
Bola.net - Legenda Manchester United, Roy Keane, menunjuk satu alasan kunci di balik kegagalan Arsenal dalam perburuan gelar Premier League beberapa musim terakhir. Seperti yang diketahui, The Gunners harus puas finis sebagai runner-up dalam tiga musim beruntun.
Musim lalu, mereka harus merelakan trofi jatuh ke tangan Liverpool. Sementara dalam dua musim sebelumnya, Arsenal selalu gagal menyalip Manchester City di putaran-putaran akhir kompetisi.
Menurut Keane, Arsenal tidak memiliki mentalitas pembunuh seperti yang dimiliki oleh para rivalnya. Mereka dinilai terlalu cepat puas dan cenderung bermain aman ketika sudah berhasil memimpin pertandingan.
Di sisi lain, manajer Mikel Arteta mengakui bahwa timnya memang tidak tampil dalam performa terbaik saat menang 1-0 atas Manchester United. Namun, ia justru memuji aspek lain dari permainan timnya, yaitu resiliensi dan kemauan untuk menderita demi meraih kemenangan.
Penyakit Kambuhan Arsenal
Roy Keane mengidentifikasi satu penyakit utama yang membuat Arsenal selalu tersandung di momen-momen krusial. Ia membandingkan secara langsung mentalitas The Gunners dengan para pesaing utama mereka di liga.
Legenda Manchester United itu menyoroti sebuah kebiasaan buruk Arsenal yang sering terulang. Mereka cenderung mengendurkan intensitas serangan dan terlalu fokus bertahan setelah berhasil unggul satu gol.
"Anda bertanya-tanya mengapa Arsenal masih gagal - itu karena mereka masih senang untuk duduk bertahan saat unggul 1-0," kata Keane dalam analisisnya di Sky Sports.
"Dan kemudian Anda berpikir, apakah itu alasan Anda meraih begitu banyak hasil imbang tahun lalu? Anda membandingkannya dengan Man City dan Liverpool," lanjutnya.






Kurangnya Insting Membunuh
Keane melanjutkan analisisnya dengan menyebut bahwa Arsenal tidak memiliki insting membunuh seperti para rivalnya. Menurutnya, Liverpool dan Manchester City selalu menunjukkan rasa lapar untuk terus menambah keunggulan mereka.
Ia merasa bahwa Arsenal harus bisa menjadi lebih klinis dalam permainan mereka. Mencari gol kedua dan ketiga harus selalu menjadi prioritas utama untuk benar-benar mengamankan tiga poin.
"Mereka selalu berusaha untuk terus maju dan mendapatkan gol kedua atau ketiga. Bahkan di hari yang buruk mereka bisa mencetak dua atau tiga gol," jelas Keane.
"Arsenal harus klinis dalam permainan mereka dan benar-benar mengejar gol kedua atau ketiga itu," tegasnya.
Pengakuan Jujur Mikel Arteta
Di sisi lain, manajer Arsenal, Mikel Arteta, seolah sependapat bahwa timnya tidak menampilkan permainan terbaik mereka. Ia secara terbuka mengakui bahwa performa timnya di Old Trafford jauh dari kata maksimal.
Meskipun begitu, ia tetap merasa sangat senang karena bisa membawa pulang tiga poin dari lawatan yang sangat sulit. Bagi Arteta, meraih kemenangan adalah hal yang paling utama dalam pertandingan tersebut.
"Kami datang ke sini dan menang yang merupakan hasil yang besar. Kami jelas tidak dalam kondisi terbaik kami," ujar Arteta kepada BBC.
"Kami menyerang kotak penalti dan kami bereaksi dengan baik terhadap kesalahan yang tidak biasa. Tim bereaksi berkali-kali dengan cara yang luar biasa," tambahnya.
Resiliensi Jadi Kunci Kemenangan
Di balik permainan yang kurang memuaskan, Arteta justru melihat sebuah sisi positif yang sangat penting. Ia mengaku sangat bangga dengan resiliensi dan daya juang tinggi yang ditunjukkan oleh para pemainnya.
Menurutnya, kemampuan untuk menderita dan pada akhirnya tetap menemukan cara untuk menang adalah kunci kesuksesan di tempat sesulit Old Trafford. Inilah yang membuatnya merasa sangat puas dengan kinerja timnya.
"Kami menunjukkan resiliensi dan kemauan untuk menang. Mereka menempatkan Anda di ujung tanduk di sini, Anda harus melalui momen-momen di mana Anda menderita," jelas Arteta.
"Untuk menemukan cara untuk menang di stadion ini, saya sangat senang dengan tim. Saya sangat bangga akan hal itu karena itulah mengapa kami mendapat kesempatan untuk memenangkan pertandingan," tutupnya.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- MU Memulai Musim dengan Kekalahan, Kesalahan Altay Bayindir Tak Bisa Dibela
- Matheus Cunha, Sinar Baru Manchester United di Tengah Kekalahan dari Arsenal
- Tujuh Penyelamatan dan Clean Sheet, David Raya Jadi Pahlawan Arsenal di Old Trafford
- Man United Dipermalukan Arsenal, Altay Bayindir Disemprot Roy Keane: Lemah
- Riccardo Calafiori, Magnet Kemenangan Arsenal yang Bikin Arteta Kagum
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:01
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
-
Liga Inggris 5 September 2025 15:11
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
MOST VIEWED
- Grimsby Town Melanggar Aturan Pendaftaran Pemain, Manchester United Otomatis Lolos ke Carabao Cup?
- Alasan Manchester United Pilih Senne Lammens ketimbang Emi Martinez: Calon Pewaris Takhta Courtois!
- Cerita Kegagalan MU di Hari Terakhir Bursa Transfer: Donnarumma Memilih Man City, Gallagher Beda Kemauan!
- Sudah Tes Medis, Kenapa Transfer Marc Guehi ke Liverpool Malah Gagal di Menit Akhir?
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...