
Bola.net - Rio Ferdinand kembali melontarkan komentar pedas terkait performa Manchester United. Kali ini, sasaran kritiknya adalah strategi Ruben Amorim dalam mengelola lini belakang Setan Merah.
Menurut Ferdinand, perubahan pemain belakang yang dilakukan sang manajer justru menciptakan kerentanan. Situasi ini makin terasa saat MU menghadapi Chelsea di Premier League.
Dalam laga itu, United sebenarnya unggul lewat gol Bruno Fernandes dan Casemiro. Namun, kartu merah yang diterima Casemiro memberi kesempatan Chelsea memperkecil skor lewat Trevoh Chalobah.
Bagi Ferdinand, pertahanan yang terus berubah hanya akan mengganggu kestabilan. Ia pun menyampaikan opininya melalui podcast pribadi yang rutin ia bawakan.
Rotasi Bek Tengah Jadi Sorotan
Ruben Amorim dinilai terlalu sering merombak pasangan bek tengah MU. Bagi Ferdinand, kebijakan ini lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang solusi.
Apalagi, Setan Merah memang kerap bermasalah ketika menghadapi skema bola mati. Hal ini sudah lama dianggap sebagai titik lemah yang tak kunjung diperbaiki.
“Kenapa kita terus mengganti bek tengah selama pertandingan? Saya benar-benar akan membenci hal itu,” tulis Ferdinand di akun X miliknya.
“Saya melihat tim-tim yang menang, entah itu tim saya dulu, atau tim-tim Ruben Amorim dengan Tony Adams, Martin Keown, Sol Campbell, atau John Terry dan William Gallas, sekarang juga ada Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate. Bek tengah yang sama bermain setiap pekan,” kata Ferdinand dalam podcast Rio Presents.



Stabilitas Jadi Kunci
Dalam pandangan Ferdinand, konsistensi pemilihan pemain bertahan adalah faktor vital. Sebab, duet bek tengah yang solid akan membantu klub lebih mudah meraih hasil positif.
Ia pun memberi contoh dari beberapa tim besar yang sukses dengan pola tersebut. Arsenal, Chelsea, hingga PSG disebutnya punya kesamaan dalam menjaga komposisi belakang.
“Ada konsistensi dalam pemilihan tim, terutama di lini belakang. Paris Saint-Germain, dua bek tengah yang sama sepanjang musim, dan mereka berhasil meraih trofi,” ujar Ferdinand.
“Konsistensi pemain di area itu memberi peluang lebih besar untuk menang. Pergantian tanpa henti ini, menurut saya, sangat aneh. Saya tidak suka itu dan saya tidak akan menyukainya jika saya masih bermain,” lanjut Ferdinand.
Dampak Negatif Rotasi Berlebihan
Ferdinand menambahkan bahwa pergantian bek di tengah laga tidak ideal. Pemain yang masuk membutuhkan waktu untuk menemukan ritme permainan.
Hal ini sering kali membuat bek yang baru diturunkan lebih mudah melakukan kesalahan. Itulah mengapa Ferdinand menegaskan pentingnya konsistensi di jantung pertahanan.
“Ketika masuk, dua atau tiga sprint pertama terasa sangat berat. Napas terasa habis dan tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” kata Ferdinand.
“Masuk ke dalam ritme pertandingan itu sulit, dan mereka baru mulai beradaptasi dengan kecepatan permainan. Itu sangat berat,” tegasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 23 September 2025 21:50
-
Liga Inggris 23 September 2025 21:24
-
Liga Inggris 23 September 2025 21:16
-
Liga Italia 23 September 2025 20:55
Luka Modric Adalah Jawaban AC Milan Atas Napoli yang Rekrut De Bruyne
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 September 2025 21:24
-
Liga Inggris 23 September 2025 21:16
-
Liga Champions 23 September 2025 21:01
-
Liga Italia 23 September 2025 20:55
-
Liga Italia 23 September 2025 20:42
-
Liga Inggris 23 September 2025 20:08
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...