Review: Drama dan Penalti Depak Chelsea

Review: Drama dan Penalti Depak Chelsea
Frank Lampard (c) AFP
Bola.net - Chelsea harus rela kehilangan trofi Piala FA musim ini setelah disingkirkan Everton lewat pertandingan ulangan penuh drama yang harus diakhiri dengan adu penalti di Stamford Bridge, Sabtu (19/2) malam.

Berstatus sebagai juara bertahan, The Blues dipaksa melakoni partai ulangan setelah pada pertemuan pertama di Goodison Park, bermain imbang 1-1 dan mereka berusaha memanfaatkan keuntungan bermain di kandang untuk mengunci tiket ke putaran kelima.

Namun skuad The Toffees tak mudah dibekuk begitu saja. Chelsea yang tak pernah mengalahkan Everton sejak final Piala FA edisi 2009 dan hanya menang sekali dari enam pertemuan mereka di Stamford Bridge, tampak kesulitan mematahkan catatan tersebut.

Parahnya lagi, The Blues tak mampu menyarangkan bola ke gawang lawan dalam dua pertandingan sebelumnya dan kembali hal itu terulang di laga kali ini kala para penggawa Chelsea gagal memaksimalkan sejumlah peluang yang mereka dapatkan.

Kans terbaik tuan rumah di babak pertama hadir pada menit 20 ketika tendangan bebas Frank Lampard nyaris dibelokkan Phil Jagielka masuk gawang sendiri, beruntung bola menerpa tiang gawang dan tendangan John Terry yang menyambut bola rebound masih melayang tinggi.

Chelsea terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan tim tamu, namun lini belakang Everton yang bermain taktis, plus penampilan cemerlang kiper Tim Howard mampu membendung setiap usaha para pemain Chelsea.

Everton sendiri mampu mengimbangi permainan Chelsea dan sesekali melakukan serangan sporadis, namun tak ada yang benar-benar mengancam gawang Petr Cech.

Di akhir babak pertama, terjadi sedikit kontroversi ketika Ramires terjatuh di kotak penalti namun wasit menganggapnya melakukan diving dan mengganjar gelandang Brasil itu dengan kartu kuning, meski keputusan itu masih bisa diperdebatkan.

Di babak kedua, tempo permainan tak juga berubah. Kedua kubu saling melancarkan serangan, namun baik Chelsea maupun Everton tak mampu memecah kebuntuan.

Lampard menyia-nyiakan sejumlah peluang emas untuk membawa timnya unggul, dan hingga babak kedua usai tak satu pun gol tercipta sehingga pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Publik Stamford Bridge yang terlihat tegang akhirnya bersorak ketika Lampard menebus kegagalannya di menit 104.

Dimulai dari aksi Nicolas Anelka yang lolos di sisi kanan dan mengirim umpan silang ke kotak penalti, bola dikontrol oleh Didier Drogba dan jatuh di depan Lampard yang tanpa ampun segera melesakkan bola ke gawang Everton.

Setelah gol tersebut, Chelsea tampak sedikit terlena dan membiarkan Everton leluasa menyerang. Buntutnya tim tamu bisa menyamakan kedudukan jelang pertandingan terakhir lewat tendangan bebas Leighton Banes.

Hingga wasit meniup peluit panjang, kedua kubu tak lagi mampu menambah gol sehingga laga pun harus dilanjutkan dengan drama adu penalti.

Chelsea yang enam kali gagal dalam tujuh adu penalti terakhir di semua ajang, tampaknya bakal mengakhiri rekor negatif tersebut saat Lampard sukses mengeksekusi penalti pertama Chelsea dan Cech mampu menepis tembakan algojo pertama Everton, Banes.

Namun setelah Drogba dan Jagielka sama-sama berhasil menjalankan tugasnya masing-masing, penendang ketiga Chelsea, Anelka gagal menaklukkan Howard. Mikel Arteta kemudian membawa Everton menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Eksekusi Michael Essien dan John Heitinga yang dijalankan dengan sukses mempertahankan skor 3-3.

Chelsea harus tertunduk ketika tendangan Ashley Cole melayang tinggi keluar gawang, sementara kapten Phil Neville sukses menyarangkan bola untuk membawa Everton melangkah ke putaran kelima menghadapi Reading.

Kegagalan ini seolah menjadi ulangan memori buruk Chelsea ketika disingkirkan Milwall tahun 1995 silam, juga di putaran keempat Piala FA dan melalui drama adu penalti.    (bola/row)

Berita Terkait