernah menyatakan bahwa Salah bukanlah tipe pemain yang rajin mengikuti pergerakan full-back lawan. Sebaliknya, Slot ingin menjaga posisi Salah setinggi mungkin untuk menjadikannya ancaman dalam skema transisi.

Dengan pola baru ini, kelemahan tersebut dapat ditutupi tanpa mengorbankan daya ledak bintangnya. Gakpo bertugas menutup ruang di sisi kiri, sementara Gravenberch bergerak fleksibel di sisi kanan untuk membantu full-back.

Situasi ini memungkinkan Salah untuk "curang" dengan bertahan lebih tinggi tanpa mengganggu keseimbangan tim. Kehadiran Salah yang tetap berada di depan justru menjadi senjata yang mematikan saat lawan lengah dan meninggalkan ruang.

Slot tampaknya sengaja merancang struktur ini agar salah satu pemain terbaiknya bisa fokus pada area paling berbahaya, yaitu menyerang.

4 dari 4 halaman

Ujian Taktik Slot di Laga Berat

Perubahan taktik ini akan segera diuji dalam pertandingan-pertandingan besar. Liverpool akan menghadapi Atletico Madrid di Liga Champions, sebelum kemudian bertanding melawan Everton dalam Derby Merseyside.

Kedua laga tersebut akan menguji konsistensi struktur baru ini, terutama di sisi kanan yang ditempati Salah. Everton, sebagai contoh, memiliki Jack Grealish yang sedang dalam performa terbaik dan dapat memberikan tekanan di area tersebut dengan bantuan Vitalii Mykolenko dari belakang.

Slot tentu menyadari bahwa lawan akan berupaya menarik Liverpool keluar dari bentuk ideal mereka. Namun, jika pola 4-3-3 ini tetap solid, The Reds akan lebih siap menghadapi variasi serangan dari berbagai arah.

Bagi Slot, evolusi ini bukan sekadar upaya menjaga pertahanan. Ini adalah cara untuk memastikan kekuatan terbesar Liverpool tetap utuh. Dengan sedikit modifikasi, ia berhasil menutup celah lama tanpa kehilangan senjata pamungkas di lini depan.