Solskjaer Ungkap Alasan Tak Terduga di Balik Kegagalan Jadon Sancho di Manchester United

Solskjaer Ungkap Alasan Tak Terduga di Balik Kegagalan Jadon Sancho di Manchester United
Jadon Sancho vs Amadaou Onana dalam laga Manchester United vs Everton, Premier League 2022/2023 (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Ekspetasi tinggi menyambut kedatangan Jadon Sancho ke Old Trafford pada musim panas 2021. Dengan reputasi gemilang bersama Borussia Dortmund, sang penyerang muda itu diharapkan menjadi bintang baru yang akan menerangi lini serang Setan Merah.

Ole Gunnar Solskjaer, yang kala itu masih menjadi manajer, menjadi salah satu pendorong utama transfer senilai 73 juta pounds tersebut.

Namun, kenyataan berjalan sangat berbanding terbalik. Performa Sancho tak kunjung memancarkan kilau yang dijanjikannya di Bundesliga.

Perjalanannya di Manchester United justru berakhir sebagai catatan kelam tentang seorang talenta mahal yang gagal bersinar dan harus berpindah-pindah klub lewat skema pinjaman.

Kini, untuk pertama kalinya, Solskjaer membongkar sebuah fakta mengejutkan yang menjadi awal dari segala keterpurukan Sancho.

Dalam sebuah percakapan terbuka, mantan pelatih asal Norwegia itu mengungkapkan bahwa masalah sudah dimulai bahkan sebelum Sancho sempat mengenakan sepatunya untuk latihan pertama.

1 dari 3 halaman

Awal yang Penuh Rintangan

Awal yang Penuh Rintangan

Jadon Sancho berduel dengan Matt Doherty dalam laga Manchester United vs Tottenham, Kamis (20/10/2022) (c) AP Photo

Solskjaer menjelaskan alasan strategis di balik keputusan merekrut Sancho. "Kami ingin mengambil langkah berikutnya, bukan menjauh dari apa yang kami miliki, tetapi menambahkan sesuatu yang berbeda di lini depan," ujarnya.

Ia melihat Sancho sebagai pemain yang bisa memecah pertahanan lawan dengan skill, permainan satu-dua, dan umpan-umpan pendeknya di sekitar kotak penalti.

Namun, nasib sial menghampiri pemain berusia 21 tahun itu tepat sebelum momen bergabung. "Dia tidak beruntung. Sebelum bergabung, dia pergi berlibur, seperti yang biasa dilakukan, dan akhirnya mendapatkan infeksi telinga," tutur Solskjaer.

Infeksi tersebut bahkan mengharuskan Sancho menjalani perawatan di rumah sakit. "Dia dirawat di rumah sakit, dan benar-benar kesulitan selama 10 hari pertama atau lebih sebelum dia bahkan bisa mulai berlatih dengan kami," papar Solskjaer.

Hal inilah yang menjadi faktor krusial dan belum pernah terungkap ke publik sebelumnya, yang menjadi penghambat awal karir Sancho di Manchester United.

2 dari 3 halaman

Hilangnya Figur Pelindung

Solskjaer mengaku ia tidak pernah benar-benar sempat memanfaatkan kemampuan Sancho secara optimal.

"Saya tidak pernah benar-benar sempat bermain dengannya dengan baik, karena pada saat dia mulai menemukan bentuk permainannya lagi, saya sudah dalam perjalanan keluar," kenangnya.

Momentum kebangkitan Sancho ternyata bertepatan dengan masa-masa terakhir sang manajer di klub. Kepergian Solskjaer pada November 2021, setelah mengalami tujuh kekalahan dalam 13 pertandingan terakhirnya, menjadi pukulan telak bagi Sancho.

Ia kehilangan sosok manajer yang paling mempercayainya sebelum ia sempat sepenuhnya beradaptasi. Kedatangan Erik ten Hag kemudian menandai dimulainya babak paling bergejolak bagi sang pemain.

Meski tampil dalam 41 laga pada musim pertama Ten Hag, Sancho akhirnya mengambil jeda dari skuad menjelang akhir 2022 karena masalah fisik dan mental.

Upaya Ten Hag untuk memulihkannya dengan mengirimnya berlatih sendiri di Belanda ternyata tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

3 dari 3 halaman

Konflik dan Pengasingan

Retaknya hubungan antara Sancho dan Ten Hag akhirnya meletus di permukaan. Sang manajer secara terbuka mempertanyakan standar latihan Sancho di depan media, menyiratkan itu yang menghalanginya masuk tim. Sancho pun tidak tinggal diam dan membalas lewat unggahan media sosial.

Dalam unggahannya, Sancho menuduh Ten Hag telah menjadikannya "kambing hitam" untuk masalah yang dihadapi United di lapangan. Insiden itu menjadi titik balik yang merenggangkan hubungan mereka secara permanen. Tindakan disipliner pun diambil dengan mengasingkan Sancho dari latihan tim utama.

Kembali ke Dortmund sempat diharapkan menjadi penyelamat, namun klub Bundesliga itu enggan mempertahankannya secara permanen. Pinjaman berikutnya ke Chelsea hanya menampilkan kilasan talenta lamanya, tanpa diikuti konsistensi.

Kini, di usia 25 tahun, Sancho menjalani masa pinjamannya yang ketiga secara beruntun, kali ini di Aston Villa, dengan pola yang terasa semakin mengkhawatirkan.